RahmadGunawan (2007) Pengaruh waktu pembenaman orok-orok [Crotalaria juncea L.] dan dosis pupuk urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung [Zea mays L.]. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknologi Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) terhadap populasi penggerek batang padi dan keanekaragaman musuh alaminya. Penelitian dilaksanakan pada lahan budidaya padi yang berlokasi di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Teknologi PHT menjadi dasar perlindungan tanaman yang dijalankan oleh Pemerintah Konsep ini dijalankan dengan memanfaatkan metode yang kesemuanya dapat memenuhi syarat ekologi, toksikologi dan kelestarian lingkungan. Dengan teknologi PHT diharapkan dapat mengurangi penggunaan pengendalian kimia sehingga mencegah meledaknya hama penggerek batang padi. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Maret 2005 sampai Juli 2005. Dua lahan yang diamati adalah lahan yang sudah menerapkan teknologi PHT dan lahan yang belum menerapkan teknologi PHT dengan ketinggian tempat ± 481 di atas permukaan laut (dpl). Pertumbuhan populasi penggerek batang padi diamati dengan metode mutlak dan relatif, metode mutlak yang digunakan adalah pengamatan larva, pupa atau imago pada tunggul padi dan pengamatan jumlah kelompok telur pada sampel pengamatan, metode relatif yang digunakan adalah menggunakan perangkap Arthropoda di atas permukaan tanah menggunakan Pitfall Trap dan di atas permukaan tanaman menggunakan Yellow Pan Trap. Musuh alami penggerek batang padi diamati dengan metode relatif menggunakan Pitfall Trap dan Yellow Pan Trap. Selain itu dilakukan pengamatan pertumbuhan tanaman, tingkat kerusakan tanaman, produksi tanaman dan analisis usaha tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi penggerek batang padi pada lahan berteknologi PHT hampir sama dengan pertumbuhan populasi penggerek batang padi di lahan Non PHT. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi PHT mampu menyamai pertumbuhan populasi penggerek batang padi Non PHT yang menggunakan pengendalian kimia, sehingga penerapan teknologi PHT dapat membatasi penggunaan pengendalian kimia. Penerapan teknologi PHT mampu meningkatkan keanekaragaman musuh alami penggerek batang padi, hal ini dapat dilihat dari lebih tingginya indek keanekaragaman Shanon-Weaver maupun indeks keanekaragaman Simpson’s, dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan stabilitas sehingga tidak terjadi peledakan hama atau penyakit. Pertumbuhan tanaman, tingkat kerusakan tanaman pada lahan PHT dan Non PHT hampir sama, produksi tanaman lahan PHT sedikit lebih tinggi. Analisa usaha tani lahan PHT menunjukkan B/C ratio 3,667 sedangkan pada lahan non PHT 3,593 sehingga secara finansial teknologi PHT lebih menguntungkan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2007/050701415 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 12 Jun 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 02:48 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127427 |
Preview |
Text
050701415.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |