Faktor–Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Sayur Keliling/ Pedagang Mlijo : studi kasus di Kelurahan Keniten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo

SaifullohBahtiar (2008) Faktor–Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Sayur Keliling/ Pedagang Mlijo : studi kasus di Kelurahan Keniten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pedagang pengecer sayuran (Mlijo) sebagai salah satu ikon pemasaran produk langsung ke tangan konsumen telah banyak berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya kesibukan masyarakat Indonesia sehingga masyarakat tidak datang langsung ke pasar untuk efisiensi waktu., Pedagang mlijo menjadi alternative untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, sehingga selain mempermudah dan mempersingkat waktu berbelanja, para konsumen tidak perlu jauh-jauh mendatangi pasar. Dengan adanya permintaan konsumen terhadap pedagang mlijo yang meningkat, maka jumlah pedagang mlijo di Kelurahan Keniten akan bertambah banyak pula. Sehingga setiap harinya mereka (pedagang mlijo) harus dapat mempertimbangkan secara tepat hal-hal yang dapat meningkatkan pendapatan usahanya di waktu berjualan. Tujuan Penelitian adalah: (1) Untuk mengidentifikasi karakteristik pedagang mlijo di Kelurahan Keniten. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang mlijo di Kelurahan Keniten. Kegunaan Penelitian ini adalah: (1) Bagi konsumen bermanfaat untuk memperoleh gambaran yang jelas antara produk-produk pedagang mlijo dengan produk pasar. (2) Berfungsi sebagai bahan pertimbangan bagi pedagang mlijo untuk menentukan keputusan yang tepat sebagai upaya meningkatkan pendapatan. (3) Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga faktor-faktor yaitu: modal, produk, harga, jam kerja dan jarak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang mlijo di Kelurahan Keniten. Penelitian dilakukan di kelurahan Keniten, kecamatan Ponorogo, kabupaten Ponorogo. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja ( purposive ) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu wilayah yang letaknya jauh dari pasar dan rata-rata masyarakatnya sibuk sehingga lebih memilih pedagang mlijo dalam memenuhi kebutuhannya. Metode penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan sampling jenuh atau total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan diperoleh jumlah pedagang mlijo sebanyak 27 orang pada Kelurahan Keniten. Sehingga pada penelitian ini menggunakan metode penentuan sampel secara total sampling karena dilakukan terhadap semua anggota populasi yang berjumlah 27 orang. Metode pengumpulan data dikumpulkan secara primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari sampel penelitian melalui wawancara langsung dengan menggunakan instrumen yang berupa (1) Daftar isian dan (2) Kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dan penelitian terdahulu. Metode Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Linier Berganda ( Multiple Regression ) Dari hasil pembahasan dapat dikemukakan bahwa: Analisis deskriptif menunjukkan bahwa pedagang mlijo yang berjualan di kelurahan Keniten di dominasi oleh perempuan yaitu sebesar 18 orang (66,67 persen), yang berusia berkisar antara 20–40 tahun yaitu sebesar 20 orang (74,07 persen), berpendidikan tamat dari bangku sekolah dasar sebanyak 17 orang (62,96 persen), serta menggunakan sarana untuk berjualan yaitu kendaraan, baik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor sebanyak 18 orang (66,67 persen). Terdapat tiga faktor yang signifikan dalam mempengaruhi pendapatan pedagang mlijo, yaitu modal, jarak dan harga. 1. Dimana variabel modal signifikan pada level 5 persen yaitu sebesar 0,000 dan mempunyai koefisien regresi sebesar 1,043 artinya bahwa dengan adanya peningkatan modal sebesar sepuluh ribu rupiah (X1 naik 1), maka pendapatan pedagang mlijo akan naik sebesar 1,043 x Rp1.000 = Rp1.043 , hal ini berlaku dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. 2. Untuk variabel jarak signifikan pada level 5 persen yaitu sebesar 0,033 dan mempunyai koefisien regresi sebesar -0,297 artinya bahwa dengan penambahan satu kilometer jarak antara pasar dengan tempat berjualan, maka pendapatan yang diperoleh pedagang mlijo akan turun sebesar 0,297 x Rp 1.000 = Rp 297, hal ini berlaku dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. 3. Sedangkan variabel harga signifikan pada level 5 persen yaitu sebesar 0,000 dan mempunyai koefisien regresi sebesar 12,054 artinya tingkat pendapatan pedagang mlijo yang menjual dengan harga mahal adalah 12,054 x Rp 1.000 = 12.054 lebih tinggi dibanding pedagang mlijo yang menjual dengan harga murah, dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. Faktor lain yang terdiri dari jam kerja dan produk tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan pedagang mlijo. 1. Dimana variabel jam kerja signifikan pada level 5 persen yaitu sebesar 0,076 dan mempunyai koefisien regresi sebesar-0,956 artinya bahwa dengan penambahan setiap satu jam kerja, maka pendapatan yang diperoleh pedagang mlijo akan turun sebesar 0,956 x Rp 1.000 = Rp 956, hal ini berlaku dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. 2. Pada variabel produk signifikan pada level 5 persen yaitu sebesar 0,936 dan mempunyai koefisien regresi sebesar 0,129 artinya tingkat pendapatan pedagang mlijo yang menjual produk baik adalah 0,129 x Rp 1.000 = Rp 129 lebih tinggi dibanding pedagang mlijo yang menjual produk jelek, dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Karakteristik pedagang mlijo yang berjualan di kelurahan Keniten adalah sebagai berikut: Pedagang berjenis kelamin perempuan, pada kelompok umur antara 20 sampai 40 tahun, yang memiliki tingkat pendidikan tamat SD, serta menggunakan kendaraan baik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor sebagai sarana untuk berjualan. (2) Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap pendapatan pedagang mlijo di kelurahan Keniten, yaitu modal, harga dan jarak. (3) Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang mlijo di kelurahan Keniten, yaitu jam kerja dan produk. Saran yang dapat diajukan adalah: (1) Dalam hal ini pedagang mlijo diharapkan lebih cermat mencatat antara pemasukan yang diterima dengan biayabiaya yang harus dikeluarkan selama berjualan, sehingga pedagang lebih bisa mengontrol pengeluarannya dan pendapatan yang diterima tidak semakin berkurang. (2) Diharapkan ada usaha–usaha dari pemerintah, lembaga pembina, kalangan akademisi maupun masyarakat sekitar, untuk membantu pedagang mlijo dalam menjalankan usahanya, sehingga pada akhirnya dapat membantumeningkatkan pendapatan mereka. (3) Dengan mengetahui faktor–faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pedagang mlijo, maka diharapkan pedagang dapat menetapkan suatu strategi dalam memasarkan barang dagangannya, sehingga akan berdampak pada peningkatan pendapatan mereka.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/126/2008/050801341
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 22 Jul 2008 10:10
Last Modified: 20 Oct 2021 05:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127354
[thumbnail of 050801341.pdf]
Preview
Text
050801341.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item