Audian, Ilma (2018) Perencanaan Alternatif Struktur Komposit Gedung Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ketersediaan lahan dan ruang di kota besar semakin menipis seiring dengan perkembangan zaman dan waktu. Dalam keterbatasan lahan dan ruang yang terjai di kota-kota besar termasuk Kota Malang, maka pembangunan infrastruktur bangunan secara horizontal tidak memungkinkan untuk dipilih dengan ketersediaan lahan yang ada. Dengan pemanfaatan lahan dan ruang yang ada kita mengharuskan untuk memilih alternative pembangunan infrastruktur bangunan secara vertical melalui bangunan gedung tinggi. Kondisi geografis Indonesia yang berada di antara pertemuan 3 lempeng bumi, dan berada di wilayah Ring of Fire di mana dari Sabang-Merauke terdapat banyak gunung berapi aktif maupun pasif mengakibatkan Indonesia memungkinkan mengalami gempa besar dari gempa tektonik maupun vulkanik. Maka dari itu perencanaan pada bangunan tinggi harus direncanakan mampu menahan gaya-gaya gempa yang terjadi. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menjelasakn bagaimana perencanaan struktur komposit yang mampu menahan gempa. Perencananan struktur komposit digunakan sebagai perencanaan alternative dalam skripsi ini. Balok komposit dan kolom baja digunakan sebagai subtitusi dari perencanaan eksisting yang sebelumnya memakai perencanaan beton bertulang. Konsep perencanaan struktur komposit menggunakan metode LRFD yang merupakan metode perencanaan struktur baja dengan membandingkan kekuatan struktur yang telah diberi suatu factor resistesi (ϕ) terhadap kombinasi beban terfaktor yang direncanakan bekerja pada struktur tersebut (Σγi.Qi). Faktor resistensi diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kelebihan beban. Pembebanan yang diperhitungkan pada struktur ada beberapa macam yaitu beban gempa dan beban gravitasi yang ditahan oleh struktur itu sendiri. Beban yang gravitasi yang terjadi pada struktur ada dua kondisi dimana kondisi pertama yaitu pembebanan sebelum komposit dan pada kondisi kedua pembebanan setelah komposit. Beban gempa dianalisis dengan menggunakan design respons spectrum. Pada perencanaan ini dilakukan beberapa kali trial and error dalam menentukan dimensi balok dan kolom, dengan menggunakan profil baja WF yang mampu menahan gaya- gaya dalam yang terjadi dan memenuhi persyaratan yang ada di peraturan SNI 03-1729-2002. Agar terjadi aksi komposit antara baja dengan beton, maka digunakan penghubung geser. Sambungan untuk antara balok-kolom digunakan las, dan sambungan antar kolom digunakan baut. Keuntungan dari pemakaian struktur komposit ini adalah kekakuan lantai meningkat, dan panjang bentang layan untuk balok tertentu bisa lebih panjang.
English Abstract
The availability of land and space in large cities is diminishing along with the times and times. In the limitations of land and space in large cities including the city of Malang, the construction of building infrastructure horizontally is not possible to be selected with the availability of available land. With the utilization of existing land and space we require to choose the alternative of building the building infrastructure vertically through high building. Indonesia's geographical condition is between the meeting of the 3 plates of the earth, and in the Ring of Fire region where from Sabang-Merauke there are many active and passive volcanoes causing Indonesia to experience major earthquakes from tectonic and volcanic earthquakes. Therefore planning on high buildings must be planned to be able to withstand the earthquake forces that occur. Writing this thesis aims to explain how the planning of composite structures that can withstand earthquakes. Composite structure planning is used as alternative planning in this thesis. Composite beams and steel columns are used as substitutes of previous existing planning using reinforced concrete planning. The concept of composite structure planning uses the LRFD method which is a steel structure planning method by comparing the strength of a structure that has been given a resistance factor (φ) to the combination of the factored load that is planned to work on the structure (Σγi.Qi). Resistance factors are needed to anticipate the possibility of overloading. The calculated load on the structure there are several kinds of earthquake loads and gravity loads held by the structure itself. Gravity loads that occur in the structure are two conditions where the first condition is loading before the composite and the second condition after loading the composite. The earthquake load was analyzed using the response spectrum design. In this planning several trials and errors were carried out in determining the dimensions of the beams and columns, using WF steel profiles that were able to withstand the internal forces that occurred and meet the requirements in SNI 03-1729-2002. In order for a composite action to occur between steel and concrete, a sliding connector is used. The connection between the beam-column is used to weld, and the connection between the columns is used bolt. The advantage of using this composite structure is the increased stiffness of the floor, and the length of the span of the service for a particular beam may be longer.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2018/731/051807871 |
| Uncontrolled Keywords: | komposit, gaya gempa, LRF composite, earthquake |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 691 Building materials |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 15 Oct 2018 03:14 |
| Last Modified: | 28 Oct 2021 02:36 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12583 |
Preview |
Text
Ilma Audian.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |