Mustaadah, Iftitahul (2014) Hubungan Antara Asfiksia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Pre-eklamsia di RSUD Dr. Saiful Anwat Malang tahun 2012. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Insufisiensi plasenta yang disebabkan oleh pre-eklamsia dapat mengakibatkan hipoksia janin. Hipoksia janin terjadi karena gangguan pertukaran gas serta transport oksigen dari ibu ke janin sehingga terdapat gangguan dalam persediaan oksigen dan dalam mengurangi karbon dioksida berakibat asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ketiga pada kehamilan. Penelitian ini bertujuan untukmembuktikan bahwa preeklamsia dapat meningkatkan terjadinya asfiksia neonatorum. Desan penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan Case Control. Pengambilan sampel dengan quota sampling didapatkan 72 sample. Variable independen yang diteliti adalah preeklamsia, sedangkan variable dependen yang diteliti adalah asfiksia neonatorum. Berdasarkan uji signifikansi Chi square dengan dengan α<0,05 didapatkan hasil nilai nilai p value=0,000 atau p value<0,05 (0,000<0,05) yang berarti ada hubungan signifikan antara preeklamsia dengan kejadian asfiksia neonatorum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ibu yang menderita preeklamsia memiliki kecenderungan menderita asfiksia neonatorum dibandingkan dengan ibu yang tidak menderita preeklamsia.
English Abstract
Placental issuficiency caused by pre-eclampsia can lead to fetal hypoxia. Fetal hypoxia due to a disruption of gas exchange and transport of oxygen from the mother to the fetus so that there is an interruption in the supply of oxygen and remove carbon dioxide results in neonatal asphyxia. Neonatal asphyxia is state when newborn baby can’t breath spontaneously and regularly. Pre-eclapsia is disease with signs of hypertension, proteinuria arising due to pregnancy. Preeclampsia usually occurs in third trimester of pregnancy. The purpose of this research was to prove that preeclampsia may increase the occurance of neonatal hypoxia. The research design used analytical descriptive with cross sectional method as the approach. Sampling with quota sampling obtained 72 samples. The independent variable is pre-eclampsia while the dependent variable is neonatal asphixia. Based on the Chi-square test of significance with α<0.05 value is obtained p value = 0.000 or p value<0.05 (0.000<0.05) which means that there is a significant relationship between the incidence of pre-eclampsia with neonatal asphyxia. The conclusion of this research is that mothers suffering from preeclampsia have a tendency to suffer from neonatal asphyxia compared with mothers who did not have preeclampsia.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FK/2014/459/051403591 |
Uncontrolled Keywords: | asfiksia neonatorum, preeklamsia; Neonatal Asphixia, Preeclampsia |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.3 Diseases and complications of pregnancy |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kebidanan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 04 Jul 2014 10:22 |
Last Modified: | 03 Dec 2021 02:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/124455 |
Preview |
Text
SKRIPSI_IFTITAHUL MUSTAADAH.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |