DillaMelany (2007) Keragaman genetik tiga populasi anggrek Dendrobium pada fase vegetatif awal. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Anggrek merupakan famili terbesar pada divisi tanaman berbunga. Dendrobium merupakan genus terbesar kedua setelah genus Bulbophyllum, memiliki sekitar 1.600 spesies (dari sejumlah 35.000 spesies anggrek dunia) yang tersebar pada daerah-daerah India, Asia, Jepang hingga Australia dan di daerah Polynesia. Genus ini memiliki kromosom 38-40 dan variasinya terlihat jelas pada keragaman fenotipe yang ditimbulkan, seperti warna dan bentuk bunganya. Siklus hidup anggrek yang sangat panjang menjadi salah satu sebab digunakannya metode kultur in vitro sebagai salah satu metode perbanyakan pada anggrek. Dengan penggunaan metode ini, tahapan pertumbuhan anggrek Dendrobium mulai perkecambahan biji hasil persilangan hingga menjadi tanaman berbunga dengan perawatan yang intensif dapat dilalui selama ±2 tahun. Keragaman genetik menempati posisi kunci dalam program pemuliaan, karena optimalisasi dan maksimalisasi perolehan genetik terhadap sifat-sifat tertentu akan dapat dicapai manakala ada cukup peluang untuk melakukan seleksi gen untuk sifat yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman genetik tiga populasi hasil persilangan anggrek Dendrobium pada fase vegetatif awal. Hipotesis yang diajukan adalah diduga terdapat perbedaan keragaman genetik pada fase vegetatif awal dari tiga populasi hasil persilangan anggrek Dendrobium yang digunakan. Penelitian dilaksanakan pada 29 Nopember 2006 - 28 Februari 2007 di Screen House, Universitas Brawijaya. Alat yang digunakan: rak kayu, pot tanah liat diameter 10 cm, kawat pengait, bak plastik, sprayer, timbangan analitik, wadah plastik berbentuk saringan, penggaris. Penelitian dilakukan tanpa menggunakan rancangan percobaan yaitu dengan menanam populasi hasil persilangan anggrek Dendrobium (berasal dari botolan anggrek yang berumur 12 bulan) pada pot-pot percobaan (community pot/ kompot). Satu kompot terdiri dari 20 bibit anggrek. Pengamatan dilakukan pada setiap individu tanaman. Bahan yang digunakan: populasi hasil persilangan Dendrobium d’albertisii x self (2 kompot), Dendrobium lasienthera x Dendrobium nindii (12 kompot), Dendrobium Atakit x Dendrobium Sianne Velvet (12 kompot), Dendrobium albertisii x Dendrobium canaliculatum (12 kompot); media pakis, arang, fungisida, kertas label, pupuk majemuk. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, rasio panjang-lebar daun (rasio PLD), jumlah akar, panjang akar dan bobot basah. Populasi D. lasienthera x D. nindii memiliki nilai KKG dan heritabilitas sebesar 3.80% dan 0.01 untuk karakter tinggi tanaman; 15.16% dan 0.38 untuk karakter jumlah daun; 13.74% dan 0.19 untuk karakter panjang daun; 28.15% dan 0.82 untuk karakter lebar daun; 2.29% dan 0.01 untuk karakter rasio PLD; 35.03% dan 0.47 untuk karakter jumlah akar; 35.28% dan 0.32 untuk karakter panjang akar; serta 42.80% dan 0.38 untuk karakter bobot basah.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050701681 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 01 Aug 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127446 |
Preview |
Text
050701681.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |