DinarParastiwi (2007) Pengaruh pengaturan jarak tanam dan defoliasi pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea Mays saccharata Sturt). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan jenis jagung yang sedang dikembangkan di Indonesia. Jagung manis dibandingkan jagung biasa memiliki rasa yang lebih manis, serta umur panen lebih genjah (60-80 hari). Hal ini merupakan salah satu faktor pendorong bagi petani dan pengusaha untuk mengembangkan usaha tani tanaman jagung manis. Kenyataan di Indonesia produksi jagung manis di tingkat petani masih sangat rendah hanya mencapai ± 3 ton per ha tongkol segar, sedangkan produksi jagung manis di Australia bisa mencapai 7-10 ton per ha. Maka diperlukan upaya – upaya untuk meningkatkan produksi jagung manis, salah satunya ialah dengan pengaturan jarak tanam dan defoliasi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mempelajari pengaruh pengaturan jarak tanam dan defoliasi pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). 2) Menentukan jarak tanam yang tepat (optimum) sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil yang paling tinggi. 3) Menentukan defoliasi yang tepat sehingga akan diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis yang paling tinggi. Hipotesis yang diajukan ialah 1) Tanaman yang ditanam dengan jarak tanam 50 cm x 30 cm yang diikuti dengan pengurangan 4 helai daun bawah akan diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis yang paling tinggi. 2) Jarak tanam 50 cm x 30 cm pada tanaman jagung manis akan diperoleh pertumbuhan dan hasil tertinggi. 3) Pemangkasan 4 helai daun bawah pada tanaman jagung manis akan diperoleh pertumbuhan dan hasil tertinggi. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Dadaptulis, Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu dengan jenis tanah Inceptisol. Dilaksanakan pada bulan Mei 2007 sampai dengan Juni 2007. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dan diulang 3 kali. Perlakuan jarak tanam diletakkan sebagai petak utama (J) yang terdiri dari 3 macam yaitu (J1) = Jarak tanam 75 x 20, (J2) = Jarak tanam 60 x 25, dan (J3) = Jarak tanam 50 x 30. Defoliasi (D) ditempatkan sebagai anak petak dan terdiri dari 3 macam, yaitu (D0) = Tanpa defoliasi, (D1) = Defoliasi 2 helai daun bawah, (D2) = Defoliasi 4 helai daun bawah. Pengamatan dilakukan secara destruktif pada saat tanaman berumur 15, 23, 31, 39, 47 dan 55 hst serta panen. Pengamatan meliputi komponen pertumbuhan dan hasil. Komponen pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering total tanaman. Komponen hasil meliputi jumlah tongkol/tanaman, bobot tongkol kupas/tanaman, bobot tongkol berklobot/tanaman, panjang tongkol kupas, diameter tongkol kupas, hasil tongkol ha-1. Analisis pertumbuhan tanaman meliputi laju pertumbuhan relatif (LPR) dan indeks panen (IP). Pengamatan Penunjang meliputi intensitas cahaya matahari.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050702148 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 21 Aug 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127520 |
Preview |
Text
050702148.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |