RahmaIndahHeriAstuti (2007) Peranan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dalam Peningkatan Usahatani Tebu : kasus di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pembangunan sektor pertanian tidak hanya mengutamakan tanaman pangan, tetapi juga mempertahankan tanaman perkebunan yang mampu menyumbangkan devisa bagi negara. Salah satu komoditasnya adalah tebu (Saccharum Officinarum L.) yang dapat menghasilkan gula yang dapat dipergunakan dalam industri makanan dan minuman. Potensi yang dimiliki oleh industri gula di Indonesia sangat besar tetapi masih dalam situasi yang memprihatinkan. Adanya krisis moneter pada tahun 1998 membuat nasib petani tebu semakin terpuruk. Harga pupuk, obat-obatan dan biaya produksi usahatani menjadi mahal. Gula impor membanjiri dengan murah, tidak ditertibkannya gula impor ilegal oleh pemerintah. Sehingga menyebabkan hancurnya gula lokal dan petani merugi. Melihat gejolak yang terjadi dalam bidang pergulaan, para petani mencoba membentuk suatu organisasi yang dinamakan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR). Melalui asosiasi ini para petani berusaha mengembangkan pengaruhnya tehadap pemerintah dalam setiap pengambilan keputusan, juga melakukan pembelaan terhadap impor gula ilegal. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana peranan APTR Unit PG Pagottan sebagaimana dipersepsi oleh petani anggota APTR yang berada di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun ? (2) Bagaimana tingkat pendapatan usahatani tebu petani anggota APTR Unit PG Pagottan di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun? (3) Apakah terdapat Hubungan antara Peranan APTR sebagai organisasi petani tebu dengan tingkat pendapatan usahatani tebu? Adapun tujuan penelitian yaitu: (1) Mengetahui dan mendeskripsikan peranan APTR sebagaimana dipersepsi oleh petani anggota APTR, (2) Mengetahui dan mendeskripsikan tingkat pendapatan usahatani tebu petani anggota APTR Unit PG Pagottan (3) Mengetahui dan menganalisis hubungan peranan APTR dengan tingkat pendapatan usahatani tebu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Explanation Research. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Jatisari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun berdasarkan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu desa yang tercatat sebagai anggota APTR Unit PG Pagottan Wilayah Barat PTPN XI. Metode Penentuan Responden dalam penelitian ini menggunakan teknik propotional stratified random sampling karena populasinya heterogen dari luas lahan. Sampel yang diambil sebanyak 44 orang dari 48 orang. Metode Pengambilan Data yang digunakan adalah: wawancara dengan alat bantu kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Metode Analisis Data yang Digunakan untuk mendeskripsikan peranan APTR dan tingkat pendapatan usahatani tebu menggunakan analisis deskriptif dan skala likert, sedangkan untuk menganalisis hubungan antara peranan APTR dengan tingkat pendapatan usahatani tebu, dilihat dari adanya peningkatan pendapatan usahatani tebu sebelum dan setelah adanya APTR yang dihitung menggunakan uji t. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peranan APTR pada petani anggota APTR dikategorikan tinggi dengan skor lapang yang diperoleh sebesar 35,27 dari skor maksimal 42 (83,98%). Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya keikutsertaan APTR menentukan pembagian pola bagi hasil kerjasama giling dan pembagian tetes antara petani dengan PG yang dapat menguntungkan petani dan PG. APTR juga ikut membantu petani dalam kemudahan dalam penyediaan pupuk dan bibit, serta APTR mampu sebagai penjembatan petani dan PG dalam bermitra. Dengan demikian dapat disimpulkan APTR telah menjalankan peranannya dengan baik 2. Tingkat pendapatan usahatani tebu petani anggota APTR dikategorikan sedang. Petani yang memiliki tingkat pendapatan usahatani tebu tinggi sebesar 36,36%, petani yang memiliki tingkat pendapatan sedang sebesar 36,36%. Sedangkan petani yang memiliki tingkat pendpatan rendah sebesar 27,27% 3. Berdasarkan Hasil Analisis dengan menggunakan uji t dapat diketahui bahwa nilai thitung = 2,18 lebih besar dari nilai ttabel = 2,00 menunjukkan terdapat peningkatan pendapatan usahatani tebu yang berarti terdapat hubungan antara peranan APTR dengan tingkat pendapatan usahatani tebu. Saran yang dapat disampaikan adalah mempertahankan peranan APTR yang sudah baik tersebut agar lebih mendapatkan kepercayaan dari petani dan lebih meningkatkan peranan lagi seiring dengan arah modernisasi pertanian tebu, meningkatkan komunikasi dua arah yang baik antara petani dengan APTR, agar mempermudah sosialisasi APTR kepada petani baik mengenai sumber perolehan pupuk maupun sumber perolehan bibit dan bibit unggul yang baik digunakan dalam usahatani.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050702662 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 10 Oct 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127592 |
Preview |
Text
050702662.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |