Seleksi individu tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas) hasil persilangan JP1-33 × (KTK × JP1-10) dan JP1-33 × (Boko × KTK-7) serta resiprok-resiproknya untuk hasil tinggi dan sifat tahan hama boleng

IndraHermawan (2007) Seleksi individu tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas) hasil persilangan JP1-33 × (KTK × JP1-10) dan JP1-33 × (Boko × KTK-7) serta resiprok-resiproknya untuk hasil tinggi dan sifat tahan hama boleng. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cylas formicarius atau hama boleng atau hama lanas merupakan kendala utama dalam peningkatan mutu ubijalar di Indonesia, terutama ubijalar yang ditanam pada musim kemarau atau pada lahan-lahan kering. Akibat serangan hama boleng yang paling utama adalah penurunan kualitas hasil. Teknik pengendalian hama terpadu (PHT) mampu memberikan hasil yang lebih efektif dan salah satunya dengan penggunaan varietas tahan hama boleng. Seleksi berdasarkan tanaman tunggal (individu) digunakan untuk mengevaluasi setiap tanaman pada generasi awal atau F1 karakter ketahanan dan potensi hasil tinggi, sehingga diketahui lebih awal aksesi-aksesi atau individu-individu yang memiliki karakter tahan hama boleng dan potensi hasil tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan varietas ubijalar berproduksi tinggi dan tahan hama boleng hasil dari persilangan tunggal dan resiprok antara tetua berproduksi tinggi dengan tetua tahan hama boleng. Hipotesis yang diajukan yaitu diduga terdapat individu yang memiliki produksi tinggi dan tahan terhadap hama boleng. Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Jatikerto, Kromengan, Malang. Dilaksanakan pada bulan Agustus 2005 sampai Maret 2006. Bahan yang digunakan yaitu tanaman ubijalar dari persilangan-persilangan tunggal dan resiprok : JP1-33 × (KTK × JP1-10) = 165 tanaman, (KTK × JP1-10) × JP1-33 = 207 tanaman, JP1-33 × (Boko × KTK-7) = 109 tanaman dan (Boko × KTK-7) × JP1-33 = 120 tanaman dan 10 tanaman untuk masing-masing tetua yang digunakan sebagai kontrol. Alat yang digunakan yaitu asam sulfat pekat, saringan, polibag + tanah, cangkul, pisau, timbangan pegas, jangka sorong, kantong plastik dan kertas. Penelitian ini merupakan metode seleksi berdasarkan tanaman tunggal (seleksi individu). Setiap individu terpilih harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan yaitu: hasil umbi yang dapat dipasarkan harus mempunyai bobot di atas 500 g/tanaman dan tahan terhadap serangan hama boleng (Cylas formicarius). Pengamatan-pengamatan dilakukan pada saat panen dan pascapanen. Pengamatan pada saat panen meliputi bobot brangkasan, bobot umbi per tanaman, jumlah umbi per tanaman, morfologi umbi (bentuk umbi, warna kulit umbi, warna daging umbi, panjang tangkai umbi, panjang dan lebar umbi), nilai (skala) kerusakan umbi yang disebabkan oleh serangan hama boleng di lapang. Pengamatan pada saat pascapanen meliputi kedalaman serangan hama boleng pada umbi di ruang simpan dan jumlah hama boleng di dalam umbi. Analisa data yang digunakan yaitu ketahanan ubijalar terhadap hama boleng pada kondisi lapang, ketahanan ubijalar terhadap hama boleng di ruang simpan, indeks panen, heritabilitas dan perkembangan genetik harapan di dalam seleksi Hasil didapatkan dari penelitian ini yaitu nilai heritabilitas jumlah umbi per tanaman untuk populasi F1 KTK × JP1-10) × JP1-33, (KTK × JP1-10) × JP1-33 dan (Boko × KTK-7) × JP1-33 termasuk sedang, sedangkan populasi F1 JP1-33 × (Boko × KTK-7) memiliki nilai rendah. Nilai heritabilitas karakter bobot umbi per tanaman untuk populasi F1 (KTK × JP1-10) × JP1-33 dan (Boko × KTK-7) × JP1-33 termasuk sedang, sedangkan populasi F1 JP1-33 × (KTK × JP1-10) dan (Boko × KTK-7) × JP1-33 memiliki nilai heritabilitas dengan kriteria rendah. Nilai PKGH bobot umbi per tanaman untuk semua populasi dikategorikan tinggi. Seleksi untuk potensi hasil dan karakter ketahanan mendapatkan individu ubijalar tahan hama boleng sebanyak dua individu pada populasi F1 JP1-33 x (KTK x JP1-10) yaitu nomor 19 dan 68, tujuh individu pada populasi F1 (KTK X JP1-10) x JP1-33 yaitu nomor 30, 33, 56, 76, 92, 193 dan 199 serta tiga individu pada populasi F1 (Boko x KTK-7) x JP1-33 yaitu nomor 75, 101 dan 114, sedangkan populasi F1 JP1-33 x (Boko x KTK-7) tidak didapatkan individu yang tahan. Persentase tanaman yang terseleksi untuk masing-masing populasi sebesar 1,27%, 3,54%, 2,73%, 0%. Nilai-nilai tersebut relatif rendah dibandingkan dengan nilai kisaran persentase tanaman terseleksi dalam seleksi individu.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/050701736
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 16 Jul 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 03:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127458
[thumbnail of 050701736.pdf]
Preview
Text
050701736.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item