Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Swanggi (Priacanthus Sp) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Brondong Lamongan Jawa Timur

Purwaningsih, Sari Tirta (2018) Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Swanggi (Priacanthus Sp) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Brondong Lamongan Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan swanggi merupakan ikan demersal yang termasuk dalam tipe perikanan multi gear, dimana dalam satu spesies ikan dapat ditangkap dengan alat tangkap dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap. Potensi sumberdaya perikanan memanfaatkan potensi tersebut melalui usaha penangkapan. Berdasarkan laporan tahunan PPN Brondong produksi ikan swanggi di PPN Brondong berkembang secara fluktuatif, dilihat dari data statistik PPN Brondong nilai produksi ikan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 1,81 %. Sedangkan standart produksi ikan yang didaratkan untuk Pelabuhan Perikanan Nusantara (Tipe B) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2006 tentang klasifikasi Pelabuhan Perikanan adalah sebesar 30 ton per hari. Sehingga dapat dikatakan bahwa produksi ikan swanggi di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong sangat tinggi. Oleh karena itu pengelolaan berkelanjutan sumberdaya ikan swanggi perlu dilakukan Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi lestari sumberdaya ikan swanggi di perairan Lamongan, mengetahui status pemanfaatan sumberdaya ikan swanggi, serta menentukan strategi pengelolaan sumberdaya ikan swanggi di perairan Lamongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis Keberlanjutan ekologi yang digunakan adalah model surplus produksi melalui pendekatan equilibrium state model yaitu Schaefer Fox dan non equilibrium state model yaitu Walter Hilborn. Jenis alat tangkap yang dominan menangkap ikan swanggi di perairan Lamongan adalah alat tangkap dogol. Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis model surplus produksi ikan swanggi (Priacanthus sp) didapatkan hasil Rsquare tertinggi pada model Fox yaitu sebesar 0.83167863. Nilai koefisieen korelasi sebesar 0.83167863 berarti 83%, perubahan dari effort dipengaruhi oleh perubahan nilai CpUE. Sedangkan 17% perubahannya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Sehingga model paling cocok digunakan untuk pengelolaan sumberdaya berkelanjutan adalah model Fox. Sehingga diperoleh nilai Fmsy sebesar 7.190 trip/tahun, nilai Ymsy sebesar 15.130 berarti ton/tahun dan JTB sebesar 12.104 ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan 108% pada status over exploited. Status pemanfaatan sumberdaya ikan swanggi (Priacanthus sp) di Perairan Lamongan, Jawa Timur berada pada status over exploited, dimana pada kondisi ini penangkapan ikan swanggi telah melebihi batas yang ditentukan. Jika penangkapan dilakukan terus menerus maka akan terjadi penurunan stok. Sehingga diperlukannya pengendalian upaya penangkapan ikan serta penentuan jumlah unit penangkapan ikan diperbolehkan.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/306/051804706
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.7 Perciformes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 09 Oct 2018 06:58
Last Modified: 20 May 2022 02:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12528
[thumbnail of Sari Tirta Purwaningsih.pdf] Text
Sari Tirta Purwaningsih.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item