Hartanto, Eko (2008) Keragaman jamur endofit jaringan akar tanaman apel (Malus sylvestris Mill.) pada lahan budidaya secara Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dan konvensional di Poncokusumo, Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jamur endofit adalah jamur yang hidup di dalam jaringan tanaman sehat tanpa menyebabkan gejala atau kerusakan pada tanaman inangnya. Keberadaan jamur endofit sangat berguna dalam ekosistem. Salah satu manfaat dari jamur endofit yaitu sebagai antagonis hama dan patogen. Penerapan budidaya tanaman secara PHT maupun Konvensional kemungkinan besar akan mempengaruhi keberadaan jamur yang berada di dalam jaringan perakaran tanaman (jamur endofit). Keragaman organisme dalam ekosistem akan mempengaruhi kestabilan ekosistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman jamur endofit di dalam jaringan akar apel yang dibudidayakan secara PHT dan Konvensional. Penelitian dilakukan bulan April sampai November 2007 di Laboratorium Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang dan pengambilan sampel akar dari perkebunan apel di daerah Poncokusumo, Malang. Penelitian ini merupakan penelitian survai dan komparasi. Daerah Poncokusumo dipilih menggunakan metode purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut adalah salah satu sentra produksi apel yang menerapkan budidaya secara PHT secara luas. Petani PHT dipilih menggunakan metode purposive sampling, berdasarkan informasi dari Dr. Ir. Syamsuddin Djauhari, MS.. Petani Konvensional dipilih menggunakan metode snow ball sampling, berdasarkan informasi dari petani PHT yang telah dipilih sebelumnya. 20 pohon diambil secara sistematis searah diagonal yang dibagi dalam 4 kuadran. Tiap sampel pohon diambil 3 potong akar yang sehat secara acak. Sampel diambil 2 kali, yaitu setelah rompes dan setelah panen. Isolasi jamur endofit menggunakan metode isolasi jaringan. Data survei dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Indeks keragaman, tingkat kemerataan, kekayaan jenis dan indeks dominansi dihitung, kemudian dibandingkan antara lahan PHT dengan lahan Konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jamur endofit dapat ditemukan di dalam jaringan akar apel yang dibudidayakan secara PHT maupun Konvensional; indeks keragaman, tingkat kemerataan, kekayaan jenis dan indek dominansi jamur endofit dari lahan PHT lebih baik daripada lahan Konvensional; jamur endofit dari lahan PHT ditemukan 50 jenis, yaitu dari genus Fusarium (8 jenis), Penicillium (3 jenis), Acremonium, Absidia, Curvularia, Arthrobotrys dan Botrytis masing-masing 1 jenis, dan 34 jamur endofit belum teridentifikasi; jamur endofit dari lahan Konvensional ditemukan 32 jenis, yaitu dari genus Fusarium (8 jenis), Penicillium (2 jenis), Paecilomyces, Pestalotia, Acremonium dan Cylindrocladium masingmasing 1 jenis, dan 18 jamur endofit belum teridentifikasi; jamur yang ditemukan pada PHT dan Konvensional ada 4 jenis, yaitu dari genus Fusarium (2 jenis), Penicillium (1 jenis) dan 1 jamur endofit belum teridentifikasi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/112/050801261 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 02 May 2008 14:53 |
Last Modified: | 28 Mar 2022 02:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127711 |
![]() |
Text
050801261.pdf Download (5MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |