Rohmah, AlfiahNur (2017) Pemaknaan Pasien Nona Terhadap Simbol Penggolongan Status Nona Dan Nyonya Pada Prosedur Pemeriksaan Pap Smear Di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Budaya patriarki yang menjadi ideologi masyarakat Kota Malang mempengaruhi kebijakan dalam pelayanan kesehatan khususnya kebijakan dalam pemeriksaan pap smear. Perempuan dalam masyarakat budaya patriarki, dipandang sebagai gender kedua atau makhluk inferior dimana dalam kedaulatannya perempuan dianggap sebagai objek seksual. Sebagai objek seksual, tubuh perempuan juga dikontrol oleh laki-laki dimana perempuan harus dalam keadaan perawan ketika menikah karena laki-laki ingin menjadi pemilik eksklusif dari tubuh perempuan sehingga dengan begitu perempuan tidak membawa benih yang buruk. Selain itu dengan keperawanan perempuan, laki-laki dapat memperoleh kenikmatan dari hubungan seksual pertama dalam pernikahannya. Dominasi kepentingan laki-laki dalam ideologi budaya patriarki dengan pentingnya nilai keperawanan tersebut memicu timbulnya penggolongan status nona dan nyonya dalam prosedur pemeriksaan pap smear. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretif dengan pendekatan interaksi simbolik Mazhab Chicago untuk melihat bagaimana pemaknaan pasien nona terhadap penggolongan status nona dan nyonya dalam prosedur pemeriksaan pap smear serta untuk mengetahui sejauh mana pemaknaan tersebut mempengaruhi tindakannya dalam interaksi sosialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbolisasi penggolongan status nona dan nyonya dimaknai dalam perspektif negatif dimana kebijakan tersebut dianggap mempersulit, melanggar wilayah privasi seseorang mengenai status sosialnya, diskriminatif, hingga dianggap sebagai suatu gambaran bahwa budaya dalam masyarakatnya masih tertinggal. Pemaknaan tersebut memicu tindakan yang tidak hanya berdampak pada pelayanan kesehatan, namun juga pada aspek sosial seperti perasaan kecewa, malas untuk peduli kesehatan, kemarahan yang memicu tindakan membuat surat nikah siri palsu agar dapat menggunakan status nyonya sehingga diharapkan dapat memperleh akses kesehatan, hingga kekhawatiran bahwa dirinya tidak akan diterima dengan baik di masyarakat lingkungannya termasuk laki-laki, sehingga memicu ketakutan bahwa tidak ada laki-laki yang mau menerima kondisinya yang gagal menjaga keperawanannya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2017/402/051704618 |
Commentary on: | Eprints 0 not found. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 657 Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 20 Jun 2017 09:54 |
Last Modified: | 20 Jun 2017 09:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/123150 |
Actions (login required)
View Item |