Sukodim (2008) Pengaruh pupuk organik dan pupuk anorganik terhadap hasil tanaman bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bawang merah adalah komoditas hortikultura yang potensi pengembangannya sangat baik karena tanaman ini dapat dibudidayakan hampir di seluruh propinsi di Indonesia. Pada tanaman bawang merah, penggunaan pupuk anorganik (N, P, dan K) ditingkatan petani masih cukup tinggi. Pada umumnya petani cenderung untuk melakukan peningkatan pemberian pupuk yang tanpa disadari hal ini justru menurunkan kualitas kesuburan tanah. Oleh sebab itu diperlukan berbagai alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya yaitu penggunaan pupuk organik dalam budidaya pertanian. Dengan diberikannya pupuk organik diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan untuk meningkatkan atau memperbaiki tingkat kesuburan tanah yang akhirnya berdampak pada hasil komoditas bawang merah, maka kombinasi antara pupuk organik dan pupuk anorganik adalah solusi tepat saat ini untuk permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik (Petroganik) dan pupuk anorganik NPK terhadap hasil tanaman bawang merah serta mendapatkan takaran pupuk yang optimal pada hasil tanaman bawang merah. Hipotesis yang diajukan adalah pemberian pupuk organik (Petroganik) dan anorganik NPK sampai batas tertentu dapat meningkatkan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan PT. Petrokimia Gresik, yang terletak di kecamatan Ngipik, Kabupaten Gresik. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 20 mdpl dengan rata-rata suhu 22 oC – 35 oC dan jenis tanah Vertisol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2006 – Januari 2007. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial yang menggunakan RAK yangterdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Faktor I adalah dosis pupuk organik (Petroganik), terdiri atas 4 taraf. P0 : tanpa pupuk organik (Petroganik), P1 : Dosis pupuk organik (Petroganik) 1000 kg/ha, P2 : Dosis pupuk organik (Petroganik) 2000 kg/ha, P3 : Dosis pupuk organik (Petroganik) 3000 kg/ha. Faktor II adalah dosis pupuk anorganik NPK dengan 4 taraf. Q0 : Tanpa pupuk, Q1 : 700 kg/ha , Q2 : 850 kg/ha , Q3 : 1000 kg/ha . Sehingga di peroleh kombinasi : P0Q0, P0Q1, P0Q2 P0Q3, P1Q0, P1Q1, P1Q2, P1Q3, P2Q0, P2Q1, P2Q2, P2Q3, P3Q0, P3Q1, P3Q2, P3Q3. Susunan perlakuan tiap ulangan dilakukan secara acak dengan 77 tanaman tiap petak percobaan (bedengan), sehingga totalnya adalah 3696 tanaman. Pengamatan yang dilakukan adalah secara non destruktif dan pengamatan panen. Pengamatan non destruktif meliputi : panjang tanaman per rumpun tanaman dan jumlah daun per rumpun tanaman. Pengamatan panen dilakukan dengan mengamati : jumlah umbi panen per rumpun tanaman, bobot segar total umbi panen, bobot kering matahari total umbi panen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji F dengan taraf 5 %. Apa bila terjadi perbedaan yang nyata antar perlakuan maka dilakukan uji perbandingan menggunakan uji BNT dengan taraf 5 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi akibat perlakuan pupuk organik dan anorganik terhadap panjang tanaman pada umur 7 dan 8 minggu setelah tanam, serta terhadap jumlah daun pada umur 6, 7, dan 8 minggu setelah tanam. Perlakuan pupuk organik (Petroganik) berpengaruh nyata terhadap jumlah daun (pada umur 5 minggu setelah tanam), bobot segar umbi panen per m2 , bobot kering matahari umbi panen per m2 dan bobot kering matahari umbi panen per hektar. Dosis optimum pupuk organik pada tanaman bawang merah adalah 4209,44 kg per hektar. Perlakuan pupuk anorganik berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman (pada umur 5 dan 6 minggu setelah tanam), jumlah daun (pada umur 4 dan 5 minggu setelah tanam),jumlah umbi per m2, bobot segar umbi panen per m2, bobot kering matahari umbi panen per m2, dan bobot kering matahari umbi panen per hektar. Bobot kering umbi per m2 dan per hektar pada perlakuan 850 kg/ha lebih baik dari pada perlakuan tanpa pemupukan dan 700 kg/ha, serta tidak berbeda nyata dengan perlakuan 1000 kg/ha.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/050800607 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 28 Mar 2008 10:34 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127694 |
Preview |
Text
050800607.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |