Azzahrah, DianaPermatasari (2016) Uji Teratogenik Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma Longa Linn.) Terhadap Tikus (Rattus Norvegicus) Bunting. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menguji efek teratogenik ekstrak etanol kunyit (Curcuma Longa Linn.) pada tikus betina bunting. Ekstrak diberikan secara oral sekali sehari selama 19 hari pada 3 dari 4 kelompok perlakuan, yaitu kelompok perlakuan 1 (80 mg/kgBB/hari), kelompok perlakuan 2 (160 mg/kgBB/hari), kelompok perlakuan 3 (320 mg/kgBB/hari), dan kelompok kontrol (tidak diberi ekstrak kunyit) sebagai pembanding. Pengamatan yang dilakukan meliputi jumlah keseluruhan janin, jumlah janin mati, jumlah janin hidup, berat badan janin, dan gros morfologi (pengamatan adanya cacat makroskopis pada tubuh janin. Dalam hal ini yang diamati ialah: kelengkapan dan kelainan pada kepala (hidrosefalus), telinga, mata, bibir, celah langit, kaki, dan ekor). Hasil yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan One-Way ANOVA. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05) pada perlakuan dengan kontrol sebagai pembanding pada rata-rata bobot badan janin. Kelompok I memiliki bobot badan yang tidak berbeda signifikan dengan kontrol, sedangkan kelompok II dan III memiliki bobot badan yang berbeda signifikan dengan kontrol. Peningkatan dosis tidak berpengaruh nyata terhadap panjang janin. Pada pengamatan gros morfologi, tidak terdapat kelainan/kecacatan pada janin dari induk tikus dengan umur kebuntingan 19 hari pada kelompok kontrol maupun pada semua kelompok perlakuan. Berdasar hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kunyit (Curcuma longa Linn.) tidak bersifat abortivum maupun teratogenik pada dosis uji 80, 160, dan 320 mg/kgBB/ hari.
English Abstract
This study was aimed to find out teratogenic effect of ethanolic extract of turmeric (Curcuma Longa Linn.) in pregnant rat. Extract was given orally once a day for 19 days on 3 out of 4 groups: treatment 1 (80 mg/kgBB/day), treatment 2 (160 mg/kgBB/day), treatment 3 (320 mg/kgBB/day), and control group (not given turmeric extract) for comparisson. Observations made include the total number of fetuses, the number of dead fetuses, number of live fetuses, fetal weight, and gross morphology (observation of defects macroscopic to the fetus. In this case the observed are: completeness and abnormalities in the head (hydrocephalus), ear, eye, lip, cleft palate, legs, and tail). The results were analyzed using One-Way ANOVA. The analysis showed that statistically significant difference (p <0.05) in treatment with the control as compared to the average weight of the fetus. Group I had a body weight that did not differ significantly from controls, whereas group II and III have a body weight that differ significantly from the control. Increased dose did not significantly affect the length of the fetus. In the gross morphological observations, there were no abnormalities/defects in the fetus at 19 days gestation in the control group and in all treatment groups. Based on the research results, it can be concluded that the ethanol extract of turmeric (Curcuma longa Linn.) Is not abortivum nor teratogenic at test dose 80, 160, and 320 mg/kgBB/day.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FK/2016/493/ 051607001 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.2 Obstetrics |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kebidanan |
| Depositing User: | Kustati |
| Date Deposited: | 18 Aug 2016 09:51 |
| Last Modified: | 18 Aug 2016 09:51 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/126192 |
Actions (login required)
 |
View Item |