Aspek Biologi Ikan Kuniran (Upeneus Moluccensis Bleeker, 1855) Hasil Tangkapan Alat Tangkap Cantrang Di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan

Meylawati, Yuanika (2018) Aspek Biologi Ikan Kuniran (Upeneus Moluccensis Bleeker, 1855) Hasil Tangkapan Alat Tangkap Cantrang Di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Aspek biologi merupakan salah satu konsep pengelolaan perikanan tangkap yang yang dapat diterapkan. Pemanfaatan sumberdaya ikan laut di Indonesia diberbagai wilayah tidak merata, ada beberapa wilayah yang terindikasi overfishing sedangkan dibeberapa wilayah lain masih terbuka peluang besar untuk pemanfaatan sumberdaya perikanan. Terganggunya keberlanjutan ketersediaan sumberdaya salah satunya akibat penggunaa alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Salah satu alat tangkap yang masuk katagori alat tangkap yang dilarang adalah cantrang. Penggunaan cantrang mendominasi di perairan pantai Utara Jawa, misalnya di wilayah Pasuruan khususnya di kecamatan Lekok. Hasil tangkapan cantrang yang dominan di kecamatan Lekok salah satunya adalah ikan Kuniran (Upeneus moluccensis, Bleeker 1855). Tujuan dari penelitian ini antara lain: Untuk mengetahui aspek biologi ikan Kuniran, Untuk mengetahui komposisi isi lambung ikan Kuniran dan mengetahui upaya pengelolaan sumberdaya ikan Kuniran Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap sampel ikan Kuniran dan uraian kesimpulan berdasarkan pada data angka yang telah diolah sebelumnya. Metode pengambilan data sampel ikan Kuniran dilakukan melalui metode random sampling terhadap nelayan Cantrang di Kecamatan Lekok. Hasil dari penelitian ini diantaranya adalah didapatkan aspek biologi yang terdiri dari aspek pertumbuhan dan reproduksi. Untuk aspek pertumbuhan diantaranya didapatkan sebaran frekuensi panjang, selang panjang ikan yang paling banyak tertangkap yaitu 118 – 132 mm. Sifat pertumbuhan ikan Kuniran yaitu alometris negatif dengan nilai b=2,904 dan persamaan sifat pertumbuhannya yaitu W= 0.018420 L2.900499 . Ukuran ikan pertama kali tertangkap (Lc) = 11,15 cm. Ukuran ikan pertama kali matang gonad (Lm) untuk total ikan = 14 cm, ikan jantan =14,96 cm, ikan betina = 13,67 cm. Parameter pertumbuhan yang terdiri dari nilai K, L ∞ dan t0 masing-masing 0,85/tahun, 18,75 cm dan -0,15283 tahun. Aspek reproduksi didapatkan nisbah kelamin jantan: betina = 1;1 (populasi di perairan ideal), Tingkat Kematangan Gonad (TKG) 33,18 % mature dan 66,8% immature, (Indeks Kematangan Gonad) IKG jantan 3,37% dan 3,66% betina. Pada pengamatan isi lambung didapatkan Indeks Bagian Terbesar yaitu fitoplankton 26,5%, zooplankton 9,2%, ikan 6,1 %,udang 36,35 dan makanan yang tidak teridentifkasi 21,8%. Hasil perolehan nilai Lc dan dan Lm yang didapatkan yaitu bahwa nilai Lc< Lm yang artinya ikan Kuniran belum layak untuk ditangkap, sehingga banyak ikan yang tertangkap sebelum ikan mengalami masa pemijahan. Upaya pengelolaan yang dapat dilakukan agar ketersediaan ikan Kuniran tetap terjaga yaitu mengawasi penggunaan jaring cantrang dengan ukuran (mesh size) yang sesuai yaitu dengan memperbesar ukuran mesh size.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/239/051804618
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.7 Perciformes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 08 Oct 2018 08:06
Last Modified: 19 Jan 2021 02:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12462
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item