Studi Pertumbuhan dan Kandungan Flavonoid dua Varietas Graptophyllum sp pada berbagai tingkat naungan

Prastiwi, Seta (2008) Studi Pertumbuhan dan Kandungan Flavonoid dua Varietas Graptophyllum sp pada berbagai tingkat naungan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Graptophyllum sp merupakan salah satu jenis tanaman perdu yang sering ditemukan tumbuh liar. Graptophyllum sp dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional karena terdapat senyawa flavonoid pada bagian daunnya yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit ambeien (wasir), bisul dan bengkak di payudara (sebagai obat luar), diare, serta membantu melancarkan masalah pencernaan dalam usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dua varietas Graptophyllum sp terhadap pertumbuhan dan kandungan flavonoid pada beberapa tingkat naungan. Hipotesis yang diajukan ialah: 1). Setiap varietas Graptophyllum sp memiliki respon yang berbeda terhadap tingkat naungan yang diberikan. 2). Terdapat perbedaan kandungan flavonoid pada dua varietas Graptophyllum sp dengan pemberian tingkat naungan yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di lahan diploma III Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang berlokasi di Jl. Veteran, Malang dengan ketinggian tempat 465m dpl. Intensitas radiasi matahari rata-rata 720,4 kalori/cm2/hari, temperatur rata-rata 18,5-310C, kelembaban udara 79,9%, dan curah hujan ratarata 1512 mm/tahun. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2007 sampai dengan Oktober 2007. Alat yang digunakan pada penelitian meliputi mistar, gembor, bambu dengan panjang 2,5m sebagai penyangga tinggi paranet, timbangan analitik, lightmeter, Leaf Area Meter (LAM), thermohigrograf, dan paranet dengan presentase naungan 25%, 50%, dan 75%. Bahan yang digunakan ialah 432 bibit Graptophyllum sp berumur 1 bulan yang terdiri dari 216 bibit varietas berdaun ungu (Graptophyllum pictum) dan 216 bibit tanaman varietas berdaun hijau (Graptophyllum ilicifolium). Media tanam menggunakan perbandingan tanah : kompos : sekam (1:1:1). Metode yang digunakan yaitu Rancangan Petak Terbagi dengan 2 faktor. Faktor I ialah tingkat naungan sebagai petak utama dan faktor II ialah varietas tanaman sebagai anak petak. Percobaan dilakukan dengan 8 kombinasi perlakuan. Tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 24 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 18 tanaman sehingga total seluruh kebutuhan tanaman ialah 432 tanaman. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap tanaman yaitu non destruktif dan destruktif. Sebagai data penunjang, dilakukan pengamatan intensitas matahari di dalam naungan serta suhu udara dan kelembaban udara di dalam naungan. Pengamatan non destruktif dan destruktif dilakukan setiap dua minggu sekali dan dimulai sejak 2 msp (minggu setelah perlakuan) sampai panen. Non destruktif meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun per tanaman (helai daun). Destruktif meliputi berat segar daun (g), luas daun per tanaman (cm2), berat kering daun (g), serta analisis jumlah kandungan flavonoid (ppm). Data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis ragam (uji F hitung), kemudiandibandingkan dengan Tabel F 5% untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan. Apabila berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan naungan tidak mempengaruhi pertumbuhan dua varietas Graptophyllum sp. Tanaman Graptophyllum sp pada umur 12 msp, varietas daun hijau mempunyai tinggi tanaman 35,95 cm, jumlah daun per tanaman 25,25 helai, berat segar daun 10,49 g/tan, luas daun per tanaman 37,64 cm2, dan berat kering tanaman 6,09 g/tan. Varietas daun ungu mempunyai tinggi tanaman 24,85 cm, jumlah daun per tanaman 19,72 helai, berat segar daun 5,93 g/tan, luas daun per tanaman 15,17 cm2, dan berat kering tanaman 4,51 g/tan. Kedua varietas Graptophyllum sp, varietas daun hijau dan varietas daun ungu mempunyai kandungan flavonoid berbeda. Semakin besar tingkat naungan yang diberikan, maka kandungan flavonoid pada kedua varietas Graptophyllum sp menurun. Varietas daun hijau memiliki derajat perbedaan yang lebih kecil daripada varietas daun ungu. Pada umur 12 msp, varietas daun hijau menunjukkan kandungan flavonoid tertinggi pada perlakuan tanpa naungan yaitu 10363,31 ppm dan terendah pada naungan 75% yaitu 7314,25 ppm. Pada umur 12 msp, varietas daun ungu menunjukkan kandungan flavonoid tertinggi pada naungan 25% yaitu 11449,96 ppm dan terendah pada naungan 75% yaitu 7246,46 ppm. Saran yang diberikan dalam penelitian ini ialah Graptophyllum sp lebih baik untuk dibudidayakan tanpa naungan dengan menggunakan varietas daun hijau karena memberikan hasil tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar, luas daun dan berat kering tanaman yang lebih baik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/114/050801308
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 07 May 2008 08:47
Last Modified: 28 Mar 2022 02:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127713
[thumbnail of 050801308.pdf] Text
050801308.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item