Sari, TauraPuspita, (2016) Mitigasi Bencana Di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Semeru Kabupaten Lumajang (Studi Di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kabupaten Lumajang merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana tinggi, seperti erupsi gunung api di Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru. Untuk melakukan pencegahan dan kesiapsiagaan terjadinya bencana di Kawasan Rawan bencana Gunung Semeru, dibutuhkan upaya mitigasi. Kegiatan mitigasi bencana dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang yang dalam penelitian mengandung rumusan masalah, yaitu a) Bagaimana pelaksanaan mitigasi bencana alam Gunung Semeru yang dilakukan oleh BPBD di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Kabupaten Lumajang?, b) Apa faktor pendukung dan penghambat dari mitigasi bencana Gunung Semeru oleh BPBD di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Kabupaten Lumajang?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan metode kualitatif di Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru. Sumber data meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi : instrumen penelitian yaitu penelitian sendiri, pedoman wawancara, dan catatan lapangan, metode analisa meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. Hasil penelitian ini membahas tentang kegiatan mitigasi bencana yang dilakukan oleh BPBD selama ini dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru. Kegiatan Mitigasi yang dilakukan oleh BPBD, yaitu 1) Sosialisasi, 2) Pembuatan rambu-rambu/tandatanda bahaya/larangan, 3) Optimalisasi peran Pos Pengamatan, 4) Pelibatan aktoraktor/ stakeholder yang terlibat dalam mitigasi bencana, dan 5) Simulasi mitigasi bencana. Pada hasil penelitian mengenai kegiatan mitigasi bencana yang dilakukan oleh BPBD selama ini di Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru sudah berjalan baik, namun perlu adanya peningkatan untuk memperbaiki faktorfaktor penghambat yang ada, seperti a) Jumlah personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih dianggap kurang, b) Minimnya sarana dan prasarana mitigasi bencana, c) Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat setempat mengenai bahaya bencana, dan d) Kurang optimalnya peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2016/511/051608859 |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 06 Oct 2016 13:02 |
Last Modified: | 06 Oct 2016 13:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/118842 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |