Biologi jengkerik predator [Metioche vittaticollis Stal.] [Orthoptera: Gryllidae] pada wereng coklat [Nilapavarta lugens Stal.] [Himoptera: Delphacidae]

Fauzi, Mokhamad (2007) Biologi jengkerik predator [Metioche vittaticollis Stal.] [Orthoptera: Gryllidae] pada wereng coklat [Nilapavarta lugens Stal.] [Himoptera: Delphacidae]. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Metioche vittaticollis merupakan salah satu jenis predator generalis yang banyak ditemukan pada pertanaman padi. Saat ini data tentang aspek biologi dan kebutuhan pakan optimal M. vittaticollis yang mendukung kegiatan pengendalian hayati masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi dan sintasan pada tiap stadia M. vittaticollis pada wereng coklat. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, mulai bulan Mei 2005 sampai November 2006. Penelitian menggunakan telur M. vittaticollis dan wereng coklat nimfa instar 1-4 sebagai pakan yang keduanya merupakan hasil perbanyakan di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa M. vittaticollis mengalami stadia telur, nimfa dan imago dan hidup selama 53-71 hari. Daya tetas telur sebesar 70,5 %. Telur berbentuk silinder, memiliki kait, halus dan mengkilat. Warna, transparan dan menjadi kuning kecoklatan saat akan menetas. Umur telur rata-rata selama 15,57 ± 1,50 hari. Ketika baru menetas, nimfa instar 1 lebih banyak diam, memiliki kepala yang lebih besar daripada thorax dan abdomen. Berwarna putih transparan dengan panjang tubuh rata-rata 1,42 ± 0,09 mm dan hidup selama 7,86 ± 0,87 hari. Nimfa instar 2 berwarna kuning kecoklatan, tampak garis kecoklatan memanjang antara kepala sampai abdomen. Dengan panjang tubuh rata-rata 2,17 ± 0,05 mm dan hidup selama 6-10 hari. M. vittaticollis nimfa instar 3 berwarna kuning cerah dan menjadi kuning kecoklatan setelah beberapa hari. Garis coklat yang memanjang antara kepala dan abdomen tampak jelas. Bakal sayap dan ovipositor sudah mulai nampak meskipun ukurannya sangat pendek. Panjang tubuh rata-rata 2,89 ± 0,67 mm, hidup selama 8-13 hari dan setiap harinya mampu memangsa rata-rata 5,15 ± 1,57 ekor wereng coklat nimfa instar 2. M. vittaticollis Nimfa instar 4 tubuh berwarna coklat, bakal sayap lebih panjang daripada nimfa instar 3 dan sudah menutupi setengah dari abdomennya. Ovipositor terlihat jelas, lebih panjang dengan warna hitam. Pada femur terdapat duri yang kaku. Panjang tubuh rata-rata 3,85 ± 0,25 mm, hidup selama 7-13. Setiap harinya nimfa instar 4 mampu memangsa 5,95 ± 1,23 ekor wereng coklat nimfa instar 2. M. vittaticollis dewasa berwarna coklat tua kehitaman. Sayap menutupi seluruh bagian abdomen. Imago bersayap panjang, ukuran sayap depan hampir dua kali panjang abdomen. Tungkai berwarna kuning kemerahan, tarsus terdiri dari 3 ruas. Umur imago M. vittaticollis yang tidak kawin lebih panjang daripada yang kawin dan imago betina lebih panjang daripada jantan. Lama hidup imago rata-rata 27,43 ± 3,32 hari, dengan panjang tubuh rata-rata 5,13 ± 0,34 mm. Imago betina mampu memangsa 7,89 ± 0,51 ekor wereng coklat nimfa instar 3 per harinya dan imago jantan mampu memangsa 6,02 ± 0,48 ekor wereng coklat nimfa instar 3 per harinya. M. vittaticollis mulai bertelur rata-rata pada hari ke-8 setelah menjadi imago dan berhenti bertelur 1-3 hari sebelum imago mati. Periode bertelur rata-rata selama 17 hari mulai hari pertama bertelur. Imago betina menghasilkan telur sebanyak 42,72 ± 4,09 butir dan rata-rata bertelur sebanyak 2,41 ± 0,5 butir per hari. Dari 200 butir telur M. vittaticollis yang ditetaskan, sebanyak 63 ekor yang menjadi imago dengan perbandingan jenis kelamin 37 ekor imago betina dan 26 ekor imago jantan. Sintasan M. vittaticollis mengalami penurunan seiring dengan peningkatan tingkat stadia. Nimfa instar 1 sintasannya tidak dapat mencapai 100 % karena tidak semua telur M. vittaticollis menetas dan terus menurun sampai instar 4. Sintasan pada stadia telur sebesar 70,5%, pada stadia nimfa instar 1, 2, 3 dan 4 berturut-turut sebesar 55,5%, 44%, 35% dan 31,5%. Kematian pada tiap instar nimfa biasanya terjadi pada saat ganti kulit atau beberapa hari setelah ganti kulit.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2006/050602059
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 15 May 2007 00:00
Last Modified: 20 Oct 2021 05:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127367
[thumbnail of Copy_of_Biologi_Jengkerik_Predator_Metioche_vittaticollis_Staf.pdf]
Preview
Text
Copy_of_Biologi_Jengkerik_Predator_Metioche_vittaticollis_Staf.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item