Proses Migrasi Internasional Tenaga Kerja Pedesaan dan dampaknya terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Migran : studi Kasus di Desa Sumber Asri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar

Nugraheni, Sari (2008) Proses Migrasi Internasional Tenaga Kerja Pedesaan dan dampaknya terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Migran : studi Kasus di Desa Sumber Asri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Di Indonesia, sektor yang menyerap tenaga kerja cukup banyak adalah sektor pertanian. Pembangunan di Indonesia lebih diprioritaskan pada sektor industri dari pada sektor pertanian. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya mobilitas atau pergerakan penduduk dari pedesaaan yang biasanya bekerja sebagai petani menuju ke kota untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dengan bekerja sebagai buruh pabrik. Mobilitas penduduk dari desa ke kota tidak lepas dari peran media massa dalam memberikan informasi tentang proses pembangunan yang terjadi di kota. Namun dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk desa dan lapangan pekerjaan yang sempit menyebabkan mereka pergi ke luar desa untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga terutama mereka yang awalnya bekerja di sektor pertanian dan bekerja ke luar negeri menjadi suatu alternatif yang ditempuh penduduk. Bekerja ke luar negeri menjadi suatu fenomena yang terjadi di masyarakat, terutama masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses migrasi internasional tenaga kerja pedesaan di desa Sumber Asri? (2) Bagaimana dampak migrasi internasional terhadap kondisi sosial ekonomi keluarga migran? (3) Masalah apa saja yang dihadapi oleh TKI pada saat akan berangkat sampai kembali ke daerah asal?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui proses migrasi internasional tenaga kerja pedesaan di desa Sumber Asri (2) Mengetahui dampak migrasi internasional terhadap kondisi sosial ekonomi keluarga migran (3) Mengetahui masalah yang dihadapi oleh TKI pada saat akan berangkat sampai kembali ke daerah asal. Kegunaan penelitian ini adalah (1) Memberi gambaran mengenai proses migrasi internasional tenaga kerja pedesaan dan dampak terhadap kondisi sosial ekonomi keluarga migran (2) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan di bidang tenaga kerja (3) Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan topik yang sama. Secara umum penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (Descriptive Research) karena memberikan gambaran yang mendalam tentang gejala-gejala sosial tertentu atau aspek-aspek kehidupan tertentu dalam masyarakat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) yaitu di Desa Sumber Asri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Dalam penentuan responden, menggunakan metode sensus, yaitu mengambil seluruh anggota populasi yang berjumlah 23 responden. Responden penelitian ini adalah mereka yang melakukan migrasi internasional dan sudah kembali ke desanya dalam kurun waktu maksimal lima tahun terakhir dan merupakan keluarga petani. Sedangkan Analisis datanya menggunakan analisis deskriptif. Dari penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut : proses migrasi dilihat dari sumber informasi. Para calon TKI legal memperoleh informasi tentang bekerja di luar negeri dari teman atau kerabat sebanyak 45 % dan berasal dari calo atau agen sebanyak 40% serta memperoleh informasi secara mandiri sebanyak 15%. Sedangkan untuk TKI ilegal memperoleh informasi dari teman. Sedangkan prosedur yang dilalui oleh para TKI resmi (legal) yang dimulai dari pendaftaran, selanjutnya pelatihan dan pengurusandokumen. Bila semua dokumen (visa dan paspor) sudah lengkap maka TKI siap diberangkatkan ke negara tujuan. Lain halnya dengan TKI ilegal prosedur yang biasanya ditempuh adalah dengan cara pengurusan sendiri atau dibantu teman untuk pengurusan visa dan paspor ke Kedubes Malaysia di Jakarta. Visa dan paspor tersebut hanya berlaku selama tiga bulan, setelah tiga bulan TKI tersebut termasuk TKI ilegal karena visa dan paspor tersebut hanya visa dan paspor kunjungan Dampak kondisi sosial ekonomi keluarga migran dibagi menjadi dua yaitu dampak sosial dan juga ekonomi. Dari dampak sosial, dimana fungsi kasih sayang yang salah satu anggota keluarganya menjadi TKI maka fungsi kasih sayang terhadap anak diserahkan kepada salah satu orang tua yang tinggal di desa atau oleh nenek/kakek bahkan juga oleh paman/bibi mereka. Sedangkan untuk tingkat pendidikan anggota keluarga dapat dilihat dari remitan yang digunakan untuk biaya pendidikan yaitu terdapat 17 responden dan peran media massa (TV dan radio) yaitu untuk menambah wawasan anggota. Terakhir dilihat dari keharmonisan dalam keluarga, dimana terjadi penurunan keharmonisan baik antara anak dan TKI atau hubungan suami/istri karena terjadinya perselingkuhan dari pasangan yang berada di desa. Segi ekonomi dapat dilihat berdasarkan: (1) kepemilikan luas lahan, dalam hal ini hanya sedikit TKI yang menggunakan uang kiriman untuk membeli tanah atau untuk usahatani yaitu sebanyak 7 orang. (2) kondisi perumahan, hal ini dilihat dari kondisi fisik rumah yang dimiliki oleh TKI yang mengalami perbaikan. (3) kepemilikan barang berharga, yaitu apabila masyarakat desa memiliki jumlah barang berharga yang banyak maka status ekonominya tinggi. Barang-barang tersebut berupa sepeda motor, televisi, VCD dan perhiasan. Permasalahan yang dihadapi oleh TKI terjadi pada setiap tahapan. Masalah yang dihadapi TKI sebelum berangkat adalah masalah dana yaitu dana yang digunakan para calon TKI untuk dapat bekerja diluar negeri berasal dari pinjaman, hasil penjualan ladang ataupun ternak dan bebas biaya dari PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia). Masalah yang dihadapi oleh calon TKI di tempat penampungan antara lain mengenai rasa rindu kepada keluarga, dan kenyamanan tempat penampungan. Masalah yang menjadi kendala pertama kali adalah masalah bahasa terutama bahasa kanton dan mandarin bagi TKI yang bekerja di Taiwan dan Hongkong serta rasa rindu kepada keluarga. Permasalahan yang terjadi setelah kembali ke desa yaitu masalah penampilan terutama cara berpakaian. Persoalan atau masalah lain yang dihadapi oleh mantan TKI adalah masalah keharmonisan dengan keluarga, ada beberapa yang menghadapi masalah perceraian.Saran pada penelitian ini adalah (1) Meningkatkan peran Depnaker di daerahdaerah, agar para calon TKI mendapatkan informasi yang lebih jelas dan bisa menekan terjadinya proses migrasi secara ilegal. (2) Memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai prospek pengembangan usaha di pedesaan kepada para keluarga migran khususnya bidang pertanian, sehingga setelah migran kembali ke desanya lebih tertarik mempergunakan uang hasil kerja di luar negeri untuk usaha di sektor pertanian, karena alokasi remitan untuk pertanian hanya sedikit. (3) Meningkatkan kemampuan berbahasa asing kepada calon TKI, terutama bahasa kanton bagi TKI yang bekerja di Hongkong dan bahasa mandarin untuk mereka yang bekerja di Taiwan. Hal ini dikarenakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh TKI pada saat berada di luar negeri adalah lemahnya penguasaan bahasa negara tujuan.

English Abstract

In Indonesia, the most absorbing labour sector is agricultural sector. The development primarily put on industry sector than agriculture sector, That caused mobility or civil movement from remote area, of who used to work as farmers toward city for better life by working as factory labour. The movement could not escape from role of mass media on giving information about development process in the city. Yet increasing rural amount and limited job field led to the farmer went from the village designedly to increasing family pasport to embassy of Malaysia in Jakarta. That visa and the pasport, just applicable in 3 months, that TKI include illegal TKI. The socio-economic impact of the migrant family was divided in two terms namely social term and economic term. From social term, the affection function of father/mother was replaced by the other older people, such as grandfather/grandmother, uncle/aunt, while for education level of family can be seen from the remitten was used to education cost, having 17 people to alocation the remitan and also role of mass media namely television and radio in enhancing their insight. The last can be seen from the level of harmony in family, where the level of harmony between parent and children and between wife and husband decreases. The economic term can be seen from (1) the ownership of land, in this term only few of them use the money for buying land or the other business, (2) condition house, this can be seen from the better condition of house owned by the TKI, (3) the ownership of valued goods, where the rural society see that the ownership of valued goods will make their economic status higher. The valued goodshaving the respondent are motorcyle, television, VCD and also jewelry. The problem is faced by the TKI candidate to be TKI was related with the steps that should be completed. The problem is faced by TKI before going abroad was about money they use, where they usually obtain the money by borrowing, selling land or livestock or free charge from the agent. The problems faced by the TKI were longing to family and the pleasure in residence. The problem in country purpose is language, spesially kanton language for they which work in Hongkong and mandarin language for TKI which work in Taiwan. The other problem in purpose country is longing to family. The problem appeared after they back home was about style in clothing. The other problem was harmony in family, some of them even divorce. The suggestion of this research are (1) Improve the role of agent (PJTKI) in at local level, so the TKI obtain clear information and push the illegal TKI down. (2) Give extention and coaching about the prospect of business at village area to the family of migrant, especially in the sector of agriculture, in order to make them use the money given by TKI working in abroad in the sector of agriculture. (3) Enhancing the language skill of the candidate due to one of problems faced by the TKI at abroad was about language.welfare, especially who work in agriculture sector. Going abroad become phenomenon on society, especially middle-downward economy society. The problems of the research are (1) How the international migration process of rural labour at Sumber Asri village? (2) How the impact of international migration toward social-economy condition of the migrant family? (3) What the problems faced by Indonesian labour (TKI) on departure and return to their originality area? Purposes of the research are (1) to know the international migration process of rural labour at Sumber Asri Village (2) to know the impact of international migration toward socio-economy of the migrant family (3) to know the problems faced by Indonesian labour (TKI) on departure and return to their originality area Usages of the research are (1) Giving description about the international migration process of rural labour, and the impact toward socio-economy of the migrant family. (2) As the government consideration for policy making in labourer sector. (3) As information for the other researchers of which the research related. Generally, this research is descriptive due to giving deeply description on definite social symptoms or life aspect in society. Research location was selected purposively at Sumber Asri village, Nglegok Sub-district Blitar regency. Method of respondent determination by census with 23 respondents. The respondents of this research are international migrants and had returned to their village at least 5 last years, and constitute as members of farmers family. The data analysis by descriptive analysis. Result of the research are migration process face by legal TKI on information sources are with value 45 % is condidate of TKI get information about work at the foreign are from friend and family, 40% from the panden and their agent; 15% get information as him/herself. But for the illegal TKI get information just from friend. Where as the procedur by The legal lines start from registration, afterwards training and document emaciation. If all the document (visa and pasport) had completed. TKI were ready go destination country. The illegals line namely ecaciation by self or be aided by friends, with visited visa and

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/121/050801315
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 07 May 2008 09:40
Last Modified: 28 Mar 2022 02:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127721
[thumbnail of 050801315.pdf]
Preview
Text
050801315.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item