HeriSunarko (2007) Pengaruh perlakuan kompos terhadap perkembangan populasi Nematoda Luka Akar Pratylenchus sp. (Tylenchida: Pratylenchidae). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kompos merupakan salah satu sumber bahan organik tanah yang dapat dimanfaatkan dalam usaha pengendalian nematoda. Saat ini, kompos komersial dapat diperoleh secara bebas di pasaran dengan harga terjangkau. Pengomposan biasanya dilakukan guna menanggulangi permasalahan sampah di lingkungan instansi-instansi dan lembaga-lembaga, sedang pada perusahaan/industri yang berbahan baku organik, kompos merupakan produk sampingan. Kondisi semacam itu dipandang sebagai permasalahan jika kompos tersebut akan dimanfaatkan untuk upaya pengendalian patogen dan pendukung pertumbuhan tanaman. Permasalahan tersebut terletak pada ketersediaan bahan baku kompos. Kompos hanya tergantung pada sisa-sisa tanaman dan sampah yang tersedia tanpa pertimbangan komposisi dan kebutuhan, selain itu kompos yang diperjualbelikan (komersial) di pasaran juga tidak dilengkapi sertifikasi kualitas/standart mutu dari Badan Standardisasi Nasional. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap kualitas kompos dalam kaitannya dengan pengendalian nematoda luka akar maupun perbaikan sifat fisik, biologi, kimia tanah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Mengingat pentingnya aspek bahan organik dalam kaitannya dengan usaha pengendalian, maka penelitian ini diarahkan untuk mengkaji apakah kompos di pasaran dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan perkembangan populasi nematoda luka akar (Pratylenchus sp./root lesion nematode) yang diujikan pada tanaman ubijalar (Ipomoea batatas Lin.). Penelitian dilaksanakan di Rumah Kasa dan Laboratorium Penyakit, sub Laboratorium Nematologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya-Malang pada bulan Desember 2006 sampai dengan bulan Mei 2007. Penelitian dibagi menjadi empat macam perlakuan berdasarkan penambahan kompos, masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali, disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan pertama, media tanam tanpa penambahan kompos (TK); perlakuan kedua, perlakuan ketiga dan perlakuan keempat dengan penambahan kompos, masing-masing secara berurutan adalah kompos produksi UPT Kompos Jurusan Tanah FP-UB (KT), kompos VEDC/PPPGT Arjosari-Malang (KV), dan kompos Kebun Raya LIPI Purwodadi- Pasuruan (KK). Data yang diperoleh dari pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji-Fisher (uji-F) pada taraf kepercayaan 95%. Jika dalam Uji-F terdapat perbedaan antar perlakuan, dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (uji BNT). Digunakan analisis regresi dan korelasi untuk mengetahui hubungan dan pengaruh faktor-faktor independent terhadap faktor dependent (populasi nematoda luka akar) Hasil penelitian menunjukkan bahwa, populasi nematoda luka akar (Pratylenchus sp.) pada tanah yang mendapat input kompos lebih rendah, perkembangan nematoda juga lebih pelan dibandingkan tanah yang tidak mendapatkan input kompos. Tanaman tumbuh lebih baik pada tanah yang diperlakukan dengan penambahan kompos. Kompos juga dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah, gejala infeksi nematoda pada tanah yang diperlakukan dengan penambahan kompos muncul secara perlahan serta mampu menyembuhkan diri dari infeksi nematoda bahkan tidak menampakkan reaksi/gejala terhadap infeksi nematoda. Berdasarkan hasil analisis regresi dan korelasi diketahui bahwa, kalium (K) berpengaruh negatif terhadap populasi nematoda luka akar, tetapi berpengaruh positif terhadap umbi tanaman. Selain kalium, kandungan debu dan pasir juga berpengaruh terhadap populasi nematoda luka akar. Kandungan debu berpengaruh negatif terhadap populasi nematoda luka akar, tetapi kandungan pasir berpengaruh positif terhadap populasi nematoda luka akar. Perbaikan sifat kimia tanah diduga berpengaruh terhadap perkembangan tanaman yang selanjutnya berguna dalam sistem ketahanan terhadap infeksi nematoda luka akar (Pratylenchus sp.). Kandungan pasir yang lebih rendah pada tanah yang telah mendapat input kompos diduga berpengaruh negatif terhadap pergerakan nematoda dalam tanah yang pada akhirnya dapat menghambat perkembangan populasi nematoda luka akar (Pratylenchus sp.). Selain faktor tersebut, hasil perombakan bahan dasar berupa seresah daun tembakau dari salah satu kompos yang diujikan diduga memiliki kandungan senyawa yang bersifat mematikan nematoda. Namun demikian, tidak semua kompos memiliki kemampuan yang sama dalam mempengaruhi perkembangan populasi nematoda luka akar (Pratylenchus sp.) dan pertumbuhan tanaman. Perlakuan dengan penambahan kompos produksi VEDC/PPPGT Arjosari-Malang dan Kebun Raya LIPI Purwodadi-Pasuruan berpengaruh negatif terhadap perkembangan populasi nematoda luka akar (Pratylenchus sp.), namun memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap parameter pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang meliputi: jumlah umbi, produksi umbi, berat akar dan jumlah tunas. Penambahan kompos produksi VEDC/PPPGT Arjosari dan Kebun Raya LIPI juga berpengaruh lebih baik dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta memperkuat ketahanan tanaman terhadap gejala infeksi nematoda luka akar (Pratylenchus sp.).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050702522 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 19 Sep 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127565 |
Preview |
Text
050702522.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |