Dewi, Poetri Maharani Septiana (2018) Pengaruh Naungan Dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Pada Sistem Budidaya Hidroponik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hilangnya lahan pertanian ini menjadi masalah yang berarti dikarenakan produksi pertanian menurun disaat jumlah manusia semakin meningkat. Budidaya tanaman tanpa tanah adalah salah satu kegiatan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Dimana kita tidak memerlukan lahan yang terlalu luas untuk melakukan pembudidayaan. Cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam dikenal dengan budidaya hidroponik. Media yang digunakan harus ringan, porous dan bersih misalnya pasir, kerikil, pecahan batu bata, vermikulit dan zeolit. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sering digunakan sebagai penyedap masakan, bawang merah juga mengandung zat-zat yang bermanfaat untuk terapi, serta meningkatkan dan mempertahankan kesehatan tubuh manusia. Produksi bawang merah di Indonesia sendiri dari tahun 2012-2013 mengalami penurunan sebesar 5.626 ton (BPS, 2014). Menurunnya hasil produksi ini salah satunya dipengaruhi oleh berkurangnya luas lahan panen tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase naungan dan perbedaan media tanam yang digunakan terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman bawang merah yang dihasilkan dalam suatu sistem tanam hidroponik. Hipotesis dari penelitian ini yaitu diduga tanaman bawang merah akan memberikan hasil yang terbaik pada perlakuan pemberian naungan 75% dan pada perlakuan pemberian media tanam cocogrow. Dilaksanakan di Perumahan Permata Indah C-6A Jember, Jawa Timur pada bulan Februari-April 2017 menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan main plot persentase naungan 0% (tanpa naungan) (P1), naungan 50% (P2) dan naungan 75% (P3). Sub plotnya media tanam zeolit (M1), arang sekam (M2) dan cocogrow (M3). Alat yang digunakan adalah polibag ukuran 25x13 cm, jangka sorong, kontainer 82 liter, gelas ukur 1 liter, kertas label, papan label, timbangan analitik Scout Pro Tipe SPS2001, LAM LI3100C, Lux meter, bambu, kamera digital, penggaris dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu bibit bawang merah varietas bauji, paranet 50%, paranet 75%, zeolit, arang sekam, cocogrow, nutrisi AB Mix Goodplant dan air. Parameter pengamatan non destruktif diukur setelah tanaman berumur 7 hst, jadi pengamatan dilakukan pada 14 hst, 21 hst, 28 hst, 35 hst, 42 hst dan 49 hst dengan parameter yang diukur yaitu panjang tanaman (cm) dan jumlah daun (helai). Untuk parameter pengamatan panen yang diukur yaitu luas daun (cm2), jumlah umbi (buah), diameter umbi (cm) dan bobot segar umbi per rumpun (g). Data pengamatan yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata (F hitung > F tabel 5%), maka akan dilanjutkan dengan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Dari hasil penelitian ini tidak terdapat interaksi antara pemberian perlakuan naungan beberapa tingkat kerapatan dengan perbedaan media tanam pada budidaya tanaman bawang merah secara hidroponik. Naungan 75% memberikan hasil paling baik pada parameter pertumbuhan tanaman bawang merah pada parameter panjang tanaman, jumlah daun dan luas daun. Sedangkan media tanam menghasilkan hasil yang terbaik pada parameter hasil umbi tanaman bawang merah pada parameter diameter umbi dan bobot umbi. Media tanam cocogrow memberikan hasil yang terbaik diantara media tanam yang lain. Diameter umbi yang dihasilkan dengan menggunakan media tanam cocogrow sebesar 1,86 cm dan bobot umbi segar sebesar 8,53 gram/tanaman.
English Abstract
The loss of agricultural land is becoming a significant problem due to declining agricultural production while the increasing number of human beings. Cultivation of plants without soil is one of the activities that can be a bit overcome these problems. Where we do not need the land that is too large to do cultivation. How to cultivate without using soil as a planting medium known as hydroponic cultivation.The medium used to be light, porous and clean such as sand, gravel, broken bricks, vermiculite and zeolite. Shallots (Allium ascalonicum L.) is one of horticultural commodity whichis often used as a flavoring dishes,besidethatshallots also contain substances that are useful for therapy, and to improve and maintain the health of the human body. Shallots production in Indonesia itself from years 2012-2013 decreased by 5.626 tonnes (BPS, 2014). The decrease of production is influenced by a reduction of the land areato cultivate shallots. This study was conducted to determine the effect of shade and percentage and differences planting medium used on the growth and yield of shallots crop is produced in a hydroponic cultivation system. The hypothesis of this study is giving 50% shade treatment and the treatment of the growing media cocogrow will give the best results. Implemented in Perumahan Permata Indah C-6A Jember, East Java, in February-April 2017 using a Split Plot Design with main plot percentage of shade 0% (non shade) (P1), shade 50% (P2) and a shade 75% (P3).Sub plot planting media are zeolite (M1), husk charcoal (M2) and cocogrow (M3). The tools used are polybag size 15x15 cm, calipers, containers of 82 liters, 1 liter measuring cups, paper labels, label board, an analytical balance SPS2001 Scout Pro mode, LAM LI3100C, Lux meter, bamboo, a camera digital, a ruler and stationery. Materials used in the study of seed shallots varieties bauji, paranet 50%, paranet 75%, zeolite, husk charcoal, cocogrow, AB Mix Goodplant nutrients and water. Non-destructive observation parameter was measured after the plant was 7 dap, so observations were made at 14 dap, 21 dap, 28 dap, 35 dap, 42 dap and 49 dap with the measured parameters, they are the length of plants (cm) and number of leaves (leaf). The observation of harvest, the measured parameters are leaf area (cm2), the number of tubers (fruit), tuber diameter (cm) and fresh weight of tuber per hill (g).Observational data have been obtained will be analyzed using analysis of variance (F test) at 5% level. If there is a significant difference (F count> F table 5%), it will proceed with the advanced test Significant Difference (LSD) with a level of 5%. From the result of this research, there is no interaction between shade treatment with some degree of density with difference of planting media on the cultivation of shallot plant hydroponically. Shade 75% effect on the growth of onion plants on the parameters of plant length, number of leaves and leaf area. While planting media influence on onion tuber yield on tuber diameter and tuber weight. Media planting cocogrow provides the best results among other planting media. Tuber diameter produced by cocogrow planting medium of 1.86 cm and fresh tuber weight of 8.53 grams / plant.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/241/051803561 |
Uncontrolled Keywords: | Hidroponik, Bawang merah, (Allium Ascalnicum) |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting > 631.58 Special methods of cultivation > 631.585 Soilless culture (hydroponics) / Hydroponics |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 03 Oct 2018 04:16 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 09:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12271 |
Preview |
Text
POETRI MAHARANI SEPTIANA DEWI.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |