CarolinaLeaPuspaBudiono (2007) Identifikasi Komoditas Unggulan dalam Perencanaan Pembangunan Pertanian Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kebijakan otonomi daerah yang diberlakukan di Indonesia membawa dampak bagi perencanaan pembangunan perekonomian di Kabupaten Malang. Hal tersebut dikarenakan bahwa dengan adanya kebijakan tersebut, Kabupaten Malang mempunyai kesempatan untuk melakukan pembangunan sesuai dengan potensi ekonomi yang dimiliki. Potensi ekonomi terbesar di Kabupaten Malang berasal dari sektor pertanian, karena posisinya sebagai leading sector dalam perekonomian wilayah. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah adanya keterbatasan dana yang tersedia serta tidak semua komoditas pertanian mempunyai kontribusi yang sama dalam perekonomian wilayah, sedangkan masyarakat membutuhkan hasil pembangunan yang tepat sasaran. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi komoditas unggulan yang menjadi prioritas utama dalam pembangunan pertanian. Kemudian, guna mempertahankan posisi komoditas dalam perekonomian, langkah berikutnya adalah penentuan pengembangan wilayah bagi komoditas unggulan. Penelitian menggunakan analisis Input-Output (I-O) guna identifikasi komoditas unggulan dalam perencanaan pembangunan pertanian pada periode masa mendatang. Terdapat tiga macam analisis yang digunakan dalam analisis I-O, yaitu analisis distribusi (output, pendapatan, nilai tambah dan ekspor), analisis angka pengganda (output, pendapatan dan nilai tambah), serta analisis keterkaitan, baik keterkaitan ke belakang/backward lingkages maupun keterkaitan ke depan/forward linkages (dengan dampak langsung, tidak langsung maupun dampak total). Suatu komoditas dikatakan unggulan apabila komoditas tersebut mempunyai kontribusi yang tinggi dalam perekonomian wilayah Kabupaten Malang, yaitu dengan nilai total diatas rata-rata pada parameter yang telah ditetapkan. Data yang dipergunakan adalah tabel I-O Kabupaten Malang tahun 2000 – 2005. Selain analisis I-O, penelitian juga mempergunakan analisis Location Quotient (LQ) guna menetapkan wilayah pengembangan bagi komoditas unggulan. Wilayah diklasifikasikan sebagai wilayah pengembangan komoditas unggulan apabila wilayah tersebut menghasilkan indeks LQ >1 serta sesuai dengan syarat tumbuh komoditas. Data yang dipergunakan adalah data produksi setiap komoditas unggulan yang telah teridentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima komoditas unggulan yang teridentifikasi oleh analisis I-O, yaitu padi, jagung, sayur dan buah, tebu dan kelapa. Keunggulan komoditas padi dan jagung terletak pada distribusinya terhadap output, pendapatan dan nilai tambah, multipliernya terhadap output, backward linkages terhadap output dan pendapatan secara langsung, serta forward linkages terhadap output dan pendapatan secara tidak langsung dan total. Sedangkan komoditas sayur dan buah mempunyai keunggulan pada distribusinya terhadap output, pendapatan, ekspor dan nilai tambah, backward linkages terhadap pendapatan secara tidak langsung maupun total, serta forward linkages terhadap output secara total dan terhadap pendapatan secara langsung, tidak langsung dan total. Kemudian komoditas kelapa mempunyai tingkat keunggulan pada multipliernya terhadap output, backward linkages terhadap output dan pendapatan secara langsung, tidak langsung maupun total, serta forward linkages terhadap output secara total dan terhadap pendapatan secara tidak langsung maupun total. Selanjutnya, komoditas terakhir yang masuk dalam kategori unggulan adalah tebu dengan keunggulan distribusinya terhadap output, pendapatan, ekspor, dan nilai tambah, multipliernya terhadap output, backward linkages terhadap output secara total dan terhadap pendapatan secara tidak langsung maupun total, serta forward linkages terhadap pendapatan secara langsung dan terhadap output secara langsung, tidak langsung maupun total. Strategi yang dirumuskan dalam penelitian berkaitan dengan aspek perwilayahan. Kabupaten Malang terdiri atas 33 kecamatan dimana seluruh kecamatan tersebut tergabung dalam 8 Satuan Wilayah Pengembangan (SWP). SWP I merupakan wilayah yang sesuai bagi pengembangan komoditas sayur dan buah dengan komoditas jagung dan kelapa sebagai komoditas penunjang. Komoditas tebu sangat sesuai dikembangkan di SWP II dengan padi sebagai komoditas penunjangnya. Berdasarkan potensinya, jagung sangat sesuai dikembangkan di SWP III dengan padi dan tebu sebagai komoditas penunjangnya. SWP IV merupakan wilayah yang sesuai bagi pengembangan komoditas sayur dan buah serta dapat didukung dengan komoditas tebu. Komoditas padi sangat sesuai dikembangkan di SWP V karena kemampuannya dalam mencukupi kebutuhan lokal dan luar wilayah, serta potensi wilayah yang sesuai bagi syarat tumbuh padi. Sedangkan SWP VI, VII dan VIII merupakan wilayah yang sesuai bagi pengembangan komoditas kelapa, dimana sayur buah dan padi merupakan komoditas penunjang di SWP VII, serta jagung sebagai komoditas penunjang di SWP VIII. Analisis I-O dan LQ mempunyai beberapa keterbatasan sehingga komoditas unggulan yang telah teridentifikasi maupun strategi pengembangan wilayah tidak dapat dijadikan patokan strategi jangka panjang pembangunan pertanian ke depan. Oleh karena itu, pembangunan pertanian tidak bisa bergantung hanya pada pembangunan komoditas unggulan saja, tetapi juga seharusnya menumbuhkan komoditas lainnya. Selain itu, tidak menutup kemungkinan apabila SWP lain mempunyai kemampuan yang lebih besar daripada wilayah basis komoditas unggulan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai kondisi agroklimat, aspek kelembagaan, serta sarana dan prasarana penunjang agribisnis dalam setiap SWP sehingga pembangunan terutama yang berlandas pada aspek wilayah akan lebih tepat sasaran. Meskipun sub-sektor tanaman pangan merupakan sub-sektor yang mempunyai kontribusi terbesar dalam perekonomian, sub-sektor perikanan Kabupaten Malang juga mempunyai potensi relatif besar yang masih belum ditangani secara intensif, terutama di wilayah Malang Selatan yang merupakan kawasan pesisir. Sehingga sub-sektor ini memerlukan perhatian dari pemerintah daerah melalui penggalakan program-program pembangunan guna mendukung tumbuh kembangnya, seperti perbaikan iklim investasi, perbaikan sistem agribisnis dalam program pembangunan, dan lain-lain.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/455/050703274 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 07 Jan 2008 10:46 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127655 |
Preview |
Text
050703274.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |