ElyWahyuni (2007) Analisis Usahatani Kapas (Gossypium hirsutum L.): Produktivitas, Profitabilitas, dan Efisiensi Alokasi Sumberdaya : studi Kasus di Desa Kedungsoko, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kapas (Gossypium hirsutum L.) merupakan tanaman industri yang dimanfaatkan seratnya untuk industri tekstil karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain daya serap terhadap air besar, elastis, mempunyai daya hantar panas dan tahan aus karena panas. Pertumbuhan produksi kapas hingga saat ini hanya mampu memberikan kontribusi ± 0,54% dari total kebutuhan kapas industri dan produk tekstil. Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang sungguhsungguh terhadap peningkatan produksi kapas, karena arti dan peranannya sangat penting dalam hal menunjang penyediaan bahan baku untuk industri tekstil dan pendapatan petani. Rendahnya tingkat produksi dan produktivitas dari usahatani kapas tersebut, salah satunya disebabkan oleh pengelolaan faktor-faktor produksi yang belum maksimal oleh petani, atau dengan kata lain adanya ketidaksesuaian antara penggunaan faktor-faktor produksi atau input dengan output yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat produktivitas, struktur biaya, profitabilitas usahatani kapas dan menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi kapas, serta menganalisis efisiensi alokasi sumberdaya pada usahatani kapas. Metode penentuan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive) di Desa Kedungsoko, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan dengan dasar pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu sentra produksi kapas di Jawa Timur dan sangat potensial untuk dikembangkan karena tanaman ini sudah berlangsung cukup lama. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling atau contoh acak stratifikasi berimbang berdasarkan strata luas lahan. Dari populasi sebanyak 365 petani diambil 33 responden, yaitu 20 responden untuk petani pada luas lahan strata I (< 0,5 ha) dan 13 responden untuk petani pada luas lahan strata II (2 0,5 ha). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis produktivitas, struktur biaya, dan profitabilitas. Analisis faktor yang mempengaruhi produksi kapas menggunakan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas, sedangkan pada analisis efisiensi alokasi sumberdaya menggunakan bantuan model fungsi produksi Cobb-Douglas. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai produk marginal faktor produksi ke-i (NPMxi) dengan harga persatuan produksi ke-i (Pxi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Tingkat produktivitas usahatani kapas pada strata I lebih tinggi dibandingkan strata II yaitu masing-masing sebesar 1.105,96 kg/ha pada strata I dan 805,73 kg/ha pada strata II. 2. Komponen biaya usahatani terbesar adalah pada penggunaan input tenaga kerja yaitu sebesar 70,60 persen pada strata I dan 64,73 persen pada strata II dari total biaya variabel. Total biaya usahatani kapas per hektar pada strata I sebesar Rp 543.379,55 dan pada strata II sebesar Rp 985.478,58. 3. Keuntungan yang diperoleh petani pada strata I sebesar Rp 17.347,72 dengan produksi kapas sebesar 233,64 kg/ha dan total penerimaan sebesar Rp 560.727,27. Sedangkan pada strata II sebesar Rp -110.164,29 dengan produksi kapas sebesar 364,71 kg/ha dan total penerimaan sebesar Rp 875.314,29. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani kapas pada musim tanam tahun 2006 mengalami kerugian. 4. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata positif terhadap produksi kapas adalah variabel tenaga kerja pada taraf kepercayaan 95 persen. Sedangkan variabel lainnya yaitu luas lahan dan benih tidak berpengaruh nyata positif terhadap produksi kapas, variabel pupuk dan obat tidak berpengaruh nyata negatif terhadap produksi kapas. Usahatani kapas berada dalam kondisi constant return to scale, dimana proporsi penambahan faktor produki akan menghasilkan proporsi penambahan produksi kapas yang sama. 5. Alokasi input produksi masih belum efisien, karena harga inputnya tidak sama dengan nilai produktivitas marginalnya. Penggunaan input luas lahan, tenaga kerja, pupuk, dan obat cenderung berlebih sehingga perlu dikurangi, sedangkan penggunaan input benih perlu ditambah.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/467/050800015 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 16 Jan 2008 09:15 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127665 |
Preview |
Text
050800015.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |