MahroliPandwiRahayu (2007) Pengaruh perbedaan urutan daun di batang pada dua varietas Sanseviera terhadap pertumbuhan stek daun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sanseviera merupakan tanaman hias berdaun estetis seperti pedang dengan warna dan corak yang beragam. Tanaman ini dijadikan tanaman hias indoor karena tahan berada pada ruangan ber-AC. Sanseviera disukai perancang taman karena tidak mudah rusak akibat benturan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan NASA, sanseviera mampu menyerap beberapa unsur berbahaya di udara seperti timbal (Pb) maupun karbon monoksida (CO), sehingga banyak importir yang meminta suplai dari Indonesia. Diantara negara importir itu adalah Korea, Cina dan Belanda (Adijaya, 2005). Peluang pengusahaan sanseviera ini belum didukung dengan ketersediaan bibit yang memadai untuk pengelolaan dalam skala besar. Stek daun adalah salah satu teknik perbanyakan sanseviera yang dimungkinkan untuk mempercepat penyediaan bibit dalam skala besar. Dalam waktu yang relatif sama, sekitar 4 bulan, perbanyakan dengan pemisahan anakan akan menghasilkan 2-3 tunas tanaman baru, sedangkan perbanyakan dengan stek mampu menghasilkan 6-12 tunas tanaman baru, tergantung jumlah daun tanaman induk dan jenis varietas yang akan digunakan sebagai bahan tanam stek. Salah satu indikator keberhasilan teknik ini adalah pertumbuhan akar dan tunas baru, dimana jenis kultivar dan bagian daun yang digunakan berpengaruh terhadap hal tersebut. Faktor genetik yang berbeda dari setiap spesies, dimungkinkan akan berpengaruh terhadap kondisi fisiologis pada setiap urutan daun pada batang, sehingga hal tersebut akan berpengaruh pula terhadap hasil stek tanaman sanseviera. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mendapatkan urutan daun di batang yang tepat sebagai materi terbaik yang mampu mempercepat pertumbuhan pada perbanyakan dengan stek daun pada dua varietas sanseviera. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Diduga terdapat interaksi antara urutan daun pada batang dengan varietas terhadap hasil stek sanseviera, yaitu setiap varietas mempunyai kemampuan tumbuh tunas yang berbeda pada setiap urutan daun. 2. Diduga perbedaan urutan daun pada batang berpengaruh terhadap pertumbuhan stek daun sanseviera. 3. Pertumbuhan stek daun dari varietas sanseviera yang diuji berbeda. Penelitian dilaksanakan di Glass House Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada pertengahan bulan Maret-Agustus 2006. Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bak plastik dengan ukuran 25x20x8 cm, cutter, penggaris, hansprayer, kayu dan plastik. Bahan yang akan digunakan adalah media tanam berupa cocopeat, air, label dan fungisida serta daun sansevieria (Sanseviera trifasciata ’Laurentii’ dan Sanseviera trifasciata ‘Golden Hahnii’). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Percobaan terdiri dari 6 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali, yaitu: Laurentii urutan 1-2 (A1B1), Laurentii urutan 3-4 (A1B2), Laurentii urutan 5-6 (A1B3), Golden Hahnii urutan 1-2 (A2B1), Golden Hahnii urutan 3-4 (A2B2), Golden Hahnii urutan 5-6 (A2B3). Pengamatan meliputi pengamatan non destruktif dan destruktif. Pengamatan non destruktif meliputi: saat muncul tunas, tinggi tunas, jumlah tunas, dan corak warna daun yang terbentuk. Pengamatan destruktif meliputi: jumlah akar, panjang akar, persentase stek berakar tidak bertunas, persentase stek berakar dan bertunas. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan uji taraf 5 % apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antar perlakuan urutan daun dan varietas terhadap parameter pengamatan panjang akar. ‘Laurentii’ pada urutan daun 3-4 dan 5-6 memberikan hasil pertumbuhan panjang akar lebih panjang dari urutan daun 1-2. Sedangkan pada varietas ‘Golden Hahnii’ panjang akar tidak dipengaruhi urutan daun sebagai bahan stek.Urutan daun ke 3-4 memberikan pertumbuhan yang lebih baik pada jumlah tunas, panjang akar dan tinggi tunas. Pada urutan daun ke 3-4 memberikan hasil panjang akar tertinggi pada 130 hst, yaitu 6.14 cm dibanding urutan daun ke 1-2 dengan tinggi tunas 2,13 cm. Kedua varietas berbeda pada saat muncul tunas, tinggi tunas, jumlah tunas, panjang akar dan persentase stek tumbuh. Pada varietas ‘Golden Hahnii’ saat muncul tunas lebih cepat yaitu 79 hst, juga jumlah tunas dan tinggi tunas pada umur 70 hst yaitu 1,12 dan 0,94 cm serta persentase stek tumbuh yaitu 100 %. Sedangkan varietas ‘Laurentii’ memberikan panjang akar tertinggi pada 130 hst yaitu 6,61 cm dan tinggi tunas tertinggi pada 120 hst dan 130 hst yaitu 2,02 cm dan 2,18 cm. Corak warna daun hasil stek 2 varietas sanseviera 100 % tidak sama dengan induknya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050701680 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 11 Jul 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 02:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127445 |
Preview |
Text
050701680.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |