Implementasi Program Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir Dan Anak (Kibbla) Di Kabupaten Pasuruan

Santoso, TitoHerlambang (2015) Implementasi Program Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir Dan Anak (Kibbla) Di Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar belakang penelitian ini berdasarkan dari meningkatnya angka kematian ibu dan angka kematian anak yang ada di Indonesia. Kemudian pemerintah berusaha untuk membuat berbagai macam program untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Salah satunya adalah Program Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan karena tingginya angka kematian ibu dan anak di daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana implementasi Program KIBBLA ini serta faktor pendukung dan faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi Penelitian yaitu Kabupaten Pasuruan dengan situs penelitian Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan. Jenis data penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Kemudian untuk sumber data berasal dari informan, tempat dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi dan triangulasi. Instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri, alat dokumentasi dan interview guide. Analisis data didalam penelitian ini menggunakan model interaktif yang dikenalkan oleh Miles et al (2014). Kemudian untuk hasil penelitian dari impelementasi Program KIBBLA ini jika dilihat secara umum memang sudah baik namun masih perlu adanya perbaikan di beberapa bagian yang mengakibatkan untuk pelayanan kesehatannya masih belum maksimal. Untuk penelitian ini dianalisis dengan teori dari Edward III yang terbagi dalam 4 dimensi yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Faktor pendukung untuk pelaksanaan implementasi Program KIBBLA adalah adanya payung hukum yang mengatur program ini, didukung oleh organisasi profesi yang bersangkutan dengan program ini, sarana, prasarana, peralatan yang memadai, dan kondisi geografis yang mendukung. Faktor penghambat untuk implementasi Program KIBBLA yaitu dana operasional yang masih kurang, kurang aktifnya masyarakat untuk memahami Program KIBBLA secara baik terutama ibu hamil yang menjadi sasaran, Kader KIBBLA masih kurang disetiap kecamatan, dan bantuan lintas sektor yang masih kurang maksimal. Saran dari peneliti yaitu diharapkan jumlah dana kesehatan seperti BOK dapat ditingkatkan, masyarakat dapat lebih aktif lagi menanggapi program ini dan memperbanyak perekrutan Kader KIBBLA agar dapat memantau ibu hamil di setiap kecamatan dapat lebih maksimal.

English Abstract

This study was conducted based on the mom and child’s number of mortality in Indonesia. The government then did some efforts in order to press the number of mortality, in this case between the expectant mothers and babies. One effort that the government had done was Program Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA). This program was realized by Pasuruan Regency government to overcome the high number of mortality of mothers and babies in that area. This study was conducted to investigate the implementation of KIBBLA program, the contributing factors, and the obstructive factors. This study applied descriptive design collaborated with qualitative approach. The setting of this study was Pasuruan regency, and the Health Department of Pasuruan Regency as the site of the study. In this study there were two types of the data collected; the primary and secondary data. While the data sources were got from the informant, the location of the study, and the documents. The data collection technique was carried out using observation, interview, documentation, and triangulation technique. In this study the research instrument was the researcher, the documentation tools, and also the interview guide. The data analysis used was the interactive model which was popularized by Miles et al (2014). The findings of this study indicated that the implementation of KIBBLA program was basically good, but there were some improvements needed in some parts which had not maximized the health care service. This study was analyzed using Edward III theory which was divided into four; communication, resources, disposition, and bureaucracy structure. The contributing factors to the implementation of KIBBLA program was the legal protection above, supported by professional organization, the means and the infrastructure, adequate equipment, and also supporting geographical condition. The obstructive factors of the implementation of KIBBLA program were the lack of the operational funds, the society which did not actively participate to understand KIBBLA program well, especially the expectant mothers as the target, the lack of KIBBLA cadre in every district, and the lack of cross-sector aid. Here the researcher gives some suggestions, such as it is recommended to increase the health funds (e.g. BOK), the society is expected to be active in responding this program, the KIBBLA recruitment should be enlarged to maximize the monitoring of expectant mothers in every district.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2016/34/ 051602265
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 05 Apr 2016 11:11
Last Modified: 05 Apr 2016 11:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/118650
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item