Pengaruh pemberian pupuk hayati (BioFertilizer) dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung

DimasAdityaNugraha (2007) Pengaruh pemberian pupuk hayati (BioFertilizer) dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung ialah salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan di daerah tropis termasuk Indonesia. Berdasarkan data produksi yang ada bahwa produksi jagung di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 10,5 juta ton/ha (Heriyanto, 2006). Diperkirakan produksi jagung akan terus mengalami peningkatan sebesar 7 %, sehingga pada tahun 2007 nanti produksi jagung Indonesia telah mencapai 11,5 juta ton/ha. Melihat dari permintaan/konsumsi jagung yang tinggi (bahan makanan dan pakan ternak), maka dibutuhkan suatu usaha agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan jagung dalam negerinya. Cara yang ditempuh adalah dengan peningkatan produksi jagung, yaitu melalui program intensifikasi pertanian salah satunya dengan penggunaan pupuk, baik itu pupuk anorganik maupun pupuk organik. Alternatif pupuk dapat digunakan sebagai pengganti penggunaan anorganik yang semakin langka adalah pupuk hayati. Pemakaian pupuk organik/hayati ini selain dikarenakan ramah lingkungan, juga merealisasikan program pemerintah yang mencanangkan pertanian organik pada tahun 2010 nanti. Alasan lain penggunaan jenis pupuk hayati ini dikarenakan kandungan mikroba-mikroba yang dapat merombak unsur hara dari yang semula tidak tersedia bagi tanaman menjadi tersedia bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk 1.) mengetahui pengaruh pupuk organik hayati yang dikombinasikan dengan penggunaan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung; 2.) Menentukan dosis kombinasi antara pupuk anorganik dan pupuk organik hayati yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang paling baik. Hipotesis yang diajukan ialah 1.) Pemberian pupuk organik hayati yang dikombinasikan dengan pemberian pupuk anorganik akan berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dibandingkan dengan tanpa pemberian pupuk organik cair, 2.) Pemberian pupuk organik hayati dengan dosis 100 % yang dikombinasikan dengan penambahan ¾ pupuk anorganik dari dosis standar akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang terbaik. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2007 hingga bulan Maret 2007 di kebun percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, dengan ketinggian tempat 303 m dpl, jenis tanah Alfisol dominasi lempung liat dengan komoditas jagung varietas Bisma dan pupuk hayati merk ISHIHARA (Prod. CV. EMINDO). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 3 kali ulangan, dengan perlakuan sebagai berikut P1 : Perlakuan kontrol (tanpa pupuk); P2 : ¼ perlakuan standar + pupuk hayati 25 % (56,25 l/ha), P3 : ½ perlakuan standar + pupuk hayati dosis 50 % (112,5 l/ha), P4 : ¾ perlakuan standar + pupuk hayati dosis 75 % (168,75 l/ha), P5 : Perlakuan standar + pupuk hayati dosis 100 % (225 l/ha) , dan P6 : Perlakuan standar (300 kg/ha urea; 200 kg/ha SP36; dan 100 kg/ha KCl).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/050702137
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 21 Aug 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 03:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127509
[thumbnail of 050702137.pdf]
Preview
Text
050702137.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item