Performans Produksi Sapi Madura Dan Peranakan Ongole Di Loka Penelitian Sapi Potong Grati, Pasuruan

Syamhudi, Surya Firmansyah Agus (2018) Performans Produksi Sapi Madura Dan Peranakan Ongole Di Loka Penelitian Sapi Potong Grati, Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permintaan daging sapi meningkat seiring dengan pertambahan populasi penduduk. Populasi sapi potong Indonesia menurut Anonimous (2016) sebesar 16.092.561 ekor yang diperoleh dari 34 provinsi, sebaran populasi sapi potong terkonsentrasi di Provinsi Jawa Timur yang berperan sebagai pemasok sapi potong terbesar di Indonesia, yakni sebesar 28% (4.534.460 ekor). Sapi Madura dan sapi PO merupakan salah satu sumber daya lokal yang patut untuk dilestarikan keberadaannya dan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensif karena merupakan plasma nutfah Indonesia. Sapi Madura dan sapi PO memiliki kelebihan yaitu memiliki sifat toleran terhadap iklim panas dan memiliki kemampuan adaptasi tinggi terhadap kualitas pakan yang rendah, namun kondisi saat ini di Indonesia terjadi penurunan populasi sapi Madura dan sapi PO, karena peternak lebih menyukai sapi impor yang memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dari pada sapi lokal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2016 di Loka Penelitian Sapi Potong Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan karakteristik performan produksi yang ditampilkan pada sapi Madura dan PO, yang diukur dari PBB dan morfologi tubuh yang meliputi panjang badan, tinggi gumba, lingkar dada dan bobot badan. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memilih sapi bakalan yang baik berdasarkan performans produksi dari bangsa sapi dan umur yang berbeda pada sapi Madura dan PO, sehingga dapat digunakan untuk melakukan seleksi dan kontrol terhadap pertumbuhan sapi dengan kualitas performan yang paling baik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Madura dan PO jantan umur 1 tahun (PI0) masing-masing sebanyak 8 ekor dan umur 2 tahun (PI1) masing-masing sebanyak 6 ekor di kandang kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan pengamatan langsung. Pengambilan data dilakukan secara purposive sampling yang berarti pangambilan sampel dilakukan dengan mengambil subyek berdasarkan atas kriteria tertentu yaitu sapi Madura dan PO umur PI0 dan PI1. Variabel yang diamati meliputi panjang badan, tinggi gumba, lingkar dada dan PBB. Data yang diambil berupa ukuran morfologi tubuh dan PBB. Data diperoleh dengan cara pengukuran secara langsung pada ternak yang dilakukan 2 minggu sekali. Penelitian ini dinalisis dengan mengunakan uji t tidak berpasangan. Hasil yang diperoleh dalam pengamatan perbedaan performan produksi antara sapi Madura dan PO PI0 yaitu panjang badan sebesar 98,31±1,07 cm dan 101,43±1,99 cm yang menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P>0,05); lingkar dada sebesar 119,38±0,76 cm dan 125,05±0,23 cm; dan bobot badan sebesar 127,98±2,22 kg dan 145,55±2,89 kg yang menunjukkan hasil perbedaan yang sangat nyata (P>0,01), sedangkan tinggi gumba sebesar 109,78±0,72 cm dan 111,26±1,02 cm; dan pertambahan bobot badan harian sebesar 0,10±0,12 kg/ekor/hari dan 0,13±0,28 kg/ekor/hari yang menunjukkan hasil perbedaan yang tidak nyata (P<0,05). Hasil yang diperoleh untuk sapi Madura dan PO PI1 yaitu panjang badan sebesar 101,12±1,47 cm dan 113,25±1,66 cm; tinggi gumba sebesar 112,35±0,74 cm dan 119,42±1,46 cm; lingkar dada sebesar 127,23±0,71 cm dan 140,87±0,66 cm; dan bobot badan sebesar 156,75±1,38 kg dan 206,05±1,53 kg yang menunjukkan hasil perbedaan yang sangat nyata(P>0,01), sedangkan pertambahan bobot badan harian sebesar 0,05±0,10 kg/ekor/hari dan 0,00±0,16 kg/ekor/hari yang menunjukkan hasil perbedaan yang tidak nyata (P<0,05). Terjadinya hal ini diduga karena perbedaan genetik, karena secara empiris pemberian pakan (secara kuantitas dan kualitas) maupun manajemen lainnya sama. Umur PI0 untuk panjang badan, lingkar dada dan bobot badan sapi PO lebih unggul dan pada umur PI1 untuk panjang badan, tinggi gumba, lingkar dada dan bobot badan sapi PO lebih unggul. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak untuk mendapatkan data yang lebih akurat, sehingga dapat digunakan untuk melakukan seleksi dan kontrol terhadap pertumbuhan sapi dengan kualitas performan yang paling baik.

English Abstract

The purpose of this research was to find out the production performance from Madura cattle and Ongole Grade cattle in Cattle Research Center Grati, Pasuruan using average daily gain and morphology that covers the length, width height, chest circumference and body weight. The method used in this research is purposive sampling survey from Madura cattle and Ongole Grade cattle the age was 1 and 2 years, from September until November 2016. The result of the data analysis showed that the age was 1 years had significant differences (P<0.05) on length and very significant differences (P<0.01) of chest circumference and body weight, the age of 2 years had very significant differences (P<0.01) on length body, width height, chest circumference and body weight. It is concluded that 1 and 2 years old in grade Ongole cattle is better than Madura cattle by looking at the on length body, width height, chest circumference.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2018/279/051805547
Uncontrolled Keywords: Performan, ADG, Morphology, Madura Cattle, Ongole Grade Cattle
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 03 Oct 2018 08:26
Last Modified: 21 Oct 2021 09:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12286
[thumbnail of Surya Firmansyah Agus Syamhudi.pdf]
Preview
Text
Surya Firmansyah Agus Syamhudi.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item