EnyYuliasih (2007) Pewarisan sifat tahan terhadap hama boleng (Cylas formicarius F.) pada keturunan hasil persilangan F1 klon ubi jalar (Ipomoea batatas L.) berdasarkan pola pita RAPD. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hama boleng (Cylas formicarius F.) merupakan hama utama pada ubi jalar, terutama yang ditanam di lahan kering. Hama ini juga dapat merusak umbi di tempat penyimpanan. Pengendalian hama boleng dapat dilakukan dengan mencegah infestasi hama ke pertanaman ubi jalar. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menanam klon tahan. Pola pewarisan ketahanan genetik tanaman terhadap hama perlu diketahui sebelum memulai merencanakan program perbaikan ketahanan genetik. Penanda molekuler random amplified polymorphic DNA (RAPD) merupakan salah satu teknik yang efektif yang dihasilkan melalui proses amplifikasi DNA secara in vitro dengan polymerase chain reaction (PCR). Prosedur RAPD lebih murah, lebih cepat, membutuhkan sampel DNA lebih rendah (0,5-50 ng), tidak memerlukan radioisotop, dan tidak terlalu membutuhkan keahlian untuk pelaksanaannya dibandingkan dengan RFLP. Oleh karena itu dalam upaya untuk mendapatkan informasi genetik yang akurat dari keturunan hasil persilangan F1 ubi jalar, penggunaan penanda RAPD untuk menganalisa pewarisan sifat tahan terhadap hama boleng (Cylas formicarius F.) pada ubi jalar (Ipomoea batatas L.) perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pewarisan sifat tahan hama boleng (Cylas formicarius F.) pada keturunan hasil persilangan ubi jalar (Ipomoea batatas L.) berdasarkan pola pita RAPD. Hipotesa yang diajukan adalah diduga terdapat kesamaan pola pita yang menunjukkan sifat tahan hama boleng (Cylas formicarius F.) pada tetua ubi jalar (Ipomoea batatas L.) ((Boko x KTK-7) dan (KTK x JP1-10)) dan pada keturunan hasil persilangan F1 ubi jalar, yakni ((JP-1-10 x KTK) x D-67)-108, ((JP-1-10 x KTK) x D-67)-114, ((JP-1-10 x KTK) x Beni Azuma)-151, (Beni Azuma x (Boko x KTK-7))-50, dan ((Boko x KTK-7) x Beni Azuma)-49. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya, mulai bulan Juli 2006 sampai April 2007. Bahan-bahan yang digunakan sebagai materi RAPD adalah daun tanaman ubi jalar yang masih muda, hasil seleksi individu dari klonklon ubi jalar hasil persilangan antara tetua tahan (Boko x KTK-7), (JP-1-10 x KTK) dan tetua berproduksi tinggi (Boko, 73-6/2, D-67, JP1-33, Beni Azuma). Klon diduga memiliki sifat tahan terhadap Cylas formicarius F. yaitu : - Persilangan ((JP-1-10 x KTK) x D-67) tanaman no. 108 - Persilangan ((JP-1-10 x KTK) x D-67) tanaman no. 114 - Persilangan ((JP-1-10 x KTK) x Beni Azuma) tanaman no. 151 - Persilangan (Beni Azuma x (Boko x KTK-7)) tanaman no. 50 - Persilangan ((Boko x KTK-7) x Beni Azuma) tanaman no. 49 Pelaksanaan penelitian menggunakan metode RAPD. Pemilihan tanaman didasarkan pada sifat tahan terhadap Cylas formicarius F. Bahan yang digunakan adalah bagian daun ubi jalar yang masih muda. Daun tersebut diisolasi DNAnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050702139 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 14 Aug 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127511 |
Preview |
Text
050702139.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |