Dampak impor beras terhadap Pasar Beras Indonesia

DitaLestari (2007) Dampak impor beras terhadap Pasar Beras Indonesia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia dan usahatani padi memberikan kesempatan kerja bagi lebih dari 21 juta rumah tangga. Oleh karena itu, perhatian pemerintah terhadap beras lebih dominan dibanding komoditas pangan lain. Melalui Inpres No 9 tahun 2002 selain memberi dukungan bagi peningkatan produktivitas dan produksi beras nasional juga menetapkan jaminan bagi penyediaan dan penyaluran beras terutama bagi kelompok masyarakat miskin. Situasi internasional terkait dengan liberalisasi dan globalisasi sesuai kesepakatan GATT/WTO membuat perekonomian setiap negara terintegrasi secara global berpengaruh terhadap ekonomi perberasan Indonesia. Di dalam negeri, dalam jangka waktu sepuluh tahun terakhir produksi beras belum dapat mencukupi permintaan beras. Sehingga, pemerintah setiap tahunnya melakukan impor untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Berdasarkan data FAO (Food and Agriculture Organization) selama tahun 1995-2004 rata-rata impor beras Indonesia sebesar 2.913.363 ton. Pemenuhan beras melalui impor sangat riskan karena volume beras yang diperdagangkan di pasar dunia sangat kecil (thin market). Berdasarkan latar belakang diatas maka pertanyaan pokok pada penelitian ini yaitu: (1) Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap produksi, permintaan dan harga beras di Indonesia (2) Bagaimana dampak impor beras terhadap produksi, permintaan dan harga beras di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi, harga dan permintaan beras di Indonesia serta menganalisis dampak impor terhadap produksi, harga dan permintaan beras di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder time series mulai tahun 1983-2005. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and Agriculture Organization (FAO) dan Bank Indonesia (BI). Data yang dikumpulkan meliputi data produksi beras, permintaan beras, harga beras domestik, impor beras Indonesia, harga beras dunia, harga kedelai domestik, harga ketela pohon domestik, harga pupuk urea, luas areal, pendapatan penduduk Indonesia, jumlah penduduk Indonesia dan nilai tukar rupiah terhadap USD. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model ekonometrika sistem persamaan simultan, dengan menggunakan metode 2SLS dan menggunakan program aplikasi komputer SAS/ETC (Statistical Analysis System/ Econometric Time Series). Persamaan simultan dalam penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan model keterkaitan ekonomi beras. Sedangkan, untuk menganalisis dampak impor beras terhadap produksi, harga dan permintaan beras di Indonesia digunakan analisis historis dari tahun 1983-2005. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata dan positif terhadap produksi beras di Indonesia yaitu luas areal padi dan produksi tahun sebelumnya sedangkan harga beras domestik, harga kedelai domestik dan harga pupuk urea tidak berpengaruh secara nyata. Harga beras yang tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi menunjukkan bahwa penawaran beras inelastis terhadap harga. Faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata dan positif terhadap harga beras domestik yaitu harga gabah dan nilai tukar. Impor beras berpengaruh secara nyata dan negatif terhadap harga beras sedangkan harga beras dunia tidak berpengaruh secara nyata. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata dan positif terhadap permintaan beras yaitu jumlah penduduk. Pendapatan penduduk berpengaruh secara nyata dan negatif terhadap permintaan beras sedangkan harga beras domestik dan harga ketela pohon domestik tidak berpengaruh secara nyata. Harga beras domestik yang tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan beras menunjukkan bahwa permintaan beras inelastis terhadap harga karena beras merupakan komoditi pokok. Sementara itu, ketela pohon merupakan komoditi komplementer/pelengkap bagi beras. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dampak peningkatan impor beras sebesar 20 persen yaitu: produksi mengalami penurunan sebesar 0,022 persen atau 6.511 ton, harga beras mengalami penurunan sebesar 1,45 persen atau Rp 0,1608/kg dan permintaan beras mengalami peningkatan sebesar 0,075 persen atau 20.867 ton. Sementara itu, dampak penurunan impor 20 persen yaitu: produksi mengalami peningkatan sebesar 0,022 persen atau 6.512 ton, harga beras mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen atau Rp 0,1608/kg dan permintaan beras mengalami penurunan sebesar 0,077 persen atau 21.506 ton.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/050702824
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 09 Oct 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 04:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127599
[thumbnail of 050702824.pdf]
Preview
Text
050702824.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item