Aplikasi herbisida Sidamin 865 AS dalam pengendalian gulma Ipomoea triloba dan Ageratum conyzoides pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L.)

SusantiWulandari (2007) Aplikasi herbisida Sidamin 865 AS dalam pengendalian gulma Ipomoea triloba dan Ageratum conyzoides pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum L.) ialah tanaman tahunan berdaun sempit. Tebu mempunyai nilai ekonomis tinggi karena mengandung 20% cairan gula di dalam batang dan disebut nira. Nira digunakan untuk bahan baku gula putih dan gula merah yang sangat dibutuhkan masyarakat. Masalah penting dalam upaya menetapkan produksi dan menekan biaya produksi tanaman perkebunan adalah masalah gulma. Kerugian hasil tanaman yang disebabkan oleh gulma sangat besar, maka usaha pengendalian gulma merupakan suatu keharusan dalam meningkatkan efisiensi produksi dan penekanan biaya. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan aplikasi herbisida. Herbisida Sidamin dengan bahan aktif 2,4-D amina merupakan jenis herbisida organik, bersifat hormon yang dapat memacu pertumbuhan secara cepat sehingga membentuk pertumbuhan yang abnormal. Herbisida 2,4-D bersifat sistemik, dapat merusak atau mematikan seluruh bagian gulma walaupun tidak mengalami kontak langsung saat aplikasinya. Herbisida 2,4-D amina bersifat selektif terhadap gulma berdaun lebar seperti rayutan (Ipomoea triloba) dan wedusan (Ageratum conyzoides). Tanaman jenis rumput-rumputan termasuk tebu tidak peka terhadap herbisida 2,4-D amina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh penggunaan herbisida Sidamin dalam berbagai dosis terhadap besarnya persaingan Ipomoea triloba dan Ageratum conyzoides pada tanaman tebu dan mengetahui dosis optimum herbisida Sidamin yang mampu mengendalikan gulma tanpa meracuni pertumbuhan tanaman tebu. Hipotesis yang diajukan ialah peningkatan dosis herbisida Sidamin 865 AS akan memberikan efek atau daya basmi yang tinggi pada gulma I. triloba dan A. conyzoides. Penelitian dilaksanakan di desa Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Madya Malang pada bulan Januari hingga bulan Maret 2007. Alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain terdiri dari roll meter, alat semprot (sprayer), Leaf Area Meter, oven, penggaris, gelas ukur dan timbangan analitik, tanaman tebu varietas BR 194 yang telah berumur lima bulan masa tanam. Pupuk yang digunakan ialah pupuk Urea, ZA dan Herbisida Sidanim 865 AS. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana, terdiri dari 6 perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali ulangan, sehingga diperoleh 24 petak perlakuan. Perlakuan yang diteliti adalah pengaruh berbagai dosis herbisida Sidamin 865 AS terhadap pertumbuhan gulma Ipomoea triloba dan Ageratum conyzoides dilahan tebu. Adapun perlakuan tersebut yaitu : H0 = Kontrol (tanpa penyemrotan herbisida), H1 = Sidamin 865 AS 1 l ha-1, H2 = Sidamin 865 AS 1,5 l ha-1, H3 = Sidamin 865 AS 2 l ha-1dan H4 = Sidamin 865 AS 2,5 l ha-1 dan H5 Sidamin 865 AS = 3 l ha-1. Pengamatan dilakukan terhadap gulma dan tanaman tebu dimana jumlah contoh kelompok gulma diamati pada tiap petak perlakuan seluas 50 cm x 50 cm pada petak percobaan yang ditentukan secara sistematis. Pengambilan data non destruktif dan destruktif untuk gulma dilakukan pada umur 20, 40, 60, dan 80 hari setelah semprot.Variabel yang diamati yaitu Kerapatan Mutlak (KM), Kerapatan Nisbi (KN), Frekuensi Mutlak (FM), Frekuensi Nisbi (FN), Dominasi Mutlak (DM), Dominasi Nisbi (DN), SDR dan Berat kering gulma. Untuk pengamatan terhadap tanaman tebu dengan cara destruktif. Parameter pengamatan meliputi luas daun tanaman tebu dan Berat kering total tanaman tebu diamati pada umur 20, 40, 60 dan 80 hari setelah semprot. Data yang didapat dianalisa dengan menggunakan analisis ragam (Uji F). Kemudian diuji dengan menggunakan Uji BNJ pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SDR gulma I. triloba pada perlakuan herbisida dengan dosis 3 l ha-1 memiliki nilai terendah dibandingkan dengan perlakuan kontrol pada semua umur pengamatan. Nilai SDR pada pengamatan gulma A. conyzoides pada perlakuan herbisida dengan dosis 2,5 l ha-1 menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pada pengamatan tanaman tebu didapatkan nilai luas daun tanaman tebu yang tertinggi yaitu pada perlakuan herbisida dengan dosis 2,5 l ha-1. Pada pengamatan bobot kering tanaman tebu didapatkan nilai yang tertinggi pada perlakuan Herbisida dengan dosis 2,5 l Ha-1 memberikan bobot kering tanaman tebu yang lebih tinggi dibandingkan dengan semua perlakuan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/050702657
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 05 Oct 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 04:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127589
[thumbnail of 050702657.pdf]
Preview
Text
050702657.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item