Tricahya, Muhammad Reza (2016) Sinergitas Stakeholders dalam Konservasi Lingkungan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Studi: Pantai Kondang Merak, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Wilayah Kondang Merak merupakan kawasan yang terdiri dari hutan, laut dan masyarakat desa. Dalam pengelolaan kawasan terdapat stakeholder yang terlibat antara lain pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kelompok masyarakat dan masyarakat desa. Kurangnya rasa percaya, komunikasi yang kurang efektif, feedback yang belum optimal dan minimnya kreativitas yang dihasilkan antar stakeholder, menyebabkan terhambatnya pembangunan kawasan. Tujuan penelitian antara lain untuk mendeskripsikan dan menganalisis sinergitas antar stakeholder dalam konservasi lingkungan serta dampak yang ditinjau dari aspek sustainable development. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data terdiri dari 3 jenis yaitu wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder yang terdapat di kawasan Kondang Merak yaitu Perum Perhutani, Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang, LSM Sahabat Alam, Aspinal Foundation, LMDH Sumber Bening, Kelompok Masyarakat Karya Mina dan masyarakat desa. Hubungan yang terjalin antar stakeholder sebagai berikut: 1) defensive; Perum Perhutani dengan LSM Sahabat Alam; Dinas Kelautan dan Perikanan dengan Kelompok Nelayan, 2) respectful: LSM Sahabat Alam dengan LMDH; LMDH Sumber Bening dengan Perum Perhutani, Aspinal Foundation dengan Perum Perhutani; LSM Sahabat Alam dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, 3) synergistic: LSM Sahabat Alam dengan Kelompok Nelayan; LSM Sahabat Alam dengan Aspinal Foundation. Dengan tingkat pemberdayaan masyarakat fase partisipatoris bahwa proses pemberdayaan berasal dari pemerintah bersama masyarakat, oleh pemerintah dan masyarakat. Beberapa faktor pendukung sinergi stakeholder antara lain perjanjian antar instansi, dukungan dari pemerintah dan LSM, kesadaran masyarakat mengenai konservasi lingkungan. Faktor penghambat yaitu pemahaman aktor dalam perjanjian kerjasama terbatas dan minimnya pemahaman tentang konservasi, minimnya kepercayaan dan komunikasi antar aktor, tidak adanya blueprint pengelolaan kawasan Kondang Merak. Dampak yang terjadi berdasarkan perspektif pembangunan berkelanjutan antara lain dampak ekonomi yaitu peningkatan penghasilan perekonomian, adanya alternatif pekerjaan bagi masyarakat; dampak sosial yaitu kesadaran masyarakat mengenai konservasi lingkungan, kecemburuan sosial antar desa; dampak ekologi yaitu keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan lindung dan laut mulai membaik, limbah rumah tangga yang tidak terkelola dengan baik di kampung nelayan, berkurangnya lahan hutan alami
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2016/349/ 051605944 |
Uncontrolled Keywords: | dang Merak Region is an area consisting of forest, sea and village society. In the area of management are involved stakeholders include goverments, Non Governmental Organization (NGO), community gropus and village society. Lack of trust, lack of effective communication, feedback is not optimal and lack of creativity resulting among stakeholders, impede the region development. The purpose of this research are to describe and analyze the synergy between the stakeholders in the conservation of the environment and the impact from the aspect of sustainable development. This research uses descriptive research with a qualitative approach to data collection technique consists of 3 types of interview, observation, and documentation. Data analysis technique uses a spiral model analysis by John Creswell. The results showed that at several local stakeholders Kondang Merak is called Perum Perhutani, the Department of Marine and Fisheries Malang, the NGO Sahabat Alam, Aspinall Foundation, LMDH Sumber Bening, Mina Karya Community Groups and villagers. The relationship between the stakeholders as follows: 1) the defensive; Perum Perhutani with the NGO Sahabat Alam; Marine and Fisheries Agency with Group of Fishermen, 2) respectful: NGO Sahabat Alam with LMDH; LMDH Sumber Bening with Perhutani, Aspinall Foundation with Perum Perhutani; NGO Sahabat Alam with the Department of Marine and Fisheries, 3) synergistic: NGO Sahabat Alam with Group of Fishermen; NGO Sahabat Alam with the Aspinall Foundation. With the level of participatory community development phase that the process of empowerment comes from the government with communities, governments and the public. Several factors supporting stakeholder synergy among others agreements between institutions, support from the government and NGOs, public awareness of environmental conservation. Inhibiting factor is understanding the actors in the limited partnership agreement and the lack of understanding of conservation, lack of trust and communication between actors, the absence of normative rules regarding the planning, implementation and monitoring and evaluation in the management of forests, beaches and sea. Impacts that occur based on the perspectives of sustainable development, among others, the economic impact of increased income economy, the existence of alternative employment for the community; social impact that public awareness of environmental conservation, social jealousy among villages; namely the ecological effects of biodiversity and ecosystem protection forests and the sea began to improve, household waste is not managed properly in fishing villages, dwindling natural forest lan |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 25 Jul 2016 13:30 |
Last Modified: | 22 Nov 2021 06:08 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/118660 |
Preview |
Text
115030600111033_M.Reza_Tricahya.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |