Kanna, Mousa Mohammad (2017) Kontestasi Sumberdaya Air di Sumber Air Gemulo Dusun Cangar Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam lingkup Malang Raya ditemukan 53 sumber mata air yang mati serta 58 sumber mata air lainya mengalami degradasi secara kualitas. Salah satunya adalah Sumber Gemulo yang berada di Kota Batu. Sumber ini terletak di Desa Bulukerto. Desa yang terdiri dari 7 pedukuhan dengan populasi sebanyak 6100 orang ini mengonsumsi air dari sumber ini setiap harinya. Hal ini membuat masyarakat marah dan kecewa sehingga melakukan kontestasi. Kontestasi yang dimaksud adalah pertentangan, perlawanan, ketidaksetujuan. Munculnya kontestasi pada masyarakat Bulukerto disebabkan oleh masuknya pihak luar seperti PDAM dan Hotel The Rayja. Penelitian ini menarik garis yang panjang untuk mengaitkan kasus antara masyarakat melawan pihak hotel dan pemerintah ini melewati proses yang panjang mulai dari masa sebelum tahun 2004 hingga saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif agar mampu menjelaskan bagaimana fenomena politik ekologi ini terjadi dengan menggunakan sudut pandang masyarakat dalam melihat kontestasi yang terjadi, serta bagaimana dampak yang dirasakan oleh masyarakat setelah masuknya pihak luar ke dalam hidup masyarakat. Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana bentuk kontestasi yang dilakukan masyarakat untuk memperjuangkan haknya. Hasil dari penelitian ini mampu menggambarkan bagaimana pentingnya air bagi kehidupan masyarakat dan jika masyarakat kehilangan sumber daya tersebut, mereka akan memperjuangkan dengan semaksimal mungkin melalui aksi kontestasi-kontestasi sebagai medianya.
English Abstract
Based on the government’s data, in the whole Malang Raya area have been found 53 water springs that have been depleted and 58 other water resource that experience degradation in quality. One of them is Gemulo spring, located in Bulukerto village on Batu City. These villages consist of 7 areas in total with a population over 6100 peoples. all of those people consumes the water from gemulo every day. The conflict that happened caused by the entry of outsiders such as PDAM and The Rayja Hotel makes the people angry and disappointed so the people attempted to do a contestation over it. The contestation is in the form of disagreement and resistance to show disagreement from the Bulukerto people. This study draws a long line to relate the case between the people against the hotel and the government is going through a long process from the period before 2004 to the present. The method used in this study is qualitative in order to be able to explain how this political ecology phenomenon occurs by using the perspective of the community in viewing the contestation that occurred, and how the impact felt by the community after the entry of outsiders into the life of the community. This research also explains how the form of contestation done by society to fight for their rights. The results of this study are able to illustrate how important water is for people's lives and if people lose these resources, they will fight for as much as possible through contestation action as the media.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FBS/2017/502/051706418 |
| Uncontrolled Keywords: | Air, Gemulo, Hotel, Kontestasi, PDAM, Sumber Air |
| Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.49 Groundwater (Subsurface water) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 11 Aug 2017 08:46 |
| Last Modified: | 18 Oct 2024 07:29 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1221 |
![[thumbnail of Mousa Mohammad Kanna.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Mousa Mohammad Kanna.pdf Download (5MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |