Respon varietas tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap kadar air tanah

LutfiCahyarani (2007) Respon varietas tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap kadar air tanah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Budidaya tanaman tebu sebagai salah satu bagian dari kegiatan pertanian yang mengusahakan batang tebu sebagai bahan utama dalam produksi gula. Saat ini kebutuhan gula di Indonesia cukup tinggi hal ini dapat dilihat dari peningkatan kebutuhan gula di masyarakat. Penyediaan gula lokal tidak dapat mencukupi kebutuhan gula di masyarakat. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak mendukung pada saat awal pertumbuhan vegetatif tanaman tebu. Untuk mengatasi hal ini maka dilakukan berbagai upaya mendapatkan varietas unggul yang tahan terhadap kekeringan dan cekaman kekurangan air. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui respon tanaman tebu terhadap kadar air tanah yang berbeda (2) Mendapatkan varietas tebu yang responsif terhadap kondisi kekurangan air (3) Mendapatkan varietas tebu yang toleran terhadap kondisi kekurangan air. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ialah (1) Terjadi perbedaan respon tanaman tebu terhadap kadar air tanah yang berbeda (2) Terdapat varietas tebu yang responsif terhadap kondisi kekurangan air (3) Terdapat varietas tebu yang toleran terhadap kondisi kekurangan air. Penelitian dilaksanakan di Hardening Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan yang dimulai pada bulan Oktober 2006 sampai dengan bulan Januari 2007. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah leaf area meter, timbangan, mikroskop binokuler, pisau, gunting, gelas ukur, dan corong. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 varietas tanaman tebu, media tanah, polibag, paralon, kertas label, spidol, tali rafia, tray plastik Cimedine C, gelas preparat, dan kantong kertas semen. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan dua faktor perlakuan yang diulang tiga kali. Faktor pertama yang sebagai petak utama ialah faktor kadar air tanah yang terdiri atas tiga perlakuan yaitu : 100% kapasitas lapang, 70% kapasitas lapang, dan 40% kapasitas lapang. Faktor kedua sebagai anak petak ialah varietas tanaman tebu yang terdiri dari 12 varietas yaitu : PSTK 91-444, PSJT 93-42, PSJT 95-684, PSCO 90-2411, PSCO 91-1357, PSCO 92-293, PSCO 92-920, PSCO 94-339, RT 2-165, DB I-14, X OC-19, dan PS 864. Setiap petak percobaan berisi satu polibag, setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga jumlah total polibag 3 x 12 x 3 = 108 polibag. Perlakuan dimulai pada 30 hari setelah tanam. Pengamatan dilakukan secara non destruktif dan destruktif. Pengamatan non destruktif dilaksanakan pada 30 hari setelah perlakuan (hsp), 45 hsp, 60 hsp 75 hsp dan 90 hsp. Pengamatan destruktif dilaksanakan pada 105 hsp. Variabel pengamatan non destruktif yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah tunas, diameter batang, jumlah daun, jumlah daun menggulung, jumlah daun layu, jumlah stomata. Pada akhir percobaan tanaman berumur 105 hsp dilakukan pengamatan destruktif yang terdiri dari luas daun, bobot kering 6 (akar, batang, daun) dan total biomassa tanaman. Data yang diperoleh akan diuji dengan analisis ragam atau uji–F dengan taraf nyata (p = 0,05) dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dengan uji Duncan pada taraf nyata (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara perlakuan kadar air tanah dengan varietas tanaman tebu pada variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah tunas, diameter batang, jumlah daun, jumlah daun menggulung, berat kering akar, dan jumlah stomata. Respon tanaman tebu berbeda pada kadar air tanah yang berbeda. Respon tanaman tebu pada kadar air tanah 100% KL menunjukkan pertumbuhan yang paling baik, kemudian diikuti oleh tanaman tebu pada kadar air tanah 70% KL dan respon pertumbuhan tanaman tebu yang paling terhambat ialah pada kadar air 40% KL. Varietas tanaman tebu yang responsif terhadap kadar air tanah 70% KL ialah varietas PSTK 91-444. Varietas tanaman tebu yang responsif terhadap kadar air tanah 40% KL ialah varietas PSCO 91-1357 dan varietas PSJT 95-684. Varietas tanaman tebu yang toleran terhadap kadar air tanah 70% KL ialah, PSCO 92-920, DB I – 14, dan PSCO 92 – 293. Varietas tanaman tebu yang toleran terhadap kadar air tanah 40% KL ialah varietas RT 2 – 165, PSJT 93-42 dan X OC – 19.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2007/050701674
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 10 Jul 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 02:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127440
[thumbnail of 050701674.pdf]
Preview
Text
050701674.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item