Peranan Penyuluh Swakarsa dalam Penerapan Inovasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada budidaya tanaman kapas (Gossypium spp.) : kasus di Dusun Sukorame dan Dusun Ringin Anom Desa Kedungsoko serta Dusun Penompo Desa Sukosari Kecamatan Mantup Kabupaten

EkaSafitri (2007) Peranan Penyuluh Swakarsa dalam Penerapan Inovasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada budidaya tanaman kapas (Gossypium spp.) : kasus di Dusun Sukorame dan Dusun Ringin Anom Desa Kedungsoko serta Dusun Penompo Desa Sukosari Kecamatan Mantup Kabupaten. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman kapas merupakan tanaman penghasil serat kapas yang tergolong serat alam. Serat kapas digunakan oleh pabrik tekstil sebagai bahan baku tekstil dan produk tekstil (TPT). Akan tetapi Indonesia tidak mampu mencukupi kebutuhan akan serat kapas, 99% masih impor. Ini disebabkan program Intensifikasi Kapas Rakyat (IKR) yang diadakan guna mengurangi impor serat kapas dilakukan pada lahan kering, sehingga banyak masalah khususnya masalah hama. Pengendalian hama yang kerapkali dilakukan oleh petani kapas adalah dengan tidak melihat aspek kelestarian ekosistem. Untuk itu perlu adanya penerapan inovasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yaitu suatu pengendalian yang memperhatikan aspek kelestarian ekosistem. Dalam penerapan suatu inovasi perlu adanya penyuluh swakarsa sebagai jembatan antara peneliti atau Penyuluh Pertanian Lapang (PPL), karena kebanyakan peneliti/PPL itu “orang asing” bagi sistem kliennya. Dengan demikian penyuluhan inovasi akan lebih mudah mencapai keberhasilan yaitu penerapan inovasi, bilamana ada kerja sama dengan penyuluh swakarsa. Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimana peranan penyuluh swakarsa dalam penerapan inovasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada budidaya tanaman kapas di daerah penelitian?, 2) Bagaimana penerapan inovasi PHT pada budidaya tanaman kapas di daerah penelitian? 3) Apakah ada hubungan antara peranan penyuluh swakarsa dengan kegiatan penerapan inovasi PHT di daerah penelitian?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendiskripsikan peranan penyuluh swakarsa dalam penerapan inovasi PHT pada budidaya tanaman kapas di daerah penelitian. 2) Mendiskripsikan penerapan inovasi PHT yang dilakukan di daerah penelitian. 3) Menganalisis hubungan peranan penyuluh swakarsa dengan kegiatan penerapan inovasi PHT di daerah penelitian. Kegunaan penelitian ini adalah: 1) Sebagai bahan kajian bagi penyuluh swakarsa dalam kegiatan penerapan inovasi. 2) Sebagai informasi dan bahan masukan bagi Petugas Pertanian Lapang (PPL) untuk mengetahui perlunya peranan penyuluh swakarsa dalam kegiatan penyuluhan. 3) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh peneliti lain dalam melakukan penelitian yang serupa. Hipotesis penelitian ini adalah: Diduga semakin tinggi peranan penyuluh swakarsa maka semakin tinggi tingkat penerapan inovasi pengendalian hama terpadu (PHT) pada budidaya tanaman kapas di daerah penelitian. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di Dusun Sukorame dan Dusun Ringin Anom Desa Kedungsoko dan Dusun Penompo Desa Sukosari Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Penentuan daerah penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan lokasi program Intensifikasi Kapas Rakyat (IKR).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/050702240
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 27 Aug 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 03:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127551
[thumbnail of 050702240.pdf]
Preview
Text
050702240.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item