Marfinda, Rani (2018) Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Kelompok Upr Mulyorejo 1 Desa Maguan Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Potensi perikanan budidaya kolam mulai diminati oleh masyarakat karena tidak dipengaruhi adanya musiman serta teknik pendederan yang mudah. Salah satu komoditi perikanan yang mulai ditumbuhkembangkan adalah ikan lele (Clarias sp). Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Ikan lele bersifat karnivora maka jenis ini dapat makan sisa-sisa benda yang membusuk selain sumber makanan utama yang mengandung protein hewani. Kelompok UPR Mulyorejo 1 merupakan salah satu pemasok benih ikan lele unggul didaerah Kabupaten Malang. Dengan perkembangnya usaha tersebut, tiap anggota bisa memproduksi minimal 200 ribu benih. Untuk meningkatkan keuntungan usaha, maka peneliti ingin mengidentifikasi faktor-faktor produksi yang mempengaruhi jumlah produksi benih ikan lele serta bagaimana tingkat efisiensi penggunaannya agar anggota Kelompok UPR Mulyorejo 1 mampu mengalokasikan input yang dimiliki untuk memperoleh produksi potensial yang bisa dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor produksi yang mempengaruhi jumlah produksi benih ikan lele (Clarias sp) pada Kelompok UPR Mulyorejo 1, (2) Menganalisis hubungan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi jumlah produksi benih ikan lele (Clarias sp) pada Kelompok UPR Mulyorejo1, (3) Menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada Kelompok UPR Mulyorejo 1. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai Januari 2018. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi sebanyak 133 anggota Kelompok UPR Mulyorejo 1 dengan sampel sebanyak 58 orang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder melalui data dokumen dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang dan Kantor Desa Maguan. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi jumlah produksi benih ikan lele (Clarias sp) adalah analisis regresi berganda dengan variabel independen yaitu luas kolam (X1), jumlah penebaran bibit (X2), pakan (X3), curahan kerja (X4), dan teknologi (X5) serta variabel dependen (Y) adalah jumlah produksi benih ikan lele (Clarias sp). Kelompok UPR Mulyorejo 1 resmi berdiri pada tanggal 15 Oktober 2009 dengan jumlah anggota sebanyak 13 orang dan semakin meningkat hingga saat ini berjumlah 133 orang. Untuk memperlancar jalannya komunikasi antar anggota dibagi menjadi 7 sub bagian yang bertanggungjawab terhadap kelompok induk. Kelompok ini diketuai oleh Bapak Kabul dan dalam kegiatan usaha yang dilakukan dibantu oleh seksi bidang. Karakteristik responden pada Kelompok UPR Mulyorejo 1 adalah pendeder terbanyak pada usia produktif yaitu 30-39 tahun, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan utama sebagai pendeder, luas kolam yang digunakan 10-39 m2, jumlah penebaran benih 101.000-200.000 ekor, jumlah pakan pelet yang digunakan 1-100 kg, curahan kerja 10-30 HOK dan menggunakan teknologi tradisional dan intensif. Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi jumlah produksi benih ikan lele (Clarias sp) pada Kelompok UPR Mulyorejo 1diantaranya luas kolam, jumlah penebaran bibit, pakan, curahan kerja dan teknologi. Luas kolam yang dimiliki pendeder terdiri dari kolam induk, kolam pemijahan dan kolam pendederan. Jumlah bibit yang ditebar berasal dari pemijahan induk sendiri dengan jumlah tebar berkisar 101-200 ribu ekor untuk seluruh kolam yang dimiliki. Pakan yang digunakan berupa pelet nanolis dengan kebutuhan pakan berkisar 30-100 kg. Tenaga kerja pada kegiatan pendederan ikan lele merupakan pendeder sendiri dan ada beberapa anggota yang mempekerjakan Anak Buah Kapal (ABK) agar kegiatan tesebut dapat berjalan dengan baik. Curahan kerja yang diberikan rata-rata selama 5 jam. Teknologi yang digunakan umumnya masih menggunakan sistem budidaya tradisional karena dengan kondisi geografis desa yang masih terjaga mereka lebih mempertahankan kualitas benih ikan lele dengan mengoptimalkan keadaan alam. Pemberian probiotik dalam kegiatan budidaya merupakan indikator penggunaan teknologi intensif. Pendeder yang menggunakan probiotik jenis EM4 melalui media air kolam dan fermentasi pakan sebanyak 15 orang. Faktor-faktor produksi yang digunakan yaitu luas kolam, jumlah penebaran bibit, pakan, curahan kerja dan teknologi secara bersama-sama berpengaruh terhadap jumlah produksi benih ikan lele (Clarias sp). Besarnya pengaruh faktor-faktor produksi tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi (Uji R2) sebesar 0,785 atau 78,5%. Model regresi yang dihasilkan adalah LnY = -0,456 + 0,141LnX1 + 0,960LnX2 + 0,128LnX3 – 0,181LnX4 + 0,077LnX5 + e. Hal tersebut berarti bahwa luas kolam (X1), jumlah penebaran bibit (X2) dan teknologi (X5) memiliki hubungan positif terhadap jumlah produksi benih ikan lele (Clarias sp) sedangkan curahan kerja (X4) memiliki hubungan negatif terhadap jumlah produksi benih ikan lele (Clarias sp) atau Y. Hasil uji t diperoleh faktor-faktor produksi yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi benih ikan lele (Clarias sp) adalah luas kolam dan jumlah penebaran bibit. Jumlah penebaran bibit merupakan faktor produksi yang paling dominan berpengaruh terhadap jumlah produksi benih ikan lele (Clarias sp) yaitu sebesar 0,960. Analisis efisiensi teknis dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) menunjukkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi rata-rata masih belum mencapai efisien. Luas kolam yang digunakan oleh 31 pendeder perlu melakukan pengurangan luas kolam dan seorang pendeder yaitu pendeder ke 24 perlu meningkatkan luas kolam seluas 330,97 m2 untuk mencapai efisiensi teknis. Jumlah penebaran benih yang digunakan oleh 32 pendeder perlu dikurangi. Penggunaan pakan sebanyak 29 pendeder masih belum mencapai efisien. Penggunaan curahan kerja oleh 30 pendeder lainnya belum efisien. Penggunaan curahan kerja sebanyak 29 pendeder masih belum mencapai efisien. Penggunaan teknologi tradisional oleh 50 peembudidaya sudah efisen dan 8 pendeder yang menggunakan probiotik belum efisien sehingga perlu pengurangan. Seluruh penggunaan faktor-faktor produksi tersebut dalam keadaan increasing. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diatas, diharapkan pendeder di Kelompok UPR Mulyorejo 1 untuk melakukan kombinasi penggunaan faktor produksi dan harus mengetahui faktor produksi apa saja yang perlu dikurangi, ditambah maupun dipertahankan agar penggunaannya dapat efisien.
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2018/292/051804692 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.06 Production efficiency |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 03 Jul 2018 01:53 |
Last Modified: | 06 Jan 2021 05:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11844 |
Actions (login required)
View Item |