Analisis Usulan Strategi Pemerintah Daerah untuk Pemasaran Produk Kain Batik Banyuwangi

Pratikto, Puguh Wiratrama (2018) Analisis Usulan Strategi Pemerintah Daerah untuk Pemasaran Produk Kain Batik Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Potensi yang dimiliki oleh Indonesia tentang ekspor batik pada setiap tahunnya semakin meningkat. Seperti halnya pada tahun 2017 nilai ekspor batik dan produk batik sebesar US$ 58, 46 juta atau Rp 818,44 miliar (dengan kurs Rp 14.000). Tercatat ekspor batik tersebut dilakukan oleh UKM batik, UKM batik tersebut berjumlah lebih dari 47.755 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Kabupaten Banyuwangi juga mempunyai potensi dimana setiap tahunnya jumlah wisatawan mengalami kenaikan, seperti halnya pada tahun 2017 kenaikan wisatawan sebesar 0,69%. Akan tetapi, di Kabupaten Banyuwangi penjualan batik mengalami penurunan pada tahun 2017. Penurunan tersebut juga dijelaskan oleh Sekretaris Asosiasi Perajin Batik yang mengalami penurunan 10%-20% pada tahun 2017. Sebagaimana masalah yang dijelaskan sebelumnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi perlu meningkatkan penjualan kain batik daerahnya dengan melibatkan pemerintah, pemilik bisnis, dan masyarakat. Konsep kerangka analitis perumusan strategi yang digunakan dalam merancang strategi pemasaran batik Banyuwangi menjelaskan bahwa formulasi strategi dapat dibentuk dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah input stage yang terdiri dari matrik IFE dan EFE. Tahap kedua adalah matching stage yang terdiri dari matrik TOWS dan matrik IE. Tahap ketiga adalah decision stage yang terdiri dari matrik QSPM. Hasil penelitian menunjukkan total skor matrik IFE adalah 2,412 dan total skor matrik EFE adalah 3,170. Skor ini menentukan posisi di matrik IE yaitu pada kuadran 2 (tumbuh dan dibangun). Pada matrik IE memunculkan tiga alternatif strategi. Selain itu, pada matrik TOWS memunculkan sebelas alternatif strategi. Selanjutnya dari empat belas alternatif strategi yang dimunculkan oleh matrik IE dan matrik TOWS, diolah lebih lanjut untuk dapat digabungkan setiap alternatif yang ada, dan dari hasil penggabungan tersebut memunculkan delapan alternatif strategi yang dapat dimasukan pada decision stage. Pada tahap QSPM delapan alternatif strategi yang digunakan dilakukan penilaian oleh pihak Dinas Koperasi dan UMKM, selanjutnya dari delapan alternatif strategi yang terdapat pada matrik QSPM menghasilkan empat strategi yang diprioritaskan untuk diterapkan terlebih dahulu. Adapun alternatif strategi tersebut adalah membuat kampung wisata batik, membuat inovasi produk batik Banyuwangi, memperoleh kendali pemasok, dan meningkatkan kualitas batik Banyuwangi. Pemilihan empat strategi tersebut bertujuan untuk lebih menarik masyarakat dalam mengenal batik Banyuwangi yang selanjutnya masyarakat akan diberikan batik dari produksi UKM batik Banyuwangi dengan kualitas yang baik.

English Abstract

The potential owned by Indonesia about exporting batik increased each year. As in the year 2017 batik exports value and batik products of US$ 58, 46 millions or Rp 818.44 billion (with exchange rate of Rp 14,000). Noted that batik exports were done by Batik SME, Batik SME numbered more than 47.755 units scattered all over Indonesia. Banyuwangi District also has potential which is every year the number of tourists increase, as in the year 2017 the increase of tourists by 0,69%. However, in Banyuwangi District, batik sales decreased in 2017. The decrease is also explained by Association of Batik Crafters Secretary who decreased 10%-20% in 2017. As the problems described earlier, Banyuwangi District Government in increasing sales of its territory batik cloth with government involvement, business owners, and society is needed. Analytical framework of strategy formulation concept explains that strategy formulation can be formed in 3 stages. The first stage is input stage consisting IFE and EFE matrices. The second stage is matching stage consisting TOWS matrix and IE matrix. The third stage is decision stage consisting QSPM matrix. Result of the research shows the total score of IFE matrix is 2,412 and the total score of EFE is 3,170. These scores determined the position in IE matrix which is in quadrant 2 (growth and built). IE matrix brought up three alternative strategies. Furthermore, in TOWS matrix shows eleven alternative strategies. At the QSPM stage, there are eight alternative strategies used, the eight strategies obtained from the incorporation of the alternative strategies raised from IE matrix and TOWS matrix. Furthermore, the eight alternative strategies contained from QSPM matrix produce four strategies that are prioritized to be applied first, which is to make batik tourist village, innovating Batik Banyuwangi products, gain control of suppliers, and increasing Batik Banyuwangi quality. Selection of the four strategies is aimed to attracting the society about knowing Batik Banyuwangi which furthermore the society will be given batik from Batik Banyuwangi SME production with good quality.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2018/500/051806307
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.8 Managemet of marketing
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 10 Oct 2018 03:14
Last Modified: 22 Oct 2021 03:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12522
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (286kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (208kB) | Preview
[thumbnail of BAGIAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN.pdf

Download (11kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (226kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (433kB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (121kB) | Preview
[thumbnail of bab IV.pdf]
Preview
Text
bab IV.pdf

Download (609kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (90kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item