Pengaturan waktu tanam sawi (Brassica juncea L.) dan kerapatan tanaman kedelai (Glicyne max L Merill.) dalam sistem tumpangsari

Aminuddin (2007) Pengaturan waktu tanam sawi (Brassica juncea L.) dan kerapatan tanaman kedelai (Glicyne max L Merill.) dalam sistem tumpangsari. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai (Glicyne max L Merill.) ialah salah satu tanaman palawija yang banyak dibutuhkan sebagai bahan makanan maupun bahan baku industri oleh banyak negara. Indonesia membutuhkan kedelai dalam jumlah besar tetapi produksi kedelai dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu cara untuk memenuhi kekurangan tersebut adalah impor dari negara lain. Rendahnya produksi dalam negeri disebabkan beberapa hal antara lain sistem budidaya yang masih sederhana serta penanganan pascapanen yang kurang diperhatikan. Sehingga menyebabkan pendapatan yang diperoleh petani dari menanam kedelai juga rendah. Dan petani menjadi kurang berminat untuk menanam kedelai, sehingga luas penanaman kedelai semakin berkurang. Untuk membangkitkan minat petani menanam kedelai lagi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan teknik budidaya sistem tumpangsari dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Sistem tumpangsari dapat memberikan pendapatan tambahan bagi petani dari hasil panen tanaman yang ditumpangsarikan dengan tanaman pokok. Tetapi dalam Tumpangsari, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat berhasil. Antara lain jarak tanam, populasi, karakteristik tanaman, dan waktu tanam. Sawi (Brassica juncea L.) ialah sayuran daun yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Pengembangan budidaya sawi mempunyai prospek baik untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, peningkatan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, peningkatan pendapatan negara melalui pengurangan impor dan memacu laju pertumbuhan ekspor. Umur panen sawi relatif pendek yakni 30 – 40 hari setelah tanam (hst). Tumpangsari kedelai dengan sawi dapat memberikan petani penghasilan tambahan dalam waktu relatif singkat dari panen sawi, sebelum panen kedelai. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui populasi kedelai dan waktu tanam sawi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh penanaman sawi dalam sistem tanam tumpangsari. 2) Mendapatkan waktu tanam sawi yang tepat dalam sistem tumpangsari dengan kedelai. 3) Mendapatkan populasi kedelai yang tepat pada sistem tumpangsari dengan sawi. Hipotesis yang diajukan ialah: 1)Penanaman sawi dalam sistem tumpangsari dapat menurunkan hasil kedelai pada populasi tertinggi. 2) Sawi yang ditanam sebelum kedelai akan dapat meningkatkan produktifitas lahan pada sistem tumpangsari dengan kedelai. 3) Populasi kedelai 500.000 tanaman akan memberikan hasil panen per hektar tertinggi pada sistem tumpangsari dengan sawi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2007–April 2007 di desa Tanjungsari kecamatan Bululawang–Kabupaten Malang, pada ketinggian ±402 m dpl dengan jenis Regosol.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/050702239
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 04 Sep 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 03:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127550
[thumbnail of 050702239.pdf]
Preview
Text
050702239.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item