Respon Tujuh Kultivar Cabai Besar (Capsicum annuum L.) yang Ditanam di Dataran Rendah pada Musim Hujan Menuju Pertanian Organik

DeviAstutik (2008) Respon Tujuh Kultivar Cabai Besar (Capsicum annuum L.) yang Ditanam di Dataran Rendah pada Musim Hujan Menuju Pertanian Organik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman cabai besar ( Capsicum annuum L.) ialah tanaman hortikultura yang cukup penting di Indonesia karena buahnya mempunyai berbagai manfaat, baik untuk dikonsumsi maupun untuk bahan baku industri. Tanaman cabai dapat ditanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi, pada musim kemarau maupun musim hujan, sehingga hasil buah cabai diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar. Menurut Departemen Pertanian, hasil buah cabai di Indonesia masih rendah, rataan nasional hanya mencapai 5.5 ton.ha-1, sedangkan potensi hasilnya dapat mencapai 20 ton.ha-1. Rendahnya hasil buah cabai di Indonesia dapat disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan serta teknik budidaya cabai. Perbedaan genetik dapat memberikan hasil yang berbeda meskipun ditanam pada lingkungan yang sama. Penanaman cabai pada musim hujan juga dapat menyebabkan rendahnya hasil buah cabai akibat serangan hama dan penyakit. Disamping itu, budidaya cabai yang minim bahan-bahan kimia sintetik juga belum banyak dikembangkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian mengenai permasalahan tersebut. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari respon tujuh kultivar cabai besar terhadap pertumbuhan, hasil dan serangan hama penyakit yang ditanam di dataran rendah pada musim hujan secara organik. Hipotesis yang diajukan adalah kultivar Omega hasilnya lebih tinggi dan lebih toleran terhadap serangan hama dan penyakit daripada kultivar yang lain apabila ditanam di dataran rendah pada musim hujan secara organik. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Bulubrangsi, Kec. Laren, Kabupaten Lamongan pada ketinggian 9 m dpl pada bulan Januari-Mei 2008. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tujuh kultivar cabai besar yang meliputi Omega, Gada, Hot Beauty, Hot Chili, Restu, Horizon, dan Jet Set, mulsa plastik hitam perak, ramuan pestisida alami, kotoran sapi, dan kacang batang ( Macroptilium lathyroides L.). Alat yang digunakan meliputi cangkul, cetok, ember, mistar, timbangan analitik, pelat pemanas berbentuk tabung/bekas kaleng susu, hand sprayer dan atau tabung semprot untuk mengaplikasikan pestisida, jangka sorong, thermo-hygrometer, oven, dan pipa pelubang daun (punch). Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan penelitian sebanyak tujuh kultivar, meliputi: K1= Omega, K2= Gada, K3= Hot Beauty, K4= Hot Chili, K5= Restu, K6= Horizon, dan K7 = Jet Set. Pengamatan non destruktif mulai dilakukan pada saat tanaman berumur 14 hst sampai umur 84 hst dengan interval 14 hari sekali, yang meliputi tinggi tanaman, jumlah ranting per tanaman, jumlah daun per tanaman, jumlah buah yang terbentuk per tanaman, hari muncul bunga, jumlah bunga, dan fruit set. Pengamatan destruktif dilakukan pada tanaman berumur 56 hst dan 84 hst yang meliputi bobot kering total tanaman dan luas daun.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/050801999
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 14 Aug 2008 13:59
Last Modified: 21 Oct 2021 06:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127696
[thumbnail of 050801999.pdf]
Preview
Text
050801999.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item