IKEMEYTINOVITADAMAYANTI (2006) Analisis kelayakan pengembangan agroindustri keripik tempe : Kasus di Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kotamadya Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengembangan agroindustri bukan hanya untuk menciptakan kondisi saling mendukung antara pertanian dan industri maju, namun agroindustri merupakan perpaduan antara pertanian dan industri yang mampu memberikan peran ganda terhadap pembangunan. Melalui agroindustri, khususnya pengolahan produk-produk pertanian yang berasal dari teknologi sederhana dirapatkan mampu menyerap tenaga kerja dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan. Agroindustri keripik tempe merupakan salah satu agroindustri yang berkembang di Kota Malang. Banyaknya produsen yang mengusahakan usaha ini, hal ini memberikan indikasi bahwa agroindustri ini menguntungkan namun terdapat beberapa kendala dalam pengembangan agroindustri ini, yang dapat menyebabkan volume produksi masih rendah dan keuntungan yang diperoleh belum maksimal. Karenanya pengusaha juga perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan dalam rangka pengembangan usaha. Sehingga diperlukan penelitian mengenai kelayakan pengembangan agroindustri keripik tempe. Permasalahan dari penelitian ini yaitu sejauhmana agroindustri keripik tempe secara ekonomis layak untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah (1)menganalisis biaya dan penerimaan agroindustri keripik tempe (2)menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan agroindustri keripik tempe dan (3) menganalisis kelayakan pengembangan agroindustri keripik tempe dengan mengalisis fungsi biaya. Metode penelitian ini meliputi: (1) Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja ("purposive"), yaitu di kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Malang (2) penentuan responden dilakukan secara sensus dengan 59 pengusaha keripik tempe (3) analisis data menggunakan metode analisis biaya, penerimaan, keuntungan, regresi polinomial fungsi biaya dan fungsi keuntungan Cobb-Douglas UOP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya biaya produksi agroindustri keripik tempe per proses produksi rata-rata sebesar Rp. 503.372,94. Sedangkan untuk penerimaan agroindustri keripik tempe rata-rata dalam setiap proses produksinya sebesar Rp. 534.203,39 dengan rata-rata penjualan produk sebesar 27,35kg dan harga rata-rata keripik tempe per kilogram sebesar Rp.19.694,92. Sehingga keuntungan yang didapatkan agroindustri keripik tempe per proses produksi sebesar Rp.30.830,45 dengan keuntungan per kilogram produk sebesar Rp.1.124,26. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa agroindustri ini secara ekonomi layak untuk dikembangkan. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap keuntungan agroindustri keripik tepe diantaranya yaitu upah tenaga kerja, teknologi atau produktivitas produksi, sifat usaha dan keikutsertaan dalam koperasi. Upah tenaga kerja dapat mempengaruhi secara nyata dengan memiliki kecenderungan yang negatif dimana apabila terjadi peningkatan input upah tenaga kerja per harga output sebesar 1% akan dapat menurunkan keuntungan sebesar 0,525%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2006/050602062 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 15 May 2007 00:00 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 05:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127369 |
Preview |
Text
Copy_of_Analisis_Kelayakan_Pengembangan_Agroindustr.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |