Choiriyah, VivinUlfathu (2016) Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Penjualan pada Tingkat Laba yang Diharapkan (studi pada Perhutani Plywood Industri Kediri Tahun 2013-2014),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Analisis break even point merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen perusahaan untuk dapat membantu dalam mengetahui seberapa besar tingkat penjualan tertentu perusahaan sehingga perusahaan tersebut tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita suatu kerugian (tidak dalam kondisi laba maupun tidak dalam kondisi merugi). Pengelompokan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat digunakan untuk dapat mengetahui komponen biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel dengan besarannya, sehingga dapat dijadikan pedoman dan mempermudah untuk menghitung titik impas (bep) perusahaan. Hal ini sangat bermanfaat bagi perusahaan khususnya manajemen perusahaan untuk mengetahui volume penjualan yang harus dicapai agar tidak menderita kerugian. Penelitian di lakukan pada Perhutani Plywood Industri Kediri yang memproduksi plywood (triplek) yang berbahan baku kayu sengon. Produk plywood yang dihasilkan perusahaan yaitu plywood dengan ketebalan 2,7 mm3, plywood 4,8 mm3, plywood 7,5 mm3, dan plywood 11,5 mm3. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan gambaran bagi pihak perusahaan dalam merencanakan tingkat penjualan dengan tepat agar dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil analisis yang dilakukan di Perhutani Plywood Indusri Kediri pada tahun 2014 dapat diketahui pemisahan terhadap biaya semivariabel ke dalam biaya tetap sebesar Rp 11.285.514.834,- dan biaya variabel sebesar Rp 57.356.187.048,-. Rasio kontribusi margin sebesar 25,74%, sedangkan BEP mix yang terjadi pada penjualan sebesar Rp 43.851.836.859,48,-, dengan rincian penjualan plywood 2,7 mm3 sebesar Rp 3.025.646.338,03,-, plywood 4,8 mm3 sebesar Rp 32.464.808.363,62,-, plywood 7,5 mm3 sebesar Rp 6.937.686.179,43,-, dan plywood 11,5 mm3 sebesar Rp 1.423.695.978,40,-, dan MoS sebesar 50,51%. Perusahaan menginginkan kenaikan laba sebesar Rp 11.519.848.193,-, maka penjualan plywood yang harus dicapai adalah sebanyak 1.695.576,41 lembar atau sebesar Rp 88.614.216.869,27,- . Berdasarkan hasil analisis, maka analisis break even point dapat digunakan sebagai salah satu alat yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan dalam melakukan perencanaan penjualan agar dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan, sehingga dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2016/273/051605568 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 19 Jul 2016 11:09 |
Last Modified: | 19 Jul 2016 11:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/118576 |
Actions (login required)
View Item |