Studi tentang aplikasi 2 macam kompos gulma air dan waktu aplikasinya pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.)

DwiEndangSetiyaningsih (2008) Studi tentang aplikasi 2 macam kompos gulma air dan waktu aplikasinya pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bahan organik dan anorganik alami merupakan sumber utama nutrisi tumbuhan dalam ekosistem pertanian dan ekosistem alami. Adanya penambahan kesuburan alami dengan pupuk-pupuk komersial merupakan praktik pertanian modern. Pemupukan nitrogen anorganik yang terus menerus dapat berakibat pada penurunan kualitas lingkungan dan berefisiensi rendah. Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus tanpa diimbangi pemberian bahan organik dapat merusak kesuburan tanah karena ketidakseimbangan kandungan unsur hara dalam tanah. Menurunnya kesuburan tanah akan mengakibatkan menurunnya produksi tanaman. Tanaman Azolla dan Kayu apu ialah salah satu contoh jenis gulma air yang dapat dipergunakan sebagai bahan organik yang membantu dalam memperbaiki keadaan fisik, kimia dan biologi tanah sehingga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Azolla dan Kayu apu mempunyai kandungan unsur hara, terutama nitrogen yang cukup tinggi. Pemanfaatan azolla sebagai pupuk organik akan mengurangi penggunaan pupuk anorganik disamping menjaga keseimbangan hara dalam tanah. Pengaplikasian pupuk organik pada tanaman budidaya harus memperhitungkan waktu, hal ini berkaitan dengan waktu melarut dan terurainya unsur-unsur yang terkandung di dalam pupuk organik sehingga dapat tersedia bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh aplikasi dari 2 jenis gulma air dan waktu aplikasinya pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) 2) Mengetahui pengaruh antara kompos kayu apu dan azolla terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) 3). Menentukan waktu aplikasi kompos gulma air yang tepat untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) yang paling tinggi. Hipotesis yang diajukan ialah 1) Kompos kayu apu yang diaplikasikan 2 minggu sebelum tanam akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar yang sama baik nya dengan kompos azolla yang diaplikasikan 2 minggu sebelum tanam 2) Penggunaan kompos kayu apu akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar yang sama baiknya dengan kompos azolla.3) Kompos yang diaplikasikan 2 minggu sebelum tanam akan dihasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar yang lebih baik. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2007 hingga bulan Juli 2007 di desa Jatikerto yang terletak pada ketinggian 303 meter dari permukaan laut dengan jenis tanah Alfisol dominasi lempung liat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang sebanyak 3 kali. Sebagai petak utama ialah macam kompos gulma air (K) yang terdiri dari 2 macam, yaitu kompos kayu apu (K1) dan kompos azolla (K2). Sedangkan sebagai anak petaknya ialah waktu aplikasi kompos (T) yang terdiri dari 3 macam, yaitu: kompos diaplikasikan 2 minggu sebelum tanam (T1), kompos diaplikasikan 1 minggu sebelum tanam (T2), dan kompos diaplikasikan pada saat tanam (T3). Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 25 hst, 50 hst, 75 hst , dan 100 hst serta pengamatan panen. Pengamatan pertumbuhan meliputi panjang sulur, jumlah cabang, jumlah daun, luas daun dan bobot kering total tanaman. Sedangkan pengamatan panen meliputi: jumlah total umbi/tan, bobot total umbi /tan, jumlah umbi ekonomis, bobot umbi ekonomis/tan, panjang dan diameter umbi. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5 % untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasilnya nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5 % untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan dan untuk mengetahui perbedaan perlakuan tanaman kontrol dengan tanaman yang diberi kompos gulma air dilakukan uji t pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis kompos gulma air dan waktu pengaplikasiannya berpengaruh nyata pada komponen pertumbuhan yang meliputi: panjang sulur, jumlah cabang, jumlah daun, dan luas daun, tetapi tidak begitu berpengaruh pada komponen hasil. Interaksi waktu aplikasi dan jenis kompos pada komponen hasil berpengaruh nyata hanya pada panjang umbi. Tanaman ubi jalar yang diberi kompos azolla yang waktu aplikasinya dilakukan 2 mst jumlah cabang dan jumlah daun yang dihasilkan paling tinggi apabila dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Sedangkan pada tanaman ubi jalar yang diberi kompos kayu apu yang waktu aplikasinya dilakukan saat tanam luas daun yang dihasilkan paling tinggi apabila dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Namun secara keseluruhan tanaman yang diberi kompos yang diaplikasikan pada 2 msbt mampu memberikan hasil yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan tanaman yang diberi kompos yang diaplikasikan 1 msbt dan saat tanam yaitu rata-rata sebesar 20,74 ton/ha dengan rata-rata bobot total umbi/tan 463,69 gram. Kesimpulan yang bisa didapat adalah 1) Kompos kayu apu yang diaplikasikan pada saat tanam memberikan hasil pertumbuhan yang sama baiknya dengan kompos azolla yang diaplikasikan pada 2 minggu sebelum tanam (msbt) 2) Kompos kayu apu memberikan pertumbuhan dan hasil yang sama baiknya dengan kompos azolla 3) Waktu aplikasi kompos pada 2 msbt memberikan hasil dan pertumbuhan yang paling baik dibandingkan dengan pengaplikasian kompos pada 1 msbt dan saat tanam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/472/050800058
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 15 Feb 2008 14:32
Last Modified: 21 Oct 2021 06:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127670
[thumbnail of 050800058.pdf]
Preview
Text
050800058.pdf

Download (12MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item