WahyuBagusPambudi (2007) Studi persilangan tanaman hias Begonia (Begonia sp.) pada umur polen yang berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Begonia merupakan salah satu tanaman hias daun yang cukup digemari oleh kalangan pecinta tanaman hias baik di dalam maupun di luar negeri. Warna daun, bentuk daun, serta bentuk tanaman yang menarik menjadi alasan kenapa tanaman ini disukai oleh banyak orang. Warna daun Begonia memang cukup menarik di antaranya merah, hijau, perak atau kombinasi dari beberapa warna yang membentuk perpaduan warna yang indah. Bentuk tanamannya pun beragam, mulai dari yang kecil (5 cm) sampai besar (1,8 m). Bahkan ada pula jenis Begonia yang batangnya menjalar dan menggantung di sekitar bibir pot. Beberapa faktor berpengaruh pada keberhasilan persilangan tersebut, antara lain umur bunga, fertilitas, serta viabilitas bunga Begonia. Di mana umur polen yang tepat, fertilitas, serta viabilitas polen yang baik akan meningkatkan keberhasilan persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan persilangan Begonia menggunakan umur bunga setelah mekar yang berbeda serta mengetahui pengaruh umur polen terhadap fertilitas dan viabilitas polen tersebut. Hipotesis yang diajukan adalah Di duga umur polen sampai 7 hari setelah bunga mekar masih dapat digunakan untuk persilangan buatan tanaman hias daun Begonia semperflorens dan Begonia orange rubra. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan di petani bunga Sidomulyo, Batu. Penelitian dimulai bulan Desember 2006 sampai bulan April 2007. Alat yang digunakan adalah kertas label, alat tulis, cawan petri, mikroskup cahaya, gelas obyek, gelas penutup, kuas, mikrometer, kamera, gelas ukur, autoclaf, LAF, pinset, pisau, dan pH meter. Sedangkan bahan yang digunakan adalah bunga Begonia Semperflorens, Begonia Orange Rubra, alkohol 70%, aquades, sukrosa, agarose, asam borax (H3BO3), kalsium nitrat (CaNO3 4H2O), NaOH 0,05%, HCl 0,1 N, Yodium dan larutan KI. Pengamatan fertilitas dan viabilitas polen dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dan diulang 3 kali. Faktor pertama jenis Begonia (B) yaitu (B1) Begonia semperflorens, (B2) Begonia orange rubra. Faktor kedua umur polen (P) yaitu (P1) polen umur 0 hari (diambil pada saat bunga mekar), (P2) polen umur 3 hari (diambil pada 3 hari setelah bunga mekar), (P3) polen umur 7 hari (diambil pada 7 hari setelah bunga mekar). Sedangkan pengamatan keberhasilan persilangan tidak menggunakan Rancangan disebabkan karena ketersediaan bunga yang kurang mencukupi. Parameter pengamatan adalah persentase fertilitas polen, persentase viabilitas polen, keberhasilan persilangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fertilitas dan viabilitas polen mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya umur polen. Fertilitas polen tertinggi didapatkan pada pengamatan polen yang diambil dari bunga pada saat mekar yaitu 83,6% untuk Begonia semperflorens dan 80,1% untuk Begonia orange rubra.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050702146 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 21 Aug 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127518 |
Preview |
Text
050702146.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |