Sulistyo, Eko (2006) Hubungan faktor-faktor sosial ekonomi dengan persepsi dan sikap generasi muda pedesaan terhadap pekerjaan di sektor pertanian : Studi di Desa Bokor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pekerjaan merupakan salah satu alat untuk mencukupi kebutuhan manusia, baik secara materi mapun non materi. Sebagai alat, pada pekerjaan selalu lekat dengan simbol-simbol status yang mendasari pandangan atau persepsi seseorang terhadap pekerjaan tersebut. Pada tingkat sistem sosial, kumulatif pandangan terhadap suatu pekerjaan merupakan persepsi komunitas yang sangat mempengaruhi sikap dan tindakan dalam memilih pekerjaan. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana persepsi generasi muda pedesaan mengenai pekerjaan sektor pertanian? 2) Bagaimana sikap generasi muda pedesaan terhadap pekerjaan sektor pertanian? dan 3) Bagaimana hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi generasi muda pedesaan dengan persepsi dan sikap generasi muda pedesaan terhadap pekerjaan sektor pertanian? Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui persepsi generasi muda pedesaan mengenai pekerjaan sektor pertanian. 2) Mengetahui sikap generasi muda pedesaan terhadap pekerjaan sektor pertanian. 3) Mengetahui hubungan faktor-faktor sosial ekonomi generasi muda pedesaan dengan persepsi dan sikap generasi muda terhadap pekerjaan sektor pertanian. Penenelitian ini dilaksanakan di Desa Bokor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang dari bulan September sampai November 2005. Penelitian ini ini adalah penelitian eksplanasi dengan metode survai. Teknik penentuan sampel menggunakan multistage sampling, dengan sampel 90 generasi muda. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif atau tabulasi silang. Hasil penelitian didapatkan bahwa kondisi generasi muda responden di daerah penelitian adalah: pendidikan generasi muda responden sebagian besar adalah SLTP dan SLTA, pengalaman bekerja generasi muda responden kurang atau sama dengan 1 tahun dan luas kepemilikan lahan orang tua generasi muda responden 0,236 – 1,204 hektar. Persepsi generasi muda mengenai pekerjaan di sektor pertanian tergolong sedang, dengan persentase 56,80 %. Sikap generasi muda terhadap pekerjaan di sektor pertanian termasuk dalam kategori sedang dengan persentase 58,08 %. Kecenderungan tidak ada hubungan antara faktor pendidikan, pengalaman bekerja di sektor pertanian dan luas kepemilikan lahan dengan persepsi generasi muda mengenai pekerjaan di sektor pertanian. Hasil yang sama juga diperoleh pada hubungan antara faktor pendidikan, pengalaman bekerja di sektor pertanian dan luas kepemilikan lahan dengan persepsi generasi muda terhadap pekerjaan di sektor pertanian, yang menunjukkan kecenderungan tidak adanya hubungan. Tidak terdapat kecenderungan hubungan antara faktor pendidikan, pengalaman bekerja di sektor pertanian dan luas kepemilikan lahan orang tua dengan persepsi generasi muda mengenai pekerjaan di sektor pertanian. Tidak terdapat kecenderungan hubungan antara faktor pendidikan, pengalaman bekerja di sektor pertanian dan luas kepemilikan lahan orang tua dengan sikap generasi muda terhadap pekerjaan di sektor pertanian. Tidak terdapatnya kecenderungan antara faktor-faktor sosial ekonomi dengan persepsi dan sikap generasi muda pedesaan terhadap ekerjaan di sektor pertanian disebabkan karena persepsi dan sikap generasi muda yang relatif homogen. Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Persepsi generasi muda pedesaan mengenai pekerjaan di sektor pertanian termasuk ke dalam kategori sedang. Hal ini berarti bahwa generasi muda memandang pekerjaan di sektor pertanian sebagai pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah ekonomis dan kurang bergengsi, walaupun cukup mudah untuk dipelajari dan dilakukan. 2) Sikap generasi muda terhadap pekerjaan di sektor pertanian termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti bahwa pekerjaan di sektor pertanian disikapi generasi muda sebagai pekerjaan yang kurang prospektif. 3) Tidak terdapat kecenderungan adanya hubungan antara faktor pendidikan, pengalaman bekerja di sektor pertanian dan luas kepemilikan lahan dengan persepsi dan sikap generasi muda mengenai pekerjaan di sektor pertanian. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1) Upaya merubah persepsi dan sikap terhadap pekerjaan di sektor pertanian yang biasa-biasa saja melalui metode seperti mendekatkan jarak pengetahuan dan geografis antara sektor pertanian dengan sektor non pertanian hingga muncul kesadaran di masyarakat mengenai adanya saling ketergantungan antara semua sektor, khususnya antara sektor pertanian dengan sektor industri. 2) Perlu adanya realisasi kebijakan yang berpihak pada kehidupan petani dan buruh tani disertai penyampaian informasi dan insentif ekonomi ke masyarakat yang adil dan seimbang antara pedesaan dan perkotaan maupun antar sektor. 3) Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tema yang lebih aktual, seperti: (a) persepsi dan sikap generasi muda terhadap sektor pertanian dan non pertanian dan serta (b) persepsi dan sikap generasi muda dan generasi tua terhadap sektor pertanian.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2006/050602057 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 15 May 2007 00:00 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 05:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127365 |
Preview |
Text
Copy_of_Hubungan_Faktor_faktor_Sosial_Ekonomi.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |