Yang Terhempas Dan Yang Bertahan (Strategi Melawan Kekerasansimbolik Dan Fisik Perempuan Penyandang Disabilitasdi Desa Karangkates, Kabupaten Malang)

Febriyanti, Sari (2016) Yang Terhempas Dan Yang Bertahan (Strategi Melawan Kekerasansimbolik Dan Fisik Perempuan Penyandang Disabilitasdi Desa Karangkates, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini berusaha menjelaskan kekerasan simbolik dan fisik yang dialami oleh perempuan penyadang disabilitas di Desa Karangkates. Hal ini dilatarbelakangi dari status mereka sendiri baik sebagai perempuan dan juga sebagai penyandang disabilitas membuat mereka mengalami kekerasan simbolik dan fisik yang lebih dan lebih terpinggirkan daripad penyandang disabilitas lainnya. Keadaan ini membuat para perempuan penyandang disabilitas tidak bisa mendapatkan pekerjaan atau pendidikan yang layak agar dapat menjadi mandiri dan mengalami kekerasan simbolik dan fisik secara terus menerus dari lingkungan keluarga, masyarakat maupun pekerjaannya.Strategi digunakan sebagai cara untuk melawan kekerasan yang telah dialami perempuan penyandang disabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis praktik kekerasan simbolik yang dialami perempuan penyandang disabilitas; mengetahui dan menganalisis strategi perempuan penyandang disabilitas melawan kekerasan simbolik dan fisik di Karangkates, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan teori kekerasan simbolik Pierre Bourdieu sebagai kerangka analisisnya, Kekerasan simbolik ada karena penyudutan terhadap pihak yang didominasi yang dilakukan oleh pihak yang mendominasi, dan menurut Bourdieu kekerasan simbolik banyak terjadi pada kaum perempuan karena wacana masyarakat terhadap perempuan yang selalu menganggap rendah. Dengan kekerasan simbolik yang dialami, mereka akan melakukan strategi untuk dapat melakukan perlawan terhadap wacana masyarakat dan mencoba untuk bertahan hidup dari kekerasan simbolik yang telah dialaminya. Strategi yang dilakukan dengan cara mengakumulasikan modal yang telah diperoleh yang nantinya akan mempengaruhi mereka dalam menentukan apresiasi, persepsi dan tindakan yang akan menciptakan habitus. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa kekerasan simbolik yang dialami olehantara lain; keraguan terhadap kemampuannya, hak dalam memperoleh perlindungan hukum dan juga pengambilan keputusan terhadap prioritas pendidikan. Keadaan miskin perempuan penyandang disbilitas membuat kekerasan simbolik yang diterimanya menjadi kekerasan berupa fisik di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan pekerjaan.Dengan kekerasan yang dialami membuat perempuan harus bisa menentukan langkah strategi yang akan diambil agar dapat melawan kekerasan yang dialaminya dengan mencoba mempertahankan atau mengembangkan modal yang telah mereka dapatkan agar dapat mencapai tujuan mereka lewat strategi rekonversi dan reproduksi.

English Abstract

This research is conducted to explain about symbolic and physical violence of disabled women in Karangkates village. This violence occurred because of their social status as woman and more, phisically disabled. The society in there placed them in the lowest part of social values and they can not have a proper job and education to against it. In short, their life is pushed into have no right to live properly so they usea strategy to against the violences. The purpose of this research is to describe and analyze discrimination acts in them, and also to discover and study the effort of the disabled women in order to survive from discrimination. The researcher used the symbolic violence by Pieree Bordieu as the analyze framework. Symbolic violence is a concept about individual control that involving discrimination as the way to reach it. it requires dominator and dominated to make an exchange of social value in society. Bordeiu said that it mostly often occur in women because society treats them as an inferior one. Because of that reason, women tend to do some ways in order to resist from the society ideal and to make them survive from symbolic violence. This strategy includes the modal accumulation which affect them in determining appreciaton, perception, and act which can make a “habitus”. This research used qualitative method and fenomenology as the approach. The result of this research reveals that symbolic violence occured by doubted their ability, a right in law-protection, and priority of education. The poverty made symbolic violence into physical violence in sphere of family, society and workplace. The women could not do anything, except accept those treatments. However, they tried to survive and conduct some efforts in order to live and against violence and reach their goals throughreconversion strategies and reproduction strategies.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2017/6/051700359
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 03 Feb 2017 08:45
Last Modified: 22 Oct 2021 07:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/123178
[thumbnail of SARI_FEBRIYANTI_125120107111004_YANG_TERHEMPAS_DAN_YANG_BERTAHAN.pdf]
Preview
Text
SARI_FEBRIYANTI_125120107111004_YANG_TERHEMPAS_DAN_YANG_BERTAHAN.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item