AchmadWahyudi (2007) Pemetaan potensi produksi dan resapan air pengusahaan tanaman ubikayu (Manihot utilisima Crantz.) : studi kasus DAS Lesti Hulu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Permasalahan utama dari perkembangan ubi kayu sebagai sumber pangan alternatif yang sehat adalah pengusahaan yang terbatas dan tersebar acak, dan pengelolaan yang masih tradisional dengan produktivitas rendah dan kecenderungan kerusakan lingkungan yang cukup tinggi. Ini berhubungan dengan kualitas gizi pangan alternatif dari ubi kayu yang cukup rendah, dan nilai ekonomis ubi kayu yang belum memadai yang mengakibatkan pengembangan ubi kayu belum mendapat prioritas dalam kebijakan pemerintah yang tidak mendukung iklim investasi yang kondusif di sektor ini. Suatu penelitian dilakukan yang bertujuan, (1) untuk mempelajari kendala pertanaman ubi kayu pada tingkat petani sebagai sumber alternatif pangan di DAS Lesti khususnya di bagian hulu, Jawa Timur melalui pemetaan sebaran lahan pertanaman ubi kayu, managemen pertanaman yang diterapkan, tingkat resapan air, dan penurunan kesuburan tanah, (2) untuk mempelajari potensi pengembangan tanaman ubi kayu sebagai sumber alternatif pangan di DAS Lesti khususnya bagian hulu, Jawa Timur melalui pemetaan sebaran lahan yang layak untuk pertanaman ubi kayu. Penelitian difokuskan pada pemetaan potensi dan kendala agronomi dan ekologi pengusahaan ubi kayu pada tingkat petani dan tingkat wilayah. Kegiatan penelitian dimulai dengan penyiapan peta dasar (Wilayah administrasi, Topografi, dan Tataguna Lahan). Ini kemudian diikuti dengan pengumpulan data dari lapangan melalui survei tentang sebaran lahan pertanaman ubi kayu, produktivitas tanaman, manajemen pertanaman yang diterapkan, tingkat resapan air (infiltrasi), kesuburan tanah (tebal lapisan tanah dan status unsur hara). Peta dasar dianalisis dengan perangkat lunak GIS, PCRaster dan Geostatistik untuk menghasilkan peta kendala pengusahaan ubi kayu pada tingkat petani dan peta potensi pengembangan ubi kayu. Penelitian dilakukan di wilayah DAS Lesti sebagai studi kasus yang kemudian dapat dikembangkan untuk wilayah yang lebih luas yaitu Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Lesti yang meliputi 6 kecamatan di Kabupaten Malang adalah Kecamatan Poncokusumo, Wajak, Dampit, Tirtoyudo, Turen, dan Kecamatan Gondanglegi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Juli 2006. Sub DAS Lesti secara geografis terletak pada 112°42′ 58″ - 112° 56′ 21″ BT dan 8° 02′ 50″- 8° 12′ 10″ LS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infiltrasi tertinggi terdapat di desa Poncokusumo sebesar 4,82 mm.menit-1 dengan tingkat porositas sebesar 48,4% dan memiliki tekstur lempung berdebu, sedangkan infiltrasi terendah terdapat di desa Patokpicis dengan tingkat porositas 42,0% dan memiliki tekstur lempung berpasir. Tingkat porositas tertinggi terdapat di desa Ngadireso yaitu sebesar 61,2% yang memiliki tekstur lempung berdebu dan nilai porositas terendah di desa Dawuhan yaitu sebesar 40,0% yang memiliki tekstur lempung. Laju infiltrasi pada lahan tegal memiliki nilai lebih tinggi dibanding dengan lahan pekarangan. Daerah yang memiliki tingkat manajemen tertinggi terdapat di desa Poncokusumo, Blayu, Bambang, dan Dampit, sedangkan tingkat manajemen terendah terdapat di desa Ngadireso, Dawuhan, Patokpicis, Dadapan, Sanankerto, dan Rembun. Tingkat produktivitas tertinggi terletak di daerah Dadapan yaitu sebesar 8.94 ton.ha-1 dan tingkat produktivitas terendah di desa Dawuhan yaitu sebesar 1,06 ton.ha-1. Produktivitas tanaman meningkat dengan adanya peningkatan manajemen pertanian. Penurunan produktivitas tanaman diakibatkan oleh penurunan ketersediaan air dalam tanah sebagai akibat penurunan tingkat infiltrasi. Namun hubungan ini hanya dalam skala kecil, karena selain infiltrasi masih ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produktivitas tanaman misalnya pengolahan lahan, kandungan bahan organik, ketinggian tempat dan curah hujan. Wilayah di sub DAS Lesti yang memiliki potensi untuk pengembangan pertanaman ubi kayu ialah wilayah Ngadireso karena memiliki porositas yang tinggi. Wilayah lainnya juga memiliki potensi yang sama namun perlu memperhatikan faktor-faktor yang diperlukan seperti manajemen pertanian dan kodisi fisik tanah.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/050702536 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 19 Sep 2007 00:00 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 05:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127351 |
Preview |
Text
050702536.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |