Watugunung, DaengMokan (2007) Evaluasi kebutuhan air dengan metode CROPWAT for Windows untuk Perencanaan Pola Tanam di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Kec. Kromengan, Kab. Malang ketersediaan air untuk mencukupi kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi.dari DAS Brantas. Daerah ini merupakan areal persawahan dengan sistem penanaman paling lengkap (bercocok tanam intensif), yaitu padi sawah dan sawah tadah hujan dengan padi satu kali dan 1-2 kali ditanami palawija Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan program CropWat for Windows untuk menetapkan pola tanam yang sesuai di daerah Kromengan Kabupaten Malang.Penelitian berlokasi di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Maret –Mei 2007, meliputi: persiapan, prngambilan data-data yang diperlukan, analisis data dan penulisan laporan Dari data klimatologi dapat dilihat suhu udara di lokasi penelitian antara 18,4 – 32,3 ºC, dengan suhu rata-rata tahunan 26,2 °C. Kemudian kelembaban udara rata-rata 80,5 %. Penyinaran matahari rata-rata 5,8 jam. Kecepatan angin rata-rata 155,3 km/hr. Kemudian radiasi matahari rata-rata 17,5 MJ/m2/hr. Nilai rata-rata evapotranspirasi acuan (ETo) sebesar 4,12 mm/hari. Pola tanam yang umum dikembangkan di kecamataan Kromengan adalah: (1)Padi–Jagung–Padi, (2)Padi–Padi–Jagung, (3)Padi–Padi–Padi.Pada semua pola tanam, baik tanaman 1, 2 maupun 3 hanya tanaman 1 dan 3 yang memerlukan tambahan irigasi sedangkan tanaman 2 tidak memerlukan tambahan irigasi. Tanaman 1 dan 3 memerlukan tambahan irigasi dikarenakan curah hujan rendah sehingga curah hujan efektif tidak mencukupi kebutuhan air tanaman sehingga memerlukan tambahan irigasi. Sedangkan tanaman 2 tidak memerlukan tambahan irigasi karena curah hujan cukup tinggi sehingga curah hujan efektif lebih besar dari kebutuhan air tanaman meskipun ada air hujan yang terbuang masih bisa mencukupi kebutuhan air tanaman. Pola tanam ke tiga jumlah kebutuhan irigasinya paling sedikit yaitu 427,59 mm. Hal ini menunjukkan bahwa pola tanam tersebut merupakan pola tanam yang hemat air irigasi. Sedangkan pola tanam dengan kebutuhan irigasi tertinggi adalah pola tanam pertama 481,33 mm. Dan kebutuhan air irigasi pola tanam ke dua 433,41 mm. Dari hasil perhitungan rata-rata curah hujan adalah 174,6 mm/bln yang sebagian besar jatuh antara bulan Nopember − April (bulan basah) dan hanya sebagian kecil jatuh antara bulan Mei − Oktober (bulan kering). Pada bulan Desember merupakan bulan dengan curah hujan tertinggi dengan nilai rata-rata 371 mm/bln dan bulan curah hujan terendah pada bulan Agustus dengan nilai rata-rata 4,3 mm/bln. Ini berarti bahwa, pada bulan Nopember − April merupakan bulan yang surplus air, dan bulan Mei − Oktober merupakan bulan-bulan kekurangan air (defisit air). Dari ke tiga seri pola tanam, pola tanam yang ke tiga keuntungannya tertinggi yaitu sebesar Rp. 25.050.000,- kemudian disusul oleh seri pola tanam pertama dan ke dua yang masing-masing sebesar Rp. 21.740.000,-. Kemudian dilihat dari periode tanam, pola tanam ke tiga lebih pendek dibanding pola tanam pertama dan pola tanam ke dua meskipun selisihnya tidak terlalu besar. Sehingga dari urutan tersebut , pola tanam ke tiga menempati urutan pertama untuk dipilih karena memberikan keuntungan dari segi ekonomi dan periode tanam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/490/050701875 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 24 Jul 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127684 |
Preview |
Text
050701875.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |