Milawatie (2007) Pengaruh waktu penyerbukan terhadap keberhasilan persilangan mentimun (Cucumis Sativus L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Indonesia tanaman mentimun pada umumnya merupakan tipe tanaman berumah satu (monoceous), dengan jumlah bunga jantan lebih banyak daripada bunga betina, dan bunga jantan muncul lebih awal beberapa hari. Bunga jantan muncul lebih awal beberapa hari mendahului bunga betina. Penyerbukan mentimun pada umumnya dibantu oleh lebah. Penyerbukan bunga mentimun adalah menyerbukan silang. Penyerbukan pembentukan buah dan biji menjadi penentu tinggi rendahnya produksi timun. Oleh karena itu diperlukan waktu yang tepat dalam melakukan penyerbukan buatan, sehingga dapat menghasilkan produksi buah yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan waktu penyerbukan terhadap tingkat keberhasilan persilangan dalam memproduksi benih serta untuk mengetahui waktu yang tepat dalam melakukan penyerbukan buatan pada tanaman mentimun. Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Ngijo, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat 600 m dpl, pada bulan Agustus sampai Oktober 2006. Alat yang digunakan adalah roll meter, penggaris, timbangan, jangka sorong, gunting, pinset, sprayer, ajir, cutter, turus, mulsa, hidrometer dan label. Bahan yang digunakan adalah mentimun CU-1002 A dan CU-1002 B, pupuk kandang, urea, SP-36, KNO3, Fungisida dan insektisida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 ulangan dan menggunakan 5 perlakuan waktu yaitu: P1 (05.30- 06.30), P2 (07.00-08.00), P3 (08.30-09.30), P4 (10.00-11.00) P5 (11.30-12.30). Pengamatan yang akan dilakukan terdiri dari pengamatan non destruktif dan pengamatan destruktif. Pengamatan non destruktif terdiri dari: Pengamatan yang akan dilakukan persentase bunga menjadi buah, persentase buah panen, diameter buah, panjang buah, persentase bentuk buah simetris, lama pembuahan, berat segar buah, berat buah rata-rata per tanaman. Pengamatan destruktif terdiri dari: jumlah biji bernas, persentase viabilitas polen, bobot 100 biji, dan perkecambahan biji. Analisis data dilakukan untuk masing-masing perlakuan sehingga, apabila data yang diperoleh berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5% untuk membandingkan masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa waktu penyerbukan berpengaruh nyata terhadap persentasi bunga menjadi buah dan jumlah biji bernas, sedangkan diameter buah, panjang buah, bentuk buah simetris, jumlah buah, berat buah masak, bobot 100 biji, viabilitas polen, dan daya kecambah biji tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan waktu.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050701980 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 03 Aug 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127485 |
Preview |
Text
050701980.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |