Alfitsar, SatriaWahyu (2015) Analisis Product Placement Dalam Menggambarkan Lifestyle Dalam Film Iron Man 3. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Product placement bukan suatu hal yang asing lagi dalam dunia pemasaran. Product placement kini telah tersebar dan muncul hampir di setiap film dan program televisi. Product placement memberi pemasar cara-cara alternatif untuk mengekspos merek produknya melalui suatu medium untuk menerimanya. Secara umum konsep ini hampir disebut mirip dengan strategi sponsorship, namun hal yang membedakan adalah bahwa keberadaan product placement tidak menyebutkan kata ‘sponsor’ dalam tampilan film atau acara televisi yang diikutinya, karena tampil sebagai bagian dari acara di televisi maupun di dalam film tersebut (Avery & Ferraro, 2000). Disini penulis mencoba mengangkat film Iron Man 3 yang di dalamnya terdapat beragam product placement yang dipakai oleh para tokoh serta lifestyle yang terdapat di dalam film tersebut. Lifestyle atau gaya hidup mengacu kepada pola konsumsi yang merefleksikan pilihan seseorang terhadap pengalokasian pendapatannya untuk pengeluaran tetap dan relatif serta bagaimana menghabiskan uang dan waktunya, dan ini tercermin dari pola perilakunya yang menunjukkan konsep diri, grup referensi, dan kelas sosial (Solomon, 1999). Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan metode Analisis Isi Kuantitatif. Menurut Borelson & Kerlinger dalam Kriyantono (2006), analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak (Wimmer & Dominick, 2000, h. 135). Analisis isi ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), dan dilakukan secara objektif, valid, reliabel, dan dapat direplikasi. Lifestyle yang dibentuk juga merupakan lifestyle yang tinggi. Hal ini didukung dari data yang didapat yaitu pada kelas sosial dari para pemeran tokoh dalam film ini berada pada upper class. gaya hidup atau lifestyle menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya, lifestyle juga mengacu pada sikap dan nilai yang tercermin dari pola perilakunya. Lifestyle menyebabkan terbentuknya sistem status baru berdasarkan pendapatan juga pada akses informasi mengenai barang dan kualitas suatu produk. Jadi apabilia ditarik kesimpulan dari beberapa pengertian tersebut adalah gaya hidup atau lifestyle menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya, lifestyle juga mengacu pada sikap dan nilai yang tercermin dari pola perilakunya. Lifestyle menyebabkan terbentuknya sistem status baru berdasarkan pendapatan juga pada akses informasi mengenai barang dan kualitas suatu produk.
English Abstract
Product placement is not unfamiliar thing in the world of marketing. Product placement has spread and turned up in almost every film and television program. Product placement gives the marketers alternative ways to expose the brand products through a media to receive it. In general, this concept is nearly similar with sponsorship strategy, the difference is the exsistence of product placement does not mention the word “sponsor” in the displays of the film (Avery & Ferraro, 2000). Here the author tried to elevate the film Iron Man 3 in which there are variety of product placements and lifestyles that are used by the casts in this film. Lifestyle refers to the consumtion patterns that reflect to someone‟s choice of the allocation from their income both of fixed and relative cost as well as how to spend their money and time, and this is reflected in the patterns of behavior that indicate the self-concept, reference group, and social class (Solomon, 1999). In this study, researcher will use/used Quantitative Content Analysis method. According to Borelson&Kerlinger in Kriyanto (2006), content analysis is a method to study and analize communication systematically, objectively, and quantitatively to the shown orvisiblemessage (Wimmer& Dominick, 2000, p.135). Content analysis is itended to identify systematically the visible content of communication (manifest) and carried out objectively, valid, reliable, and replicable. The formed lifestyle was included in high lifestyle. It is supported by the data that the social classes of the casts in this film were in the upper class. Lifestyle describes the whole person in interacting with the environment. Lifestyle also refers to the attitudes and values that are reflected in the patterns of behavior. Lifestyle causes the new formation of status system based on their income and information acces about the goods and the quality of products. Thus, the conclusion of some descriptions above is lifestyle describes the whole person in interacting with the environment. Lifestyle also refers to the attitudes and values that are reflected in the patterns of behavior. Lifestyle causes the new formation of status system based on their income and information acces about the goods and the quality of products.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2015/689/ 051602115 |
Commentary on: | Eprints 0 not found. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 657 Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 23 Mar 2016 15:27 |
Last Modified: | 23 Mar 2016 15:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/121897 |
Actions (login required)
View Item |