Laily, SusyMa"rifatil (2012) Hubungan antara Tingkat Risiko Karies dengan Kehamilan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan. Kehamilan menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh termasuk rongga mulut. Berbagai perubahan pada masa kehamilan seperti perubahan sekresi dan pH saliva rongga mulut wanita hamil yang menjadi lebih asam akibat muntah, perubahan tingkah laku, pola makan dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut dapat mendukung lebih cepatnya proses karies yang sudah ada pada wanita hamil. Kariogram adalah suatu perangkat lunak komputer yang dapat menunjukkan tingkat risiko karies berdasarkan minimal tujuh dari sepuluh parameter. Dalam penelitian ini parameter yang digunakan meliputi pengalaman karies, frekuensi makan, skor plak, program flour, sekresi saliva, kapasitas buffer saliva, dan skor penilaian klinis . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat risiko karies dengan kehamilan dilihat dari umur wanita hamil, usia kandungan, hamil primi/multi, dan tingkat terjadinya emesis gravidarum. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 80 responden wanita hamil. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2012 di empat desa di Kecamatan Paiton – Probolinggo. Data dianalisis dengan uji korelasi Rank Spearman. Uji korelasi antara tingkat risiko karies dengan umur responden didapatkan besar korelasinya adalah 0,537 (P > 0,05) yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara umur ibu hamil dengan tingkat risiko karies. Uji korelasi antara tingkat risiko karies dengan usia kandungan didapatkan besar korelasinya adalah 0,370 (P > 0,05) yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara usia kandungan dengan tingkat risiko karies. Uji korelasi antara tingkat risiko karies dengan kondisi kehamilan primi / multi didapatkan besar korelasinya adalah 0,190 (P > 0,05) yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara kondisi kehamilan primi/multi dengan tingkat risiko karies. Uji korelasi antara tingkat risiko karies dengan umur tingkat terjadinya emesis didapatkan besar korelasinya adalah 0,000 (P < 0,05) yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kondisi kehamilan terjadi emesis/ tidak dengan tingkat risiko karies. Berdasarkan hasil keempat uji korelasi tersebut dapat disimpulkan adanya hubungan antara tingkat risiko karies dengan kehamilan bila dilihat dari ada tidaknya emesis gravidarum , semakin tinggi atau sering emesis pada ibu hamil akan meningkatkan risiko karies yang akan dialaminya. Berdasarkan penelitian diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk lebih memberikan pengetahuan tentang meningkatnya risiko karies selama kehamilan sehingga wanita hamil dapat melakukan perubahan perilaku dan pencegahan sebelum terjadi peningkatan risiko karies.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FK/2012/347/051205756 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 617 Surgery, regional medicine, dentistry, ophthalmology, otology, audiology > 617.6 Dentistry |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi > Kedokteran Gigi |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 14 Jan 2013 09:21 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 02:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/123275 |
Preview |
Text
051205756.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |