SitiRondiyah (2007) Memacu Pembungaan Azalea (Rhododendron indicum) dengan Pemberian Gibberellic Acid (GA3). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Azalea (Rhododendron indicum) merupakan salah satu komoditi tanaman hias. Dalam bahasa Inggris, Azalea berarti tanaman yang berbunga indah. Azalea memiliki daya tarik utama yaitu pada mahkota bunga dan warna bunganya yang bermacam-macam. Tanaman ini biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias pot, maupun sebagai elemen taman. Tanaman Azalea termasuk tanaman semak hari panjang berasal dari Jepang yang merupakan daerah subtropis, dimana bila ditanam di daerah tropis banyak permasalahan yang dihadapi. Diantaranya lingkungan tumbuh yang tidak sesuai salah satunya kebutuhan suhu rendah untuk proses pembungaan. Para pecinta tanaman hias seringkali kecewa karena Azalea yang dipelihara sangat sulit berbunga bahkan tidak dapat berbunga sama sekali. Berdasarkan kenyataan ini perlu adanya usaha untuk memacu pembungaan Azalea salah satunya dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT). Jenis ZPT yang sering digunakan untuk memacu pembungaan adalah giberelin (GA3). Gibberellin merupakan salah satu hormon tumbuh pada tanaman yang mempunyai peranan dalam pembungaan. Asam giberelat seringkali dapat menggantikan seluruhnya atau sebagian dari jumlah daur fotoinduksi dan periode dingin yang diperlukan tanaman terutama bagi Azalea yang membutuhkan suhu dingin dalam pembungaannya. Penelitian ini bertujuan untuk memacu pembungaan Azalea pada pemberian GA3. Hipotesis yang diajukan adalah 1. Diduga terjadi interaksi antara konsentrasi dan interval pemberian GA3 terhadap pembungaan Azalea. 2. Pada konsentrasi dan interval waktu pemberian tertentu, GA3 dapat mempercepat munculnya bunga Azalea. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2007, di screen house Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang yang berada pada ketinggian 505 m dpl, suhu rata- rata harian 25o- 28o C, RH 60- 70 %, curah hujan rata- rata 1512 mm/ tahun. Alat yang digunakan yaitu polibag 10x10 cm, neraca digital, gelas ukur, mistar, hand sprayer. Bahan yang digunakan adalah bibit Azalea (Rhododendron indicum) yang dari cangkok berumur 3 bulan (tinggi ± 25 cm), Gibracid-T (GA3 20 %), media tanam (moss) dan pupuk NPK (15:15:15). Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi GA3 yaitu K1 :500 ppm, K2 : 750 ppm, K3 : 1000 ppm, K4 : 1250 ppm, dan K5 :1500 ppm. Faktor kedua adalah interval pemberian GA3 yaitu A1 : pemberian GA3 1 minggu sekali dan A2 : pemberian GA3 2 minggu sekali. Setiap perlakuan disemprot GA3 sebanyak 6 kali sampai 12 msp. Masing– masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 30 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan secara non destruktif mulai 0 msp (minggu setelah perlakuan) meliputi panjang tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, umur muncul bunga pertama, jumlah bunga, persentase tanaman berbunga, ketahanan bunga mekar, dan diameter bunga. hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam (uji F ) dengan taraf 5 %. Apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak terjadi interaksi antara konsentrasi dan interval pemberian GA3 pada semua parameter pengamatan yaitu panjang tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, umur muncul bunga pertama, jumlah bunga, persentase tanaman berbunga, ketahanan bunga mekar dan diameter bunga. Perlakuan tersebut juga tidak berpengaruh nyata pada semua parameter pengamatan kecuali pada umur muncul bunga pertama dan ketahanan bunga mekar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, tidak terjadi interaksi antara konsentrasi dan interval pemberian GA3 terhadap pembungaan Azalea. Pemberian GA3 1 minggu sekali menghasilkan umur muncul bunga yang lebih cepat dibandingkan 2 minggu sekali. Pada pemberian GA3 2 minggu sekali menghasilkan ketahanan bunga mekar yang lebih lama dibandingkan pemberian 1 minggu sekali. Berdasarkan hasil analisis regresi, didapatkan konsentrasi optimum untuk meningkatkan pembungaan Azalea yaitu 1130 ppm. Saran untuk penelitian ini yaitu pengamatan tanaman setelah diberi perlakuan sebaiknya dilakukan lebih lama, yaitu sampai tanaman seratus persen berbunga.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050702660 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 05 Oct 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127591 |
Preview |
Text
050702660.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |