ErikTriHadiMulyo (2007) Pendugaan heritabilitas sifat ketahanan terhadap hama Aphid (Aphis craccivora Koch) pada kacang panjang (Vigna sesquipedalis L. Fruwirth) hasil persilangan HS x MLG 15151 dan PS x MLG 15151. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Keberhasilan program pemuliaan tanaman dengan seleksi sangat ditentukan oleh adanya beberapa informasi awal sebelum seleksi dilakukan. Informasi tersebut antara lain meliputi tingkat keragaman genetik, heritabilitas, peran gen, nilai daya pewarisan, korelasi antar sifat dan kemajuan genetik harapan pada populasi tanaman yang ditangani (Haryono, 1991).Populasi dengan heritabilitas tinggi memungkinkan dilakukan seleksi secara efektif. Sebalikya populasi dengan heritabilitas yang mendekati nol berarti pekerjaan seleksi tidak akan banyak berarti. Hal itu karena adanya pengaruh lingkungan terhadap ekspresi fenotipe dan pengurangan karakter gen yang sangat besar. Walaupun demikian selama masih ada keragaman genetik maka perkembangan lebih lanjut dari program pemuliaan tanaman masih dapat diharapkan. Serangan Aphis craccivora terhadap tanaman kacang panjang sering menjadi hama utama pada kacang panjang yang dapat menurunkan produksi sampai 65,87% (Prabaningrum, 1999). Oleh karena itu untuk meningkatkan nilai ekonomi dari varietas kacang panjang yang mempunyai sifat produksi tinggi tetapi tidak tahan terhadap serangan Aphis craccivora menjadi varietas kacang panjang yang mempunyai sifat produksi tinggi sekaligus tahan terhadap serangan Aphis craccivora dapat dilakukan dengan menyilangkan 2 tetua yang satu mempunyai sifat tahan terhadap Aphis craccivora tetapi produksi rendah dan yang lainnya mempunyai sifat rentan terhadap Aphis craccivora tetapi produksinya tinggi. Selajutnya proporsi gen sifat ketahanan terhadap Aphis craccivora yang dapat diwariskan kepada keturunannya dari pasangan persilangan diatas dapat diketahui dengan menghitung nilai heritabilitas baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit. Dengan mengetahui nilai heritabilias baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit pasangan persilangan tersebut, dapat dijadikan pendukung untuk menentukan langkah selanjutnya dalam perkembangan program pemuliaan tanaman terhadap sifat ketahanan Aphis craccivora. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui heritabilitas sifat ketahanan terhadap hama aphid (Aphis craccivora Koch) pada kacang panjang (Vigna sesquipedalis (L) Fruwirth) hasil persilangan HS X MLG 15151 dan PS X MLG 15151. Diduga sifat ketahanan terhadap hama aphid (Aphis craccivora Koch) pada kacang panjang (Vigna sesquipedalis (L) Fruwirth) hasil persilangan HS X MLG 15151 dan PS X MLG 1515 mempunyai nilai heritabilitas tinggi. Penelitian ini dilasanakan di kebun percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dengan ketinggian tempat 319 mdpl pada bulan Juli-September 2006. Alat yang digunakan adalah cangkul, ajir, timbangan, plastik, mistar, papan nama. Bahan yang digunakan meliputi benih kacang panjang yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan pada bulan Februari – Juni yaitu untuk populasi tetua (HS, PS, dan MLG 15151), F1, F2, BC1.1 dan BC 1.2, Furadan, kompos, pupuk urea dan NPK.Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan kacang panjang hasil persilangan HS X MLG 15151 dan PS X MLG 15151 dengan menanam populasi tetua (HS, PS, dan MLG 15151), F1, F2, BC1.1 dan BC 1.2 dalam baris-baris Petak dibuat sebanyak 20 petak.Tiap petak terdiri dari 5 baris, dengan 10 tanaman per baris, populasi HS dan PS masing-masing sebanyak 50 tanaman, MLG 15151 100 tanaman,F1, F2, BC 1.1, dan BC 1.2 hasil HS X MLG 15151 masing-masing 100 tanaman, F1, F2, BC 1.1 dan BC 1.2 hasil PS X MLG 15151 masing-masing 100 tanaman. Masing masing populasi dikelilingi border berupa galur HS yang bersifat rentan terhadap aphid. Tanaman border ditanam 2 minggu sebelum perlakuan dengan tujuan untuk memancing aphid. Pengamatan pada penelitian ini dilakukan secara non destruktif meliputi ; skala serangan Aphis craccivora, pembungaan, dan panen yaitu: skala serangan hama aphid pada umur 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 mst. Umur berbunga, panjang polong segar pertanaman, bobot polong segar pertanaman, jumlah polong pertanaman dan jumlah biji perpolong. Analisis data dilakukan dengan menghitung heritabilitas dalam arti luas dan dalam arti sempit. Perhitungan nilai heritabilitas dalam arti luas dihitung dengan menggunakan metode pendugaan ragam lingkungan, sedangkan nilai heritabilitas dalam arti sempit dihitung dengan menggunakan metode silang balik. Kriteria nilai duga heritabilitas menurut Stansfield (1991) sebagai berikut: rendah : h2 < 0.2, sedang : 0,20 ≤ h2 ≤ 0,50, tinggi : h2 > 0,5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heritabilitas skala serangan baik dalam arti luas maupun sempit pasangan PS X MLG 15151 tergolong rendah-sedang (hn:0-0,54;hb:0,02-0,57) dan nilai heritabilitas baik dalam arti luas maupun sempit pasangan HS X MLG 15151 tergolong rendah (hn:0-0,18;hb:0-0,19). Nilai heritabilitas dalam arti sempit komponen kuantitatif pada pasangan PS X MLG 15151 tergolong rendah-sedang (hn:0,06-0,34), sedangkan nilai heritabilitas dalam arti luasnya tergolong sedang (hb:0,3-0,47); umur berbunga (hn:0,07;hb:0,36), panjang polong pertanaman (hn:0,25;hb:0,3), jumlah biji perpolong (hn:0,34;hb:0,36), jumlah polong pertanaman (hn:0,08;hb:0,39) dan berat polong segar pertanaman (hn:0,06;hb:0,47). Nilai heritabilitas dalam arti sempit pasangan HS X MLG 15151 tergolong rendah-sedang (hn:0,04-0,45), sedangkan nilai heritabilitas dalam arti luasnya tergolong rendah-tinggi (hb:0,08-0,67); umur berbunga (hn:0,11;hb:0,12), panjang polong pertanaman (hn:0,04;hb:0,08), jumlah biji perpolong (hn:0,45;hb:0,52), jumlah polong pertanaman (hn:0,19;hb:0,67) dan berat polong segar pertanaman (hn:0,06;hb:0,62).Nilai heritabilitas tinggi diperoleh pada karakter jumlah polong pertanaman (hb:0,67) dan bobot polong segar pertanaman (hb:0,62) pasangan HS X MLG 15151 sehingga seleksi secara tidak langsung sifat ketahanan terhadap aphid dapat dilakukan melalui karakter tersebut.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050701799 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 18 Jul 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127461 |
Preview |
Text
050701799.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |